Rumah Zakat dan KUA Yogyakarta Berupaya Menekan Kasus Gantungdiri Lansia

Kalau dirata-rata angka kasus bunuh diri di Gunungkidul kisaran 30 kasus setiap tahun

Rumah Zakat
Rumah Zakat menggandeng KUA Semanu menginisiasi program pembinaan pekanan kepada para lansia melalui wadah majelis taklim lansia Husnul Khotimah.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Peristiwa gantung diri di wilayah Gunungkidul seperti tidak ada habisnya. Seolah-olah kalau ada berita orang meninggal karena gantung diri menjadi hal yang biasa. Terakhir kasus gantung diri ini dilakukan oleh lansia berumur 70 tahun, warga Padukuhan Karangasem Kalurahan Pulutan Kapanewon Wonosari.

Ia ditemukan tak bernyawa di bawah pohon nangka dengan leher terlilit tali pada Kamis (10/3/2022). Kejadian gantung diri di Gunungkidul ini sudah yang kesekian kali, kalau dirata-rata angka kasus bunuh dirinya kisaran 30 kasus setiap tahun yang kebanyakan pelakunya para lansia.

Khusus di wilayah Kalurahan Pacarejo, berdasarkan data dari UPT Puskesmas Semanu II selama rentang waktu dari tahun 2010 sampai 2017 terdapat tujuh kasus bunuh diri. Melihat feonomena tersebut, Rumah Zakat menggandeng KUA Semanu menginisiasi program pembinaan pekanan kepada para lansia melalui wadah majelis taklim lansia Husnul Khotimah.

Penguatan jiwa para lansia ini sudah dijalankan selama satu tahun terakhir setiap Jumat sore diawali sholat Ashar berjamaah bertempat di LKS Pos Lansia Husnul Khotimah di Padukuhan Jetis Kulon Kapanewon Semanu Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Melalui majelis taklim lansia ini, para lansia diberikan tausiyah materi keagamaan dasar oleh pemateri tetap Ustaz H Sholihin, yang merupakan koordinator Penyuluh Agama KUA Semanu.

Selain mendapatkan tausiyah dan motivasi, mereka biasanya mendapatkan tambahan asupan gizi program PMT Lansia berupa makanan masakan kader lansia dan buah-buahan. Seperti yang terlihat pada Jumat (11/3/2022), puluhan lansia berusia diatas 70an tahun antusias berdatangan ke LKS Pos Lansia Husnul Khotimah.

Sebelum acara penyampaian tausiyah dimulai, mereka bersemangat untuk olahraga menikmati fasilitas outdoor taman lansia mulai dari jalan terapi, ayunan, sepeda statis, hingga alat olah otot kaki dan tangan. Suasana hujan lebat di sekitar lokasi pengajian menambah semangat mereka menyimak materi yang disampaikan Ustaz H Sholihin.
Pulangnya para lansia ini membawa snack dan PMT, seperti buah pear, apel dan jeruk. Mereka yang rumahnya jauh pulangnya diantar menggunakan fasilitas mobil siaga lansia sekalian pengantaran PMT Lansia ke rumah lansia yang fisiknya sangat lemah dan tidak bisa bepergian ke luar rumah.

Ratno selaku fasilitator Rumah Zakat Kalurahan Pacarejo menyampaikan bahwa untuk menekan kasus gantung diri lansia perlu langkah nyata yang menyentuh akar persoalannya yaitu kehidupan lansia itu sendiri. Rumah Zakat dengan LKS Pos Lansia Husnul Khotimah sebagai LKS binaan terus bersinergi dengan berbagai pihak mulai dari Pemerintah Kalurahan Pacarejo, UPT Puskesmas Semanu II, KUA Semanu dan Dinas Sosial yang menaungi LKS Lansia ini menjalankan program Desa Ramah Lansia.

Melalui program Desa Ramah Lansia ini, Rumah Zakat berusaha mewujudkan lingkungan fisik dan sosial bagi lansia untuk memenuhi kebutuhan hidup lansia sehingga lansia tetap sehat, aktif, produktif, dan bahagia. "Harapannya para lansia ini juga bisa husnul khotimah tanpa kepikiran untuk melalukan bunuh diri," kata Ratno.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler