Satgas: Kekebalan Terhadap Omicron Tinggi Seiring Dosis Booster

Pemerintah harus kembali meningkatkan cakupan vaksinasi secara lengkap.

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster (ilustrasi).
Rep: Fauziah Mursid Red: Ilham Tirta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, vaksinasi telah efektif memberikan kekebalan seseorang terhadap Covid-19. Wiku mengungkapkan, sebuah studi pada 2021 menyatakan, kekebalan terhadap Covid-19 pada individu akan semakin tinggi seiring dosis vaksinasi yang diterima seseorang tersebut.

"Kekebalan terhadap Covid-19 pada individu akan semakin tinggi seiring dosis vaksinasi yang diterima, bahkan lebih tinggi 25 persen terhadap varian omicron setelah mendapatkan booster dosis ketiga," ujar Wiku dalam keterangan persnya secara daring, Selasa (8/2).

Karena itu, untuk mengatasi kondisi kasus Covid-19 yang saat ini terus meningkat, perlu kembali ditingkatkan cakupan vaksinasi secara lengkap. Di samping itu, protokol kesehatan juga hal utama yang perlu dilakukan masing-masing individu.

"Kita bisa lihat, orang yang patuh protokol kesehatan, masih bisa terkena, karena itu kita perlu mengevaluasi kedisiplinan secara kolektif, termasuk melengkapinya dengan vaksinasi untuk bisa saling menjaga," kata Wiku.

Ia menilai, dalam menghadapi kondisi saat ini juga diperlukan adanya penguatan garda agar jumlah kasus tidak semakin banyak. Sebab, kenaikan kasus ini akan berbuntut  kepada efek lainnya seperti meningkatnya angka rawat inap, maupun kematian.

Selain itu, Wiku berharap masyarakat lebih proaktif melakukan testing. Sebab, meski tak bergejala, kasus positif Covid-19 masih bisa menular.

"Untuk itu, positif atau tidaknya seseorang, hanya bisa secara valid diketahui dengan testing, sudah seharusnya seseorang memiliki kesadaran tinggi terhadap aktivitas yang dilakukannya," katanya.

Sementara, ia meminta orang yang melakukan kontak erat dengan kasus positif atau perjalanan melakukan testing. "Untuk memastikan termasuk orang-orang yang sudah merasakan gejala mirip Covid-19, membatasi mobilitas terutama yang tidak mendesak serta menjauhi aktivitas di area kerumunan atau ramai," katanya.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler