Satgas: Pelaku Karantina Boleh Lakukan Tes PCR Pembanding

Pelaku karantina banyak yang mengeluhkan hasil tes PCR yang sering kali berbeda.

istimewa
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 yang juga kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto. Satgas Covid-19 kini mengizinkan pelaku perjalanan luar negeri dan wisatawan asing yang menjalani karantina untuk meminta tes PCR pembanding dari laboratorium lain.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto berjanji pihaknya akan terus memperbaiki pelaksanaan karantina bagi para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan wisatawan asing agar semakin baik. Salah satunya ialah dengan mengizinkan mereka untuk mendapatkan tes PCR pembanding.

Kebijakan tes PCR pembanding ini muncul setelah PPLN dan wisatawan asing banyak yang mengeluhkan hasil tes yang sering kali berbeda. Mereka merasa tidak puas dengan hasil tesnya ketika baru masuk ke Indonesia atau setelah menjalankan karantina.

"Kami sudah sepakat sudah menentukan bahwa para pelaku perjalanan luar negeri yang dikarantina ini ketika dinyatakan positif, dia (PPLN/WNA) bisa minta tes pembanding yang bukan dari tiga rumah sakit itu," jelasnya dalam konferensi pers secara daring, Kamis (3/2/2022).

Berdasarkan Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor B-84.A/KA SATGAS/PD.01.02/07./2021 tes pembanding Covid-19 hanya bisa dilakukan di tiga rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), RS Polri, dan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM). Dengan aturan terbaru ini, para pelaku karantina bisa melakukan tes pembanding di beberapa rumah sakit dan laboratorium kesehatan yang telah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan.

Baca Juga

"Jadi ditentukan beberapa rumah sakit dan laboratorium yang menurut Kementerian Kesehatan memang sudah betul-betul kredibel dan bisa dipertanggungjawabkan," kata Kepala BNPB itu.

Suharyanto juga menegaskan bahwa perbedaan hasil tes bukanlah karena adanya permainan oknum yang sengaja membuat positif palsu kepada para PPLN dan WNA saat menjalani karantina. Menurutnya, perbedaan hasil antara entry test dan exit test justru menunjukan betapa bergunanya karantina.

"Jadi memang ada beberapa PPLN saat exit test pada hari keenam ternyata positif, memang begitu, itulah gunanya karantina karena varian omicron ini masa inkubasinya belum pasti," ujarnya.

 
Berita Terpopuler