Upaya Pengrajin Songkok Bangkitkan Usaha Lewat Bantuan Ekonomi Kemenag

Rencananya bantuan modal Kemenag akan dibelikan mesin jahit untuk menambah produksi

Bimas Islam
Bahri Ahad, pengrajin peci songkok, warga Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, meneriman bantuan dari program KUA Percontohan Ekonomi Umat Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh wilayah Indonesia sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Salah satu yang merasakan dampak itu adalah Bahri Ahad, pengrajin peci songkok, warga Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Bahri mengaku, selama pandemi Covid-19 lalu, dirinya terpaksa harus menghentikan produksi pembuatan songkok miliknya secara total. Hal ini, menurutnya, karena tidak ada satu pun wisatawan yang berkunjung ke Lombok Barat.

"Songkok ini biasanya dibeli untuk oleh-oleh para wisatawan, tapi karena semua tempat wisata ditutup total, saya sama sekali tidak melanjutkan produksi," ungkapnya, Ahad (12/6/2022).

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, lanjut Bahri, ia bekerja serabutan demi menafkahi istri dan anaknya. Namun saat ini, ia bersyukur telah terpilih sebagai salah satu penerima manfaat dari program KUA Percontohan Ekonomi Umat Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama.

"Rencananya bantuan modal dari Kemenag ini akan saya belikan mesin jahit baru untuk menambah produksi. Karena biasanya kami menerima orderan dalam satuan kodi," lanjutnya.

Sebagai informasi, KUA Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu dari 12 KUA Percontohan Ekonomi Umat yang telah diresmikan oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Tarmizi Tohor.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler