Pedagang Daging Pasar Anyar Tangerang Mogok Lima Hari Mulai Besok

Pedagang Pasar Anyar meminta Pemerintah stabilkan harga daging sapi

Antara/Muhammad Adimaja
Pedagang daging melayani pembeli. Pedagang daging sapi di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten akan melakukan aksi mogok berdagang pada Senin (28/2) hingga Jumat (4/3). Aksi mogok selama lima hari tersebut diharapkan bisa mendorong pemerintah untuk menstabilkan harga daging sapi yang terus mengalami kenaikan mencapai hingga Rp 150 ribu per kilogram (kg).
Rep: Eva Rianti Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Pedagang daging sapi di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten akan melakukan aksi mogok berdagang pada Senin (28/2) hingga Jumat (4/3). Aksi mogok selama lima hari tersebut diharapkan bisa mendorong pemerintah untuk menstabilkan harga daging sapi yang terus mengalami kenaikan mencapai hingga Rp 150 ribu per kilogram (kg).

Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Anyar, Banong (38 tahun) mengatakan, seluruh pedagang daging sapi di pasar tersebut bersepakat untuk melakukan aksi mogok. Hal itu berdasarkan surat imbauan dari Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) yang diteken pada 24 Februari 2022 lalu. Aksi itu sebagai bentuk protes atas tingginya harga daging sapi.

“Mogoknya jadi, dari Senin sampai Jumat. Kami mengikuti surat dari APDI, sepakat lima hari ke depan mogok se-Jabodetabek,” ujar Banong di Pasar Anyar Tangerang, Ahad (27/2).

Dia mengatakan, saat ini harga daging sapi bergerak di angka sekitar Rp 145 ribu hingga Rp 150 ribu per kg. Angka tersebut jauh dari harga normal yakni Rp 120 ribu hingga Rp 125 ribu per kg. Dengan tingginya harga komoditas tersebut, Banong berharap aksi mogok dapat memberi dampak pada penurunan harga.

“(Diadakannya mogok) supaya harga turun. Normalnya Rp 120 ribu per kg. Mudah-mudahan pemerintah dengar lah,” harapnya.

Pedagang daging sapi lainnya, Tatang (39) menuturkan, pedagang daging sapi di Pasar Anyar yang berjumlah mencapai hingga seratusan pedagang dipastikan akan bersama-sama melakukan aksi mogok mulai besok. Menurut penuturannya, selain bertujuan agar harga daging sapi turun, diharapkan masyarakat juga mengetahui bahwa harga komoditas tersebut memang sedang tinggi-tingginya.

“Tujuannya yang pertama, harga turun. Kedua, supaya pelanggan juga tahu harganya lagi mahal karena kan banyak pelanggan yang mengeluh, katanya harganya kok mahal banget kayak harga pas Lebaran,” ungkapnya.

Tatang berharap tujuan dari aksi mogok tersebut berhasil dicapai. Hal itu seiring dengan jumlah hari aksi mogok yang lebih panjang dibandingkan dengan aksi mogok yang sebelumnya pernah dilakukan pada 2021 saat harga daging sapi juga sedang tinggi.

“Mogok tiga hari kemarin (2021) kan enggak ditanggapi, malah naik (harganya). Iya (dengan lima hari mudah-mudahan berhasil), kita belajar dari tiga hari kemarin itu,” tuturnya.

 
Berita Terpopuler