Neymar Kecewa Pendukung PSG tak Rayakan Gelar Ligue 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain depan Paris Saint-Germain Neymar mempertanyakan pendukung klub karena meninggalkan stadion lebih awal sebelum mereka mengamankan gelar Ligue 1 di kandang sendiri setelah bermain imbang 1-1 melawan Lens pada Ahad (24/4/2022) dini hari WIB.

Tambahan satu poin cukup untuk mengamankan gelar ke-10 klub. Tetapi ultras klub meninggalkan pertandingan dengan 15 menit tersisa alih-alih merayakan dengan para pemain.

"Sungguh tidak masuk akal bahwa sebagian dari penonton meninggalkan tribun. Mereka akan bosan bersiul, karena saya punya tiga tahun tersisa dalam kontrak saya," kata Neymar ketika ditanya tentang para penggemar yang pergi sebelum akhir pertandingan, dikutip dari ESPN, Ahad (24/4/2022).

Awal musim ini, pemain internasional Brasil itu menjadi sasaran ejekan dari pendukungnya sendiri bersama rekan setimnya Lionel Messi setelah kekalahan dramatis PSG melawan Real Madrid di babak 16 besar Liga Champions.

Kapten PSG Marquinhos juga mempertanyakan keputusan pendukung klub. Menurutnya itu adalah suasana yang memalukan. Karena seharusnya mereka bisa merayakan gelar bersama para pendukung mereka.

"Sepak bola adalah hasrat kami. Kami akan mencoba untuk bersenang-senang sebanyak mungkin. Sayang sekali bahwa tidak dengan para pendukung, tetapi kami harus menghadapinya," kata Marquinhos.

Sementara bagi Kylian Mbappe, yang memenangkan gelar Ligue 1 kelima dalam karir singkatnya, bersikeras bahwa pendukung yang meninggalkan stadion adalah minoritas.

"Saya tidak kecewa, jika mereka (ultras) ingin merayakannya, mereka bisa melakukannya; mereka tidak mau, jadi mereka tidak melakukannya," katanya kepada Canal Plus.

"Penonton ada di sini, minoritas yang pergi. Mereka tidak mewakili semua pendukung, melainkan minoritas. Stadion penuh. Kami merayakan di antara kami sendiri di ruang ganti; semua yang hilang adalah piala. Aku sedang menikmatinya," tambahnya.