Roland Emmerich: Film Marvel dan Star Wars Hancurkan Industri

Sutradara Roland Emmerich keluhkan terlalu banyaknya film Marvel dan Star Wars.

EPA
Sutradara asal Jerman, Roland Emmerich, berpose di karpet merah menjelang premiere film Lionsgate, Moonfall, di TCL Theater, Hollywood, California, Amerika Serikat, 31 January 2022. Emmerich menilai, film Marvel dan Star Wars menghancurkan industri.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara asal Jerman, Roland Emmerich, mengecam film Star Wars dan Marvel. Dalam wawancaranya dengan Den of Geek pada Rabu (2/2/2022), sutradara Moonfall itu meyakini bahwa film laris Hollywood yang berpusat pada karya-karya yang dilindungi hak kekayaan intelektual tersebut sedang "merusak" industri.

"Tentu saja, Marvel dan DC Comics dan Star Wars telah mengambil alih cukup banyak. Ini sedikit merusak industri kita, karena tidak ada yang melakukan sesuatu yang orisinal lagi," kata sutradara berusia 66 tahun itu, dilansir Ace Showbiz, Rabu (9/2/2022).

Emmerich beranggapan, industri harus lebih fokus pada pembuatan film baru yang berani. Dia juga menyebut Christopher Nolan sebagai "ahlinya" di bidang itu.

Baca Juga

Nolan telah membawa pulang penghargaan Efek Visual Terbaik dari film Tenet di acara 93th Academy Awards. Menurut Emmerich, Nolan adalah seseorang yang dapat membuat film tentang apa pun yang diinginkannya.

"Saya sedikit kesulitan, tapi saya masih memiliki nama besar, terutama ketika itu tentang bencana atau memiliki semacam tema bencana," ujar Emmerich.

Komentar Emmerich menggemakan wawancaranya dengan Screen Rant pada 2019. Saat itu, dia menyatakan kesamaan pandangan dengan sutradara kondang Martin Scorsese yang menyebut film Marvel "bukan untuk bioskop".

Komentar pedas Scorsese itu datang setelah Avengers: Endgame dinyatakan sebagai film terlaris sepanjang masa. Pada saat itu, Emmerich mengatakan, film adiwira "mengambil alih bisnis" hingga film lain kesulitan untuk mendapat tempat.

Scorsese mengklarifikasi komentarnya dalam op-ed pada November 2019 lalu. Sutradara berusia 79 tahun itu menjelaskan bahwa sebagian dari ketidaksukaannya terhadap film Marvel hanyalah "selera pribadi", tetapi dia juga menyebutkan film waralaba besar cenderung mendominasi bioskop di seluruh negeri.

"Di banyak tempat di negara ini dan di seluruh dunia, film waralaba sekarang menjadi pilihan utama Anda jika ingin melihat sesuatu di layar lebar," kata sutradara The Irishman itu.

Scorsese menyebut, kondisi ini sebagai waktu yang berbahaya dalam pameran film. Apalagi, cuma ada sedikit teater independen yang bertahan daripada sebelumnya.

Belum lama ini, aktor Tom Holland membela Marvel Cinematic Universe dengan menyebut bahwa film Marvel adalah seni. Dalam wawancara pada Desember 2021, bintang Spider-Man: No Way Home itu mempertanyakan kemungkinan Scorsese tertarik membuat film Marvel.

"Cara saya mendobrak karakter, cara sutradara menggoreskan alur cerita dan karakter, semuanya sama, hanya dilakukan pada skala yang berbeda. Jadi saya pikir itu adalah seni yang nyata," ujar Holland.

Holland mengatakan dirinya telah menjadi bagian dari film-film Marvel, menjadi bagian dari proyek yang menjadi perbincangan di dunia Oscar. Menurut dia, perbedaan utama adalah tentang biaya produksi.

"Satu-satunya perbedaan, sungguh, adalah yang satu jauh lebih mahal daripada yang lain," kata dia.

 
Berita Terpopuler