Okupansi Hotel BUMN Hampir 50 Persen Selama Kuartal I 2022

HIN meyakini hotel-hotel BUMN akan raih laba dengan meningkatnya okupansi

HIN
HIN melalui anak usahanya, PT Hotel Indonesia Group (HIG), telah mengelola 27 hotel di berbagai kota di Indonesia.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Hotel Indonesia Group Natour (Persero) atau HIN Iswandi Said mengatakan, okupansi hotel-hotel BUMN di bawah HIN mengalami pukulan telak akibat pandemi. Namun, kondisi ini perlahan berlangsung membaik.

"Sejalan dengan mulai terkontrol dan melandainya pandemi serta langkah pemulihan yang dilaksanakan pemerintah saat ini, secara bertahap industri pariwisata dan perhotelan menunjukkan tren peningkatan (khususnya) di awal periode 2022," ujar Iswandi saat dihubungi Republika di Jakarta, Kamis (9/6).

Iswandi memaparkan, HIN melalui anak usahanya, PT Hotel Indonesia Group (HIG), telah mengelola 27 hotel di berbagai kota di Indonesia. Iswandi menyebut tingkat okupansi hotel-hotel HIG terus menunjukan tren yang meningkat.

"Selama kuartal I 2022 mencapai okupansi rata-rata sebesar 48,4 persen, jauh meningkat dibandingkan di masa-masa pandemi yang sempat berada di kisaran 20 persen," lanjutnya.

Iswandi belum bisa membeberkan peningkatan laba yang diraih menyusul membaiknya kinerja perusahaan. Meski begitu, dia meyakini kinerja HIN dan HIG akan tumbuh positif menyusul pertumbuhan ekonomi yang baik dan meningkatnya kepercayaan masyarakat dalam sektor pariwisata.

"Kami optimistis awal kuartal pertama 2022 ini akan menjadi momentum pemulihan dan peningkatan industri wisata dan perekonomian Indonesia pada umumnya ke depan," sambung dia.

Iswandi menyampaikan, pemulihan okupansi tak lepas dari upaya HIN dalam mengimplementasikan protokol kesehatan secara disiplin dan konsisten. HIN terus melaksanakan program transformasi, tidak hanya pada aspek hard-compentency seperti melaksanakan transformasi digital yang memudahkan proses kerja dan memberi kemudahan para wisatawan, namun juga menyangkut aspek soft-competency dengan mengembangkan kompentensi, sikap, perilaku, dan mindset karyawan dalam meng-handle dan melayani para wisatawan.

"Langkah transformasi serta pelaksanaan kebijakan pemerintah yang mendorong masyarakat  melakukan berbagai aktivitas dan perjalanan kembali, turut mendukung peningkatan kinerja HIN pada 2022," lanjutnya.

Iswandi menyampaikan, HIN telah melakukan transformasi sejak 2021 dan memfokuskan usahanya menjadi manajemen travel hingga menangani berbagai kegiatan dan event berskala nasional dan internasional, termasuk dukungan terhadap event MotoGP.

Menurut Iswandi, inovasi model bisnis berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan, mulai meningkatnya aktivitas perjalanan dan wisata, termasuk kebijakan pemerintah yang mendorong orang melakukan perjalanan juga menciptakan kondisi yang kondusif dan berdampak positif bagi peningkatan kinerja HIN.

"Di samping terus mengembangkan core bisnisnya di bidang manajemen travel, HIN memiliki satu unit hotel Grand Inna Bali Beach yang terus menunjukkan peningkatan okupansi," ungkap Iswandi.

Iswandi menilai tantangan sekaligus merupakan peluang ke depan ialah  memanfaatkan dan mengembangkan momentum pemulihan pascapandemi dengan membangun kembali kepercayaan publik untuk melakukan perjalanan dan kegiatan wisata. Seluruh industri perlu terus melakukan transformasi sehingga dapat memenuhi dan melayani wisatawan dan customer yang memiliki harapan dan tuntutan baru di era new normal. Selain mengembangkan core bisnis travel management coordinator melalui platform hin-trip.com, HIN akan fokus memaksimalkan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur.

"Kami akan terus mengembangkan hin-trip.com sebagai platform travel management yang menyediakan layanan one-stop service bagi para traveler internasional maupun wisatawan domestik untuk mendapatkan paket wisata terpadu ke berbagai destinasi utama di Indonesia secara unik, atraktif, dan kompetitif," ucap Iswandi.

Dengan mengusung Hospitality of Indonesia Network, lanjut Iswandi, hin-trip.com akan membantu merancang kegiatan perjalanan dan wisata para traveler, bukan untuk leisure saja, namun juga berbagai aktivitas lain seperti MICE, wisata kesehatan, hobi, olahraga, dan berbagai aktivitas lainnya.

"Kami juga akan memaksimalkan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur sebagai kawasan wisata baru dan wisata kesehatan bertaraf internasional yang mana HIN akan menjadi pengelola kawasan dan akomodasi," ujar dia.

Sebagai bagian dari pengembangan yang dilaksanakan, sambung Iswandi, saat ini sedang dilakukan pembangunan rumah sakit bertaraf internasional, Bali International Hospital bekerja sama dengan pusat kesehatan terkemuka, Mayo Clinic, dari Amerika. Iswandi menilai KEK Sanur sebagai destinasi kesehatan bertaraf internasional akan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan mancanegara maupun domestik.

Di samping rumah sakit internasional, Iswandi katakan, KEK Sanur juga akan dilengkapi dengan berbagai sarana, fasilitas, dan infrastruktur wisata antara lain Ethnomedicinal Botanic Garden, area komersial berbasis keunikan lokal, area UMKM, dan lain-lain.

 

"Saat ini kami juga telah mulai melaksanakan renovasi dan pengembangan (upgrade) hotel-hotel kami yang berada di kawasan Sanur tersebut, yaitu Grand Inna Bali Beach, Inna Bali Beach Garden, dan Inna Bali Beach Resort," kata Iswandi menambahkan.

 
Berita Terpopuler