Pakar: Peran Penting Ibu dalam Pencegahan Stunting dan Obesitas

Upaya pencegahan stunting dan obesitas pada anak dilakukan sejak sebelum kehamilan.

newsmild.com
Kurang tidur dapat membuat anak berisiko mengalami obesitas.
Rep: Dian Fath Disalah Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Ilmu Gizi FEMA IPB Prof Dr Hardiansyah mengatakan untuk bisa mencegah secara dini baik itu stunting maupun obesitas perlu memahami bahwa kedua masalah tersebut harus segera dicegah. Dalam hal ini ibu memiliki peran penting dalam menentukan makanan pada saat hamil dan pemberian gizi serta pola asuh pada anak setelah lahir.

Calon ibu hendaknya melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum hamil dan rutin melakukan pemeriksaan saat hamil. Untuk mencegah stunting sejak awal adalah jangan sampai penambahan berat badan ibu hamil tidak mencukupi. Jadi penambahan berat badan ibu hamil itu adalah faktor utama.

“Sederhananya bagi awam adalah bertambahnya usia kehamilan harus diiringi dengan bertambahnya berat badan. Saat bayi lahir ketika bertambah umur harus bertambah berat badan. Itu ciri sederhana. Kalau mengalami berat badan yang stagnan tidak bertambah maka pertambahan panjang atau tinggi badan bayi akan mengalami gangguan. Jadi sebelum mengalami gangguan maka cegahlah gangguan tersebut,” kata Prof Hardiansyah, Selasa (18/1/2022).

Ketika bayi lahir, lanjutnya, yang harus diperhatikan ibu adalah berat badan bayi minimal di atas 2,5 kg dengan panjang badan di atas 47 cm. Seorang ibu juga wajib memberikan ASI eksklusif yaitu diberikan sampai 6 bulan, kalau tidak diberikan ASI eksklusif dan anak pernah diare berkali-kali itu sudah pertanda akan terjadi gangguan stunting kalau tidak segera diatasi.

Ia menyebut ada pangan yang terbukti mencegah stunting saat ibu hamil yaitu susu, telur, ikan, pangan hewani, dan lauk-pauk. Kemudian pangan yang terbukti mencegah stunting setelah bayi lahir adalah ASI eksklusif, susu pertumbuhan, telur, ikan, pangan hewani, lauk pauk, dan berbagai MPASI diperkaya gizi.

 

 

“Berikan ASI dan MPASI yang cukup dengan baik, ASI eksklusif sampai 6 bulan, lanjutkan pemberian ASI 6 sampai 23 bulan, berikan MPASI yang cukup dan baik pada usia 6 sampai 23 bulan. Jaga kesehatan bayi dan anak melalui imunisasi, kebersihan, stimulasi, kebiasaan baik makan sayur, buah, lauk pauk, dan protein tinggi,” tuturnya.

Untuk obesitas, pahami penyebab obesitas atau kegemukan. Obesitas bukan hanya disebabkan karena kurang aktivitas fisik dan makanan, tapi banyak penyebabnya.

Ia menyebut kalau pada orang dewasa atau remaja obesitas bisa bisa karena stres yang menimbulkan inflamasi, inflamasi menimbulkan penumpukan lemak. Selain itu kurang tidur atau kelebihan tidur yang meningkatkan hormon ghrelin jadi pembawaannya lapar.

 

“Mulailah dengan mengelola faktor penyebab utama seperti stres, terus jangan sampai stres, harus perbanyak aktivitas fisik dan mengatur waktu tidur, pantau berat badan dan lingkar pinggang,” katanya.

 
Berita Terpopuler