Shimon Hayut Alias Simon Leviev The Tinder Swindler Diblokir Permanen dari Aplikasi Kencan

Film dokumenter baru Netflix mengungkap modus penipuan terhadap perempuan di Tinder.

EPA
Penipu di Tinder, Simon Leviev (kiri) saat ditangkap di Athena, Yunani, 1 July 2019. Pria yang menjadi bahasan dalam film dokumenter Netflix Tinder Swindler ini telah diblokir permanen dari aplikasi kencan.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pria yang diulas dalam film dokumenter Netflix The Tinder Swindler tidak akan bisa lagi beraksi di aplikasi kencan. Tinder telah mengumumkan bahwa pihaknya sudah memblokir Shimon Hayut.

"Kami telah melakukan penyelidikan internal dan dapat mengonfirmasi bahwa Simon Leviev tidak lagi aktif di Tinder dengan nama aliasnya yang diketahui," kata Tinder dalam sebuah pernyataan kepada Variety, Jumat (4/2/2022).

Aplikasi kencan itu kembali menyuarakan larangan tersebut dalam sebuah pernyataan kepada E! News Senin lalu. Pihaknya melarang Simon Leviev dan semua aliasnya yang diketahui segera setelah kisah tindakannya dipublikasikan pada 2019.

Baca Juga

"Dia secara permanen dilarang dari Tinder," kata seorang juru bicara.

Menjelang rilis film dokumenter Netflix, menurut juru bicara Tinder, pihaknya melakukan penyelidikan internal tambahan. Mereka pun mengonfirmasikan bahwa Simon Leviev tidak aktif di Tinder dengan nama aliasnya yang diketahui.

Tinder Swindler yang tayang perdana pada 2 Februari 2022 menampilkan wawancara dengan beberapa perempuan yang mengklaim bahwa mereka ditipu ratusan ribu dolar oleh Shimon. Dia berpura-pura menjadi putra raja berlian Rusia-Israel, Levi Leviev, penduduk asli Bnei Brak, Israel, dan memikat perempuan dengan kencan pertama yang mewah.

Jurus berikutnya ialah memberi tahu teman kencannya bahwa dia menerima ancaman dari musuh yang kejam di industri berlian. Ujungnya, Shimon memelas dan mengatakan bahwa nyawanya terancam.

Shimon lalu meminta para perempuan itu untuk membuka kartu kredit atas nama mereka dan memberikan kartu itu padanya. Sebab, dia tidak dapat menggunakan kartunya sendiri demi keamanan.

Menurut Polisi Israel dan Interpol, Shimon telah menipu banyak perempuan hingga ribuan dolar. Surat kabar Israel Haaretz menyatakan bahwa Shimon sebelumnya dihukum karena menipu tiga perempuan Finlandia dan menjalani hukuman tiga tahun penjara sebelum dibebaskan dengan jaminan dan menghilang pada 2017.

Sementara itu, surat kabar Norwegia Verdens Gang melanjutkan investigasi beberapa penipuan Hayut dengan bantuan salah satu korban, Cecilie Fjellhøy, yang diam-diam merekam percakapan dengan penipu berusia 31 tahun itu. Hayut membantah menipu Fjellhøy dan perempuan lain.

Menurut Hayut, tuduhan para perempuan tersebut lahir dari dendam pribadi. Ayleen Koeleman, salah satu mantan pacar Shimon, mengetahui laporan itu lalu memberi tahu lokasinya kepada Interpol dan polisi Israel.

Shimon kemudian ditangkap di Bandara Athena pada 28 Juni 2019. Dia dijatuhi hukuman 15 bulan di penjara Israel setelah dinyatakan bersalah atas empat tuduhan penipuan. Meski begitu, dia hanya menjalani hukuman lima bulan, mendapatkan pembebasan lebih awal sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi populasi penjara pada awal pandemi Covid-19.

The Tinder Swindler berfokus pada tiga perempuan yang menjadi korban Simon, yakni Cecilie Fjellhøy, Pernilla Sjoholm, dan Ayleen Charlotte. Pada 2018, mereka semua diperdaya sampai yakin bahwa Simon dapat menjalani gaya hidup ala jutawan dari harta warisan.

 
Berita Terpopuler