10 Makanan dengan Gizi Paling Buruk Menurut Para Ahli

10 jenis makanan ini sebaiknya dihindari berdasarkan saran para ahli.

Pxfuel
10 jenis makanan ini sebaiknya dihindari berdasarkan saran para ahli.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memiliki tubuh yang sehat menjadi selama masa pandemi Covid-19 adalah keinginan semua orang. Dan jika Anda ingin hidup lebih sehat, menghindari 10 makanan dan kategori makanan umum ini sangat disarankan oleh para ahli.

Baca Juga

1. Bacon

Internal Medicine Specialist di Vista California, Reyzan Shali mengatakan bahwa WHO telah mengklasifikasikan bacon dalam kategori yang sama dengan tembakau dalam hal karsinogenesis. Karsinogenesis adalah proses dimana sel normal bertransformasi menjadi sel kanker.

 

2. Bacon kalkun

Bacon kalkun juga bukan pilihan yang sehat. Shali menegaskan bahwa semua jenis bacon melalui proses yang sama, sehingga bacon kalkun tidak mengubah fakta bahwa itu adalah daging olahan.

“Jadi sebelum memakannya ingatlah bahwa itu adalah daging olahan yang mengandung nitrit. Dan menurut sebuah penelitian di Meat Science Journal, di dalam perut, nitrit pada akhirnya dapat membentuk nitrosamin (bahan karsinogenik),” kata Shali seperti dilansir dari Fox News, Senin (7/2/2022).

 

3. Gorengan

Ahli diet terdaftar, Angle L Lago, menyarankan seseorang untuk tidak pernah makan gorengan. Secara umum, gorengan lebih tinggi lemak, garam, dan kalori, yang semuanya buruk bagi kesehatan jantung serta berisiko mengembangkan obesitas. Alternatif terbaik adalah menggoreng sendiri di rumah dengan minyak zaitun untuk menghindari risiko penyakit.

 

4. Keripik kentang

Keripik dikenal tidak sehat karena beberapa alasan. Menurut penasihat medis untuk Illuminate Labs, Andrea Paul, makanan ini rendah nutrisi, dan tinggi lemak murah dan natrium. Konsumen yang sadar kesehatan pasti akan menghindari keripik sebagai camilan.

“Jika Anda mendambakan makanan yang renyah, pilihlah camilan kacang atau sayuran seperti keripik kale”, kata Paul.

 

5. Gula tambahan

Jika Anda melihat ada tambahan gula pada panel fakta nutrisi makanan kemasan, hindari. Paul menjelaskan, gula tambahan pada dasarnya memiliki nilai gizi nol dan beberapa penelitian medis membuktikan bahwa itu bisa meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolic.

"Saya merekomendasikan agar konsumen mencoba untuk menghilangkan gula tambahan sepenuhnya dari makanan mereka. Ganti gula tambahan dengan makanan utuh seperti buah atau pengganti gula yang lebih sehat seperti molase blackstrap, yang padat nutrisi dan memiliki indeks glikemik lebih rendah,” jelas Paul.

 

6. Minyak olahan

Ahli gizi terdaftar di Paloma Health, Arika Hoscheit menjelaskan, minyak olahan dari biji anggur, kedelai, kanola, biji kapas, jagung, bahkan minyak sayur umumnya merugikan kesehatan dan harus dihindari. Karena semua itu dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi selama pemrosesan, yang mengoksidasi minyak.

"Oksidasi menghasilkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh. Seiring bertambahnya usia, tubuh kita harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk pulih dari serangan," jelas Hoscheit.

 

7. Lemak terhidrogenasi

Kategori lemak ini mengintai di banyak makanan kemasan dan produk makanan cepat saji. Lemak terhidrogenasi secara meyakinkan terbukti meningkatkan angka kematian dalam studi populasi. Penting bagi konsumen untuk membaca label bahan pada kemasan.

“Produk makanan kemasan, karena banyak merek produk konsumen populer seperti selai kacang mengandung lemak terhidrogenasi," kata Paul.

 

8. Karbohidrat olahan

Ini termasuk roti putih, nasi putih dan pasta, kue kering, pizza dan banyak lagi. Karbohidrat olahan pada dasarnya sehat, namun kemudian dihilangkan sebagian besar nutrisinya agar lebih enak dan menyenangkan. Produk biji-bijian olahan dikenal dapat meningkatkan peradangan karena umumnya lebih tinggi gula, dan juga terkait dengan obesitas.

"Hingga 89 persen aktivitas antioksidan dalam biji-bijian berkurang selama pemrosesan, flavonoid, zinc, dan vitamin E berkurang 79 persen, serat berkurang 58 persen. Ini bisa dikatakan untuk nasi, pasta, sereal, tepung dan biji-bijian lainnya yang melalui proses pemurnian,” kata Lago.

 

9. Sosis

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Current Atherosclerosis Reports ditemukan bahwa ada hubungan yang kuat antara konsumsi daging olahan dengan kejadian penyakit jantung coroner dan gangguan jantung. Untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung, Shali mendesak pasiennya untuk mengurangi semua daging olahan dari makanan mereka, terutama dari sarapan.

“Saya tahu bukanlah hal mudah menghindari sosis saat sarapan. Tapi hal kecil ini bisa berdampak besar bagi kesehatan,” kata Shali.

 

10. Daging olahan

Meskipun telah dijelaskan bahwa daging olahan seperti sosis sarapan, bacon, dan bacon kalkun sangat buruk bagi kesehatan, kategori makanan ini secara keseluruhan tidak sehat. Oleh karena itu, ini layak menjadi poin tersendiri. Hot dog, bologna kemasan, dendeng, pepperoni dan banyak lagi, semuanya harus dihindari sebisa mungkin.

"WHO telah mengklasifikasikan daging olahan sebagai karsinogen kelompok 1, artinya diketahui menyebabkan kanker. Daging olahan mengandung bahan kimia yang tidak ada dalam daging segar," kata Lago.

 
Berita Terpopuler