Mengapa Kita tidak Bisa Melihat Lubang Hitam?

Ilmuwan EHT 2 kali merilis foto lubang hitam.

eht collaboration
Gambar lubang hitam di pusat Galaksi Bima Sakti.
Rep: mgrol136 Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan kini telah merilis foto dari sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak mungkin untuk digambarkan, yaitu lubang hitam. Pada Mei 2022, para astronom menerbitkan gambar Sagitarius A*, yang merupakan lubang hitam supermasif di jantung Bima Sakti. 

Baca Juga

Foto tersebut sebagai pendamping gambar pertama lubang hitam yang diperoleh pada 2019 di dekat pusat galaksi Messier 87. Namun, Anda mungkin bertanya-tanya, apa sebenarnya yang Anda lihat saat melihat foto-foto menakjubkan ini?

Dilansir Slashgear, lubang hitam sangat kecil yang sering kali sekecil atom. Namun, lubang hitam mereka sangat padat dan memiliki massa yang sangat besar. Karena sangat padat, mereka memutar ruang di sekitar mereka, seperti yang diprediksi Einstein dalam Teori Relativitas Umum, di mana gravitasi memengaruhi struktur ruang-waktu. 

Sebab, lubang hitam begitu besar dan padat, mereka menarik materi seperti debu dan gas yang mengambang di angkasa ke dalamnya. Namun, aneh untuk berpikir bahwa mereka bahkan dapat menarik cahaya ke dalamnya.

Ketika sesuatu melewati cakrawala peristiwa, yang merupakan sebuah titik di dekat lubang hitam, ia akan terperangkap di dalam dan tidak dapat melarikan diri. Bahkan, cahaya termasuk dalam kategori tersebut.

Itu sebabnya diberi nama lubang hitam, karena mereka dapat menjebak cahaya. Ini berarti Anda tidak akan pernah mengamati cahaya yang memancar dari lubang hitam. Karena tidak ada cara bagi cahaya untuk melarikan diri dan terlihat, dan pada dasarnya lubang hitam tidak terlihat.

Bagaimana menemukan lubang hitam? ...

Bagaimana menemukan lubang hitam?

Meskipun lubang hitam itu sendiri tidak terlihat, namun dampaknya terhadap benda-benda di sekitarnya dapat diamati. 

Dilansir dari Washington Post, Lubang hitam telah diprediksi sejak tahun 1930-an, tetapi bukti definitif keberadaan mereka datang pada tahun 2015 ketika para ilmuwan mengamati dua lubang hitam berinteraksi dan gelombang gravitasi yang dihasilkan dari tabrakan. 

Para ilmuwan mungkin mengamati bagaimana bintang dan gas bergerak di bagian alam semesta yang sangat jauh dan menyimpulkan bahwa lubang hitam pasti ada berdasarkan pergerakannya.

Mencari energi yang dipancarkan lubang hitam adalah teknik lain untuk mengamatinya. Materi apa pun yang ditarik ke arah cakrawala peristiwa mendorong materi lain dan memanas, akhirnya menghasilkan cahaya terang. Cahaya inilah yang terlihat dalam foto-foto dua lubang hitam.

"Meskipun kita tidak dapat melihat lubang hitam itu sendiri, karena itu benar-benar gelap, gas bercahaya di sekitarnya mengungkapkan tanda (lubang hitam): wilayah tengah yang gelap (disebut "bayangan") yang dikelilingi oleh struktur seperti cincin yang terang," menurut ilmuwan dari Event Horizon Telescope (EHT), kelompok yang menghasilkan dua gambar lubang hitam.

 

"Pemandangan baru menangkap cahaya yang ditekuk oleh gravitasi kuat dari lubang hitam, yang empat juta kali lebih besar dari Matahari kita," kata dia.

 
Berita Terpopuler