Kanker Payudara Inflamasi, 4 Gejala Ini Bisa Muncul Jika Saluran Getah Bening Tersumbat

Kanker payudara inflamasi dapat berkembang dengan cepat.

Torin Halsey / AP
Mammografi generasi tiga dapat mendeteksi sel kanker payudara yang jauh lebih kecil dari sebelumnya.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak semua benjolan di payudara bersifat kanker. Meski begitu, penting untuk segera memeriksakan diri jika mendapati setiap adanya bentuk tidak normal dan persisten.

Mengenai tampilan payudara, setiap perubahan ukuran atau bentuk yang tidak dapat dijelaskan harus segera diperiksakan. Lain halnya untuk perubahan karena siklus menstruasi maupun penambahan atau penurunan berat badan.

Perubahan tidak lazim termasuk adanya lesung pipit pada kulit dan satu payudara bengkak. Asimetri payudara yang baru terjadi, atau puting yang tiba-tiba masuk ke dalam juga perlu diwaspadai.

"Setiap gejala kanker payudara yang Anda lihat harus diperiksa segera setelah ditemukan," demikian anjuran badan amal Cancer Research UK, seperti dikutip dari Express.co.uk, Selasa (17/5/2022).

Sel kanker ini dapat memblokir saluran getah bening terkecil di payudara. Cancer Research UK menjelaskan, saluran getah bening adalah bagian dari sistem limfatik. Itu biasanya mengalirkan kelebihan cairan jaringan dari jaringan dan organ tubuh.

Saluran getah bening tidak dapat melakukan tugasnya jika tersumbat. Penyumbatan dapat menyebabkan kulit menjadi merah serta meradang. Karena saluran getah bening yang tersumbat, payudara bisa mengalami kondisi berikut:

- Bengkak
- Merah
- Keras
- Panas saat disentuh

"Payudara juga bisa terasa sangat sakit pada kanker payudara yang meradang," kata badan amal itu.

Tanda-tanda lain yang mungkin dialami, termasuk:

Baca Juga

- Penebalan kulit payudara
- Tekstur kulit seperti kulit jeruk
- Benjolan di payudara
- Keluarnya cairan dari puting
- Puting terbalik atau puting masuk ke dalam

Seberapa langka?
Dari 100 kasus kanker payudara, lima di antaranya dikategorikan sebagai kanker payudara inflamasi. Badan amal itu memperingatkan bahwa gejala kanker payudara yang meradang dapat muncul "secara tiba-tiba".

"Kanker payudara inflamasi dapat berkembang dengan cepat dan dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh," jelas Cancer Research UK.

Perawatan biasanya melibatkan kemoterapi, pembedahan, dan radioterapi. Pemeriksaan rutin hingga lima tahun juga diperlukan.

Semua perawatan dapat menyebabkan efek samping, yang mungkin berbeda bagi setiap orang. Efek samping umum dari kemoterapi meliputi rasa sakit, kehilangan berat badan, dan rambut rontok.

Radioterapi payudara, misalnya, dapat menyebabkan kelelahan, masalah dalam menggerakkan lengan atau bahu, dan kulit lembut. Setiap rencana perawatan akan tergantung pada pasien dan keahlian tim medis perawatan kanker.

Kelangsungan hidup penderita kanker payudara inflamasi tergantung pada banyak faktor, termasuk:
- Posisi persisnya sel kanker
- Seberapa besar kankernya dan apakah hanya menyebar ke kelenjar getah bening atau ke organ lain
- Seberapa abnormal sel kanker terlihat di bawah mikroskop
- Usia
- Kondisi kesehatan umum
- Apakah sel kanker memiliki reseptor untuk terapi hormon
- Seberapa baik kanker merespons pengobatan

 
Berita Terpopuler