Kolesterol Tinggi Akibat Faktor Keturunan, Tandanya Ada di 3 Bagian Tubuh Ini

Banyak orang tak sadar memiliki masalah kolesterol tinggi akibat faktor keturunan.

Instagram dr Pimple Popper
Dr Sandra Lee alias dr Pimple Popper memperlihatkan xanthelasma pada mata pasiennya. Xantelasma merupakan salah satu pertanda kolesterol tinggi, juga bisa karena faktor keturunan.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadar kolesterol yang tinggi bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Kondisi ini dikenal sebagai hiperkolesterolemia familial. Ada tiga perubahan fisik yang menyertainya.

Pada hiperkolesterolemia familia, seseorang bisa memiliki kadar kolesterol yang tinggi meski sudah menerapkan pola hidup yang sehat. Menurut British Heart Foundation (BHF), pembengkakan yang bisa terjadi pada area buku-buku jari, lutut, atau tendon Achilles di bagian belakang pergelangan kaki bisa menjadi salah satu cirinya.

Baca Juga

Kondisi tersebut dikenal sebagai tendon xanthomata. Pembengkakannya bisa melebar secara perlahan dalam kurun beberapa bulan.

Tanda kedua yang juga memicu perubahan fisik adalah xanthelasma. Ini dikenal sebagai benjolan-benjolan kolesterol kecil yang terbentuk di bagian pojok dalam kelopak mata. Benjolan ini biasanya tampak berwarna kuning.

Tanda yang ketiga adalah corneal arcus. Seperti diungkapkan BHF, corneal arcus merupakan kondisi di mana terbentuknya cincin putih pucat di sekitar iris mata.

"Bila Anda di bawah 50 tahun dan memiliki corneal arcus, itu merupakan tanda kuat bahwa Anda memiliki hiperkolesterolemia familial," jelas BHF, seperti dilansir Express, Senin (7/2/2022).

Dalam kasus hiperkolesterolemia familial, gen yan bermutasi bisa diturunkan dari orang tua dan anak. Gen yang diturunkan ini menyebabkan hati kesulitan untuk membuang kelebihan kolesterol LDL dari tubuh.

Kondisi tersebut memicu penumpukan kolesterol "jahat" di dalam aliran darah. Kadar kolesterol jahat yang tinggi dalam aliran darah dapat menempel di dinding pembuluh darah dan mempersempit rongga pembuluh darah.

Bila hal itu terjadi, risiko penyakit jantung  dan pembuluh darah bisa ikut meningkat. Lambat laun, risiko serangan jantung dan strok akan bertambah tinggi.

Tak sedikit orang yang mengalami hiperkolesterolemia familial. Di Inggris, misalnya, satu dari 250 orang hidup dengan hiperkolesterolemia familial. Ironisnya, banyak orang tak menyadari bahwa mereka memiliki masalah kesehatan tersebut.

Seseorang yang mengalami gejala atau curiga menderita hiperkolesterolemia familial sebaiknya memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu. Saat berkonsultasi, ceritakan pula seperti apa riwayat kesehatan keluarga kepada dokter.

Dokter akan membantu untuk melakukan pengetesan kadar kolesterol. Pasien yang dicurigai mengidap hiperkolesterolemia familial bisa dirujuk kepada dokter spesialis yang memiliki keahlian khusus dalam merawat pasien dengan masalah tersebut.

"Deteksi dini dan terapi pencegahan merupakan kunci untuk mengobati FH (hiperkolesterolemia familial) secara efektif," pungkas BHF.

Pengidap hiperkolesterolemia familial biasanya akan diresepkan obat statin untuk mengelola kadar kolesterolnya. Sebagai penunjang, mereka juga sangat dianjurkan untuk menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang. Menjaga berat badan yang sehat dan olahraga rutin pun sangat disarankan.

 
Berita Terpopuler