Begini Alasan Puasa Itu Menyehatkan

Puasa itu menyehatkan, karena akan mengurangi masuknya bakteri atau kuman ke dalam mulut melalui makanan atau minuman.

.
Rep: Rumah Berkah Red: Partner

Puasa itu menyehatkan, karena akan mengurangi masuknya bakteri atau kuman ke dalam mulut melalui makanan atau minuman. (Ilustrasi)

Ada sebuah ungkapan penting yang patut untuk direnungkan. “Berpuasalah, niscaya kamu akan sehat.” Ungkapan yang singkat namun padat dan sarat makna ini, memiliki hikmah yang besar. Secara ilmiah telah terbukti, bahwa orang yang berpuasa akan sehat. Sebab, perut yang menjadi tempat makanan, akan kosong saat berpuasa. Karena itu, kuman-kuman penyakit pun akan berusaha bertahan hidup dengan sisa-sisa makanan yang ada.

Dalam dunia kesehatan, apa yang disebut dengan puasa sejalan dengan proses metabolisme tubuh, yakni mampu mengekang gerakan sejumlah sel-sel yang merugikan tubuh. Penelitian membuktikan bahwa puasa berpengaruh terhadap metabolisme tubuh manusia, baik jaringan otot, lemak, glukosa dan lainnya.

Baca Juga:

Hewan Ini Ternyata Ikut Puasa

Ulat Berpuasa Untuk Membentuk Tabiat Menjadi Lebih Baik

Amalan Agar Mudah Melunasi Utang

Apakah Mencium Istri Membatalkan Puasa?

Prof Dr Hembing Wijayakusuma, dalam bukunya Puasa itu Sehat menyebutkan, ketika seseorang berpuasa, maka sekitar 600 miliar sel dalam tubuh akan menghimpun diri agar dapat bertahan hidup. Bila tidak, maka sel-sel yang terbiasa menggerogoti sisa-sisa makanan di dalam tubuh itu akan mati.

Bagaimana dengan orang yang sakit mag? Mag adalah gangguan pada lambung yang menyebabkan rasa tidak enak. Umumnya penyakit mag ini menyerang ulu hati dan lambung. Gangguan pada lambung ini disebabkan oleh naiknya produksi asam lambung. Oleh karenanya, agar penyakit mag tidak menyerang saat berpuasa, sebaiknya menghindari makan menjelang tidur. Sebab, sistem pencernaan tubuh akan kesulitan untuk mencerna makanan, dan akibatnya perut pun akan terasa sakit.

Oleh karena itu, makan sahur merupakan salah satu solusi untuk mencegah perut kosong agar tidak mag. Yang harus diperhatikan pula, pada saat makan sahur hendaknya tidak mengonsumsi makanan yang dapat memicu timbulnya gejala mag.


Sehat batin

Puasa tidak hanya menyehatkan tubuh secara fisik, tetapi juga bagi batin. Karena, dengan berpuasa, setiap Muslim dilatih untuk membersihkan hati dan rohani. Membersihkan hati dari berbagai macam perbuatan dosa dan maksiat, serta pikiran yang kotor. Karena itu, dengan berpuasa, maka akan muncul hati yang bersih dan pikiran yang jernih dan tenang. Hatinya senantiasa akan memancarkan cahaya kesejukan dan kedamaian. Sikapnya pun akan mencerminkan akhlak yang mulia.

Hati yang bersih akan mudah memisahkan perbuatan yang terpuji dan tercela, antara yang halal dan haram. Sebaliknya, hati yang kotor tak akan mampu membedakan antara kebaikan dan keburukan. Bahkan, hatinya akan cenderung pada hal-hal yang kotor dan buruk.

Para ahli hikmah berkata; “Hati yang bercahaya akan melahirkan watak terpuji seperti keikhlasan, kejujuran, keberhasilan, kesederhanaan, kepemimpinan, dan sebagainya. Sedangkan hati tanpa nurani (tidak bercahaya dan kotor), akan melahirkan watak yang tidak baik bahkan cenderung pada kejahatan.”

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya, dalam diri manusia itu terdapat segumpal daging. Apabila daging itu rusak, maka rusaklah seluruh amal perbuatannya. Dan bila daging itu baik, maka baik pulalah seluruh amal perbuatannya. Ketahuilah, itulah hati.”

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT juga mewanti-wanti hamba-Nya, agar senantiasa beribadah kepada Allah dengan hati yang suci, tulus, dan bersih. Karena, sesungguhnya Allah tidak akan menerima segala amal perbuatan hamba-Nya yang masih diliputi dengan hati yang buruk. “Tidak ada guna harta dan anak keturunanmu, kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (qalbun salim).” (QS Asy-Syu’ara [26]: 88-89).

Maka untuk mengendalikan hawa nafsu dan hati yang cenderung buruk itu, hendaklah memperbaikinya dengan berpuasa. Sebab, puasa akan mampu mengendalikan hati dan sikap yang buruk menjadi baik, yang pemarah menjadi sabar, yang sombong menjadi rendah hati (tawadlu’), yang kikir menjadi dermawan, dan lain sebagainya. Dari sini tampaklah bahwa, sesungguhnya puasa itu, selain menyehatkan tubuh secara fisik, juga menyehatkan secara batin.

Syahruddin E

Jurnalis Republika, Khadimul Rumah Berkah

 
Berita Terpopuler