Ukraina Klaim Berhasil Rebut Kembali Pinggir Kota Kiev

Ukraina klaim berhasil merebut kembali pinggir kota Kiev dan kota di sebelah timur

EPA-EFE/ATEF SAFADI
Petugas pemadam kebakaran dan tim keamanan Ukraina di lokasi sebuah gedung yang terkena rudal Rusia di Kyiv (Kiev), Ukraina, 20 Maret 2022.
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pasukan Ukraina mengklaim berhasil merebut kembali pinggir kota Kiev dan sebuah kota di sebelah timur dari pasukan Rusia. Hal ini menandakan pertempuran di lapangan berjalan maju-mundur.

Sementara pada Selasa (29/3/2022) negosiator kembali menggelar perundingan untuk menghentikan perang. Dalam negosiasi yang digelar di Istanbul,  Turki, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan negara siap mendeklarasikan netralitas seperti yang diminta Moskow.

Zelenskyy juga mulai berkompromi mengenai masa depan daerah Donbas yang disengketakan. Wali kota Irpin yang terletak di pinggir Kiev mengatakan kota itu sudah "dibebaskan" dari pasukan Rusia.

Irpin merupakan medan pertempuran paling berat terdekat dengan Ibu kota. Zelenskyy memperingatkan Rusia akan mengatur ulang pasukannya untuk merebut kembali kota tersebut. Zelenskyy mengatakan pasukan Rusia masih menggempur Kiev meski sudah diusir dari Irpin.

Ia mengatakan Rusia masih menguasai sebelah utara ibukota dan mencoba merebut kembali Irpin. Ia meminta rakyat Ukraina menyerah dalam perang.

"Kami masih harus bertempur, kami harus bertahan, saat ini kami tidak bisa mengungkapkan emosi kami, kami tidak menambah ekspektasi, agar kami tidak kehabisan tenaga," katanya dalam video Senin (28/3/2022) malam.

Ia mengatakan situasi di timur laut sekitar Chernihiv, Sumy, Kharkhiv, dan juga di wilayah Donbas timur masih tegang. Begitu pula di sekitar Mariupol yang masih diblokade pasukan Rusia. Zelenskyy mengatakan Senin kemarin tidak ada koridor kemanusiaan yang dapat dibuka di kota itu.

Zelenskyy mengatakan ia telah berbicara dengan pemimpin-pemimpin Azerbaijan, Inggris, Kanada dan Jerman. Ia meminta mereka untuk menambah sanksi ke Rusia.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler