Pembangunan Sirkuit Formula E Diharapkan Lebih Cepat dari Target Selesai

Kontraktor optimistis pembangunan sirkuit selesai akhir Maret atau awal April.

ANTARA/Aprillio Akbar
Ketua Pelaksana Formula E Jakarta 2022 Ahmad Sahroni (kedua kanan) didampingi Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) Widi Amanasto (kedua kiri) menyampaikan penjelasan di lokasi yang akan dibangun Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Rabu (22/12/2021). JIEC akan memiliki panjang lintasan 2,4 kilometer, lebar 12 meter, 18 tikungan, dengan arah lintasan searah jarum jam, dan memiliki panjang 600 meter untuk trek lurus serta ditargetkan pembangunannya selesai pada April 2022.
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Organizing Committee Formula E Jakarta, Ahmad Sahroni, mengeklaim, pembangunan sirkuit Formula E sudah berjalan sebagaimana mestinya. Rencanya, sirkuit akan digunakan pada 4 Juni 2022 mendatang.

Sahroni mengaku, pihaknya telah meminta kontraktor PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama (JKON) untuk menambah pekerja agar pembangunan lokasi balap mobil listrik di Ancol, Jakarta Utara lebih cepat selesai.

Baca Juga

“Dalam kisaran yang ditentukan oleh kontrak kerja sama dengan penyelenggara kontraktor (JKON) 54 hari, mudah-mudahan lebih cepat selesai,” kata Sahroni kepada awak media di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2022).

Selama masa pengerjaan, kata dia, dilakukan dengan percepatan waktu skema 7/24. Menurut dia, selama tiga pekan proyek berlangsung, progres kian meningkat dan melebihi ekspektasi dari waktu pembangunannya.

“Jadi teman-teman sekalian jangan samakan sirkuit FE dengan F1, pasti beda, jadi jangan miss informasi,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Widi Amanasto, mengatakan, pembangunan Jakarta Eprix pada hari ke-21 ini sudah melebihi target capaian yang seharusnya. Target awal pembangunan sirkuit yang direncanakan Jakpro, sekitar tiga bulan, dari Februari hingga April.

Dalam 24 jam terakhir, kata dia, target pembangunan mencapai 25,4 persen, melampaui delapan persen dari target seharusnya, sekitar 17,57 persen. “Kita sudah melampaui (target) dan semoga melampaui deviasi positif. Pekerjaan pakai tiga shift, hujan juga tetep kerja. Jumlah pekerja sekitar 300-400 orang dan terus ditingkatkan,” kata Widi.

Menurutnya, saat ini ada sekitar lima zona yang difokuskan dalam pembangunan lahan yang luasnya mencapai 3,34 hektar itu. Dalam lima zona itu, tugas pembangunan masih dalam tahap pengerasan tanah.

“Setelah pengerasan akan diisi dengan pengaspalan. Kami optimistis akhir Maret atau awal April kita selesaikan trek ini. Insya Allah dengan kualitas yang tepat,” kata dia.

Desain trek yang menyerupai kuda lumping itu, kata Widi, memang sengaja dipilih untuk konsep ke-Indonesia-an. Menurut dia, secara kualitas dan desain sirkuit, selalu dipantau oleh Formula E Operation (FEO) dalam penyesuaian dengan standar motorsport international. Dijelaskan Widi, tiga kali dalam sepekan, pihak FEO selalu meminta laporan progres yang dilakukan dalam pengerjaan di Jakarta. Di sisi lain, lanjutnya, aspek bisnis juga telah disiapkan, meski belum akan dipublikasi sebelum waktu yang seharusnya.

“Kerjaan teknis lapangan juga akan disupervisi oleh FEO, dan akan terus diawasi baik mereka datang ke sini atau daring,” jelasnya.

Di lokasi yang sama, perwakilan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Ari Wibowo, mengatakan, pembangunan sirkuit Formula E dilakukan dengan masa pembangunan selama 54 hari. Menurutnya, setiap belokan memiliki kemiringan dua persen, sehingga diperkirakan saat ada kecepatan tinggi, para pebalap bisa mengurangi kecepatan dan atau melakukan rem.

Dalam pengerjaan proyek yang dibagi dalam lima zona itu, kata dia, paling sulit berada di zona lima karena panjangnya yang mencapai 1,4 Km. “Jadi 40 persen pengerjaan ini ada di zona lima, itu yang paling sulit,” ujarnya.

Dibanding zona lima, lanjut Ari, zona empat tidak memiliki permasalahan. Bahkan, zona 1 hingga 3 memiliki progres yang relatif lebih baik. Dia mengatakan, progres yang hingga Rabu (23/2/2022) sore sudah mencapai 28,50 persen itu bukan berdasarkan perhitungan tingkat kesulitan. “Tapi berdasarkan rupiah. Berdasarkan tingkat kemahalan bahan material,” tutur Ari.

Ia memerinci, pihaknya saat ini memang masih melakukan penguatan lahan lunak di zona lima. Pada hal yang dianggap menjadi tantangan dan masalah konstruksi itu, pihaknya mengeklaim sudah menyiapkan konstruksi, termasuk daya dukungnya.

Ari memaparkan, yang akan berperan penting dalam konstruksi sirkuit balap adalah pengaspalan di akhir. Selain memperbanyak alat dan dukungan tenaga pekerja, pihak dia selalu mendekatkan bahan dengan lokasi pembangunan.

“Mendekatkan material di lokasi, agar langsung dikerjakan dengan dukungan setelah memperbanyak tenaga dan alat demi optimasi terbaik. Mendekatkan material ini salah satu kunci,” tuturnya.

 
Berita Terpopuler