8 Hal yang Dilakukan Ahli Saraf Ketika Sakit Kepala Menyerang

Sakit kepala merupakan salah satu gangguan sistem saraf yang paling umum.

www.freepik.com.
Selain minum obat, ada beberapa cara yang direkomendasikan dokter untuk meredakan sakit kepala.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sakit kepala adalah kondisi umum yang dapat menyerang siapa saja. Ahli saraf yang merupakan dokter spesialis yang mengobati gangguan sakit kepala juga bisa mengalaminya.

Robert Kaniecki selaku direktur UPMC Headache Center di Pittsburgh, Amerika Serikat mengatakan, sakit kepala adalah setiap rasa sakit yang memengaruhi kepala, wajah bagian atas, atau leher bagian atas. Sakit kepala disebut 'primer' ketika muncul dari perubahan biologis di dalam otak.

"Ini termasuk sakit kepala migrain, sakit kepala tipe tegang, dan sakit kepala klaster," kata Kaniecki kepada HuffPost, dikutip Selasa (25/1/2022).

Sakit kepala akibat migrain menyebabkan gejala tambahan seperti mual, kepekaan terhadap cahaya dan kebisingan, kelelahan, gangguan penglihatan, serta banyak lagi. Orang mungkin juga mengalami sakit kepala "sekunder" jika ada penyakit lain yang menjadi penyebabnya.

Di seluruh dunia, keluhan sakit kepala dianggap sebagai salah satu gangguan sistem saraf yang paling umum, namun kurang tertangani. Selain itu, sebuah studi pada 2018 menemukan bahwa satu dari enam orang di AS melaporkan mengalami migrain atau sakit kepala parah selama periode tiga bulan.

Baca Juga

Berikut beberapa tips tentang cara mengatasi sakit kepala seperti yang dipraktikkan dokter ahli saraf:

1. Cari tempat yang tenang
Menciptakan lingkungan yang tenang dan santai sering kali menjadi langkah pertama yang dilakukan beberapa ahli saraf untuk mengurangi sakit kepala. Faye Begeti, seorang dokter neurologi dan ahli saraf di Inggris, memilih untuk beristirahat atau berbaring selama mungkin ketika sakit kepala.

"Ketika migrain, khususnya, berbaringlah di ruangan yang tenang dan gelap," kata Begeti.

2. Alihkan pikiran
Dengan jadwal sibuk dan tanggung jawab yang berat, tidur siang sebentar tidak selalu memungkinkan. Rami Burstein, seorang profesor anestesi dan ilmu saraf di Harvard Medical School, menjelaskan bahwa ia suka mengalihkan pikiran dengan sesuatu yang dapat membuatnya rileks kalau tidak dapat tidur siang di tempat kerja.

"Meskipun terdengar bertentangan, berjalan dan membaca dapat membantu," kata Burstein.

3. Cari tahu pemicu
Memahami pemicu sakit kepala dapat berfungsi sebagai pendekatan pencegahan untuk mengatasi rasa sakit. Jan Lewis Brandes, direktur dan pendiri Nashville Neuroscience Group, mengatakan serangan migrain yang melandanya sering kali dipicu secara visual atau dipicu ketika dia khawatir tentang suatu keputusan atau situasi.

"Yang terakhir ini agak sulit dikendalikan, tetapi menarik untuk dikenali," kata Brandes.

4. Hidrasi
Ketika mengalami sakit kepala, ahli saraf banyak yang meredakannya dengan minum air putih. Sesederhana kedengarannya, air adalah teman terbaik saat Anda sakit kepala atau migrain.

Kristina Lopez, asisten profesor di West Virginia University Rockefeller Neuroscience Institute dan spesialis sakit kepala, mengatakan bahwa sakit kepala yang dialaminya biasanya merupakan penanda bahwa ia perlu meningkatkan hidrasi.

5. Cobalah minum sedikit kopi
Meskipun mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, kafein sebenarnya bisa menjadi obat untuk sakit kepala. Kafein menyebabkan pembuluh darah menyempit dan membatasi aliran darah di sekitar otak, yang dapat menghilangkan rasa sakit.

Tentunya, moderasi adalah kuncinya. Mengonsumsi kafein secara teratur mungkin memiliki efek sebaliknya, yaitu menyebabkan sakit kepala jika tiba-tiba berhenti minum.

6. Membagi waktu makan
Menariknya, menurut Kanieki, membagi makanan dan camilan menjadi lima hingga enam porsi sepanjang hari dapat membantu mengatasi sakit kepala. Ini karena gula darah rendah dapat memperburuk sakit kepala, bersama dengan gejala migrain.

Cobalah menukar waktu makan atau memecah makanan yang lebih besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang dimakan sesekali.

7. Minum obat pereda nyeri bila perlu
Bergantung pada tingkat keparahan sakit kepalanya, Begeti akan mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (alias NSAID) atau asetaminofen. Namun, pastikan untuk melacak dosis pereda nyeri yang Anda minum.

8. Beberapa faktor berada di luar kendali
Kadang-kadang, tidak ada pemicu sakit kepala yang mencolok. Begeti mengatakan, sebagian besar orang mengalami sakit kepala karena faktor genetik.

Ada sakit kepala yang diturunkan dalam keluarga. Nyeri kepala dapat berkisar dari ringan hingga melemahkan. Terapkan strategi yang memang sesuai dengan kondisi masing-masing.

"Penting untuk mendengarkan tubuh Anda. Saya menemukan bahwa sakit kepala dapat teratasi jika saya melakukan hal tertentu dan itu pasti mencegahnya menjadi lebih buruk," kata Begeti.

 
Berita Terpopuler