Tanda Kolesterol Tinggi yang Bisa Terasa di Pinggul, Paha, dan Betis

Kolesterol tinggi dapat menimbulkan gejala yang terasa di pinggul, paha, dan betis.

www.freepik.com
Kaki (ilustrasi). Bila kadar kolesterol tinggi yang tak terkendali sudah memicu terjadinya PAD, ada beberapa gejala yang mungkin muncul. Gejala ini bisa berupa kram di area pinggul, paha, atau betis.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dalam arteri dan menyebabkan penurunan aliran darah. Hanya saja, kadar kolesterol yang tinggi sering kali tak memunculkan pertanda yang jelas.

Pengelolaan kadar kolesterol penting untuk mencegah dan mengelola penyakit arteri perifer (PAD). PAD bisa terjadi ketika deposit lemak menumpuk di dalam arteri dan menghambat aliran darah.

"Gejala PAD sering muncul secara perlahan, seiring waktu," ungkap National Health Service, seperti dilansir Express, Selasa (15/2/2022).

Bila kadar kolesterol tinggi yang tak terkendali sudah memicu terjadinya PAD, ada beberapa gejala yang mungkin muncul. Gejala ini bisa berupa kram di area pinggul, paha, atau betis.

Baca Juga

Kram ini bisa terjadi ketika sedang beraktivitas seperti berjalan, mendaki tangga, atau berolahraga. Kram tersebut umumnya akan membaik setelah aktivitas tak dilakukan lagi. Akan tetapi, dibutuhkan waktu beberapa menit sebelum kram membaik.

Kram yang dikenal sebagai intermitten claudication ini bisa terjadi karena otot tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup saat beraktivitas karena adanya penumpukan plak di arteri. Kram ini merupakan cara otot untuk memberitahu tubuh bahwa otot tidak mendapatkan aliran darah yang cukup ketika kebutuhan meningkat saat beraktivitas.

"Banyak orang dengan PAD tak memiliki gejala atau salah mengira gejalanya berkaitan dengan hal lain," jelas badan kesehatan tersebut.

PAD perlu ditangani dengan baik demi mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. Komplikasi tersebut bisa berupa serangan jantung, amputasi kaki, atau strok.

Deteksi dini menjadi kunci dalam mencegah komplikasi-komplikasi tersebut. Menurut British Heart Foundation (BHF), seluruh orang dewasa perlu mengecek kadar kolesterol meski merasa tidak ada masalah. Pengecekan ini sebaiknya diulang setiap lima tahun sekali bila hasilnya normal atau lebih sering bila hasil tes menunjukkan kadar kolesterol bermasalah.

 
Berita Terpopuler