Akademisi: Pelaku Perundungan dan Pelecehan Verbal di Medsos Harus Dilaporkan

Masyarakat diserukan aktif melaporkan pelaku kejahatan digital di medsos.

Pixabay
Pengguna media sosial (ilustrasi). Masyarakat perlu melaporkan pelaku kejahatan digital, seperti perundung siber atau pelecehan verbal, kepada platform media sosial (medsos).
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya Henri Subiakto mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan pelaku kejahatan digital di media sosial (medsos). Akses fitur pelaporan yang disediakan platform jika menemukannya.

Baca Juga

"Pelaku-pelaku kejahatan digital, seperti perundung siber atau pelecehan verbal, sebenarnya dapat dilaporkan oleh masyarakat kepada platform media sosial," kata Henri dalam diskusi virtual "Urgensi Perlindungan Hukum Terhadap Pelecehan Verbal di Era Digital", seperti dipantau dari Jakarta, Jumat (8/4/2022).

Perangkat pelaporan ini ada di Twitter, Instagram, dan Facebook. Henri mengingatkan agar masyarakat ikut aktif untuk melaporkan pelaku.

Dengan adanya pelaporan, platform medsos terkait dapat membersihkan konten dari muatan kejahatan digital. Platform dapat menghilangkan atau menutup akun yang terbukti melakukan kejahatan.

"Ini ditujukan supaya memang bukan hanya ada penegakan hukum dengan menghukum pelakunya, melainkan juga untuk membersihkan konten digital dengan melibatkan peran platform dengan menghilangkan, menutup, atau memberikan sanksi kepada akun tersebut," jelasnya.

Selain itu, Henri juga mengingatkan pentingnya bagi masyarakat untuk meningkatkan literasi soal penggunaan media sosial, terutama yang berkenaan dengan mengunggah suatu konten. Menurutnya, dengan cukup literasi digital, masyarakat akan lebih berhati-hati dalam membagikan unggahan ke media sosial.

Dalam diskusi yang diselenggarakan Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta itu, Henri mengimbau masyarakat untuk tidak mengunggah hal-hal yang bersifat pribadi. Selain itu, hindari unggahan yang berpotensi menyerang orang lain.

"Literasi sangat penting supaya masyarakat yang jumlahnya sudah sangat banyak, bahkan mencapai sekitar 191 juta orang yang aktif di medsos itu, benar-benar berhati-hati," ujarnya.

Masyarakat juga harus mengenali dengan baik akun-akun yang dijadikan sebagai teman di media sosial. Ini penting guna meminimalkan terjadinya kejahatan digital, termasuk perundungan siber.

 
Berita Terpopuler