Eks Penasihat: Boris Johnson Tahu Ada Pesta dan Setuju Melanjutkan

Boris Johnson mengatakan pesta di Downing Street adalah kegiatan kerja.

EPA-EFE/Andy Rain
Halaman depan surat kabar Inggris di London, Inggris, 13 Januari 2022. Media Inggris telah bereaksi terhadap permintaan maaf Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di parlemen menyusul tuduhan pesta penguncian di mana ia dikatakan telah menghadiri pesta kebun di Downing Street selama penguncian pada bulan Mei 2020. Banyak Anggota Parlemen meminta Perdana Menteri untuk mengundurkan diri.
Rep: Lintar Satria/Rizky Jaramaya Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan penasihat Boris Johnson mengatakan ia bersedia "disumpah" perdana menteri Inggris itu mengetahui tentang pesta yang diadakan selama peraturan pembatasan sosial pandemi Covid-19 2020 lalu. Dominic Cummings menuduh Johnson berbohong pada parlemen.

Baca Juga

Media Inggris melaporkan setidaknya 11 orang berkumpul di kediaman resmi perdana menteri Inggris di 10 Downing Street atau di departemen pemerintah lainnya antara Mei 2020 hingga April 2021. Saat pemerintah Inggris membatasi jumlah orang yang dapat berkumpul.

Saat sedang dilakukan penyelidikan untuk mengetahui fakta-fakta yang sebenarnya. Pekan lalu Johnson meminta maaf pada parlemen karena menghadiri pesta "bawa sendiri minumanmu" di taman Downing Street pada 20 Mei 2020. Tapi ia mengatakan pesta itu merupakan kegiatan kerja.

Di media sosial Twitter Dominic Cummings mengatakan perdana menteri itu setuju pesta terus dilanjutkan. Cummings merupakan arsitek keluarnya Inggris dari Uni Eropa dan mantan penasihat Johnson berhenti pada November 2020.

"Tidak hanya saya tapi saksi mata lain yang membahas hal ini pada saat itu juga akan disumpah hal ini terjadi," kata Cummings, Selasa (18/1/2022).

Pada pekan lalu ITV News mempublikasikan undangan pada kegiatan 20 Mei 2020 dari Sekretaris Pribadi Johnson Martin Reynolds. Dalam undangan yang dikirimkan melalui email itu Reynolds meminta tamu "membawa minumannya" sendiri.

Cummings mengatakan dua orang memberitahu Reynolds untuk membatalkan pesta tersebut. Kemudian Reynolds bertanya pada Johnson apakah pesta perlu dilanjutkan.

"PM setuju untuk melanjutkannya," kata Cummings di blognya.

Sebelumnya, juru bicara Johnson membantah perdana menteri mengetahui pesta 20 Mei. "Tidak benar perdana menteri diberitahu atau diperingatkan sebelumnya," kata juru bicara itu.

Pada laporan 13 Januari 2022, staf Perdana Menteri Inggris Boris Johnson diundang ke pesta di Downing Street selama penguncian virus corona nasional pertama pada 2020. Hal ini terungkap dalam sebuah email yang bocor, dan dilaporkan oleh ITV.

ITV melaporkan, sekitar 40 staf berkumpul di halaman kediaman Johnson untuk pesta wine termasuk istrinya Carrie. Pesta digelar di tengah penguncian Covid-19. Ketika itu, pemerintah memberlakukan pembatasan pertemuan sosial di luar ruangan maksimal dua orang.

Menurut laporan ITV, sebuah email dikirim oleh Sekretaris Pribadi Utama Perdana Menteri, Martin Reynolds kepada lebih dari 100 karyawan di Downing Street pada 20 Mei 2020. Email yang bocor itu, mengundang para staf untuk membawa minuman alkohol ke pesta dan memanfaatkan cuaca yang indah.

 

"Setelah periode yang sangat sibuk, akan menyenangkan untuk memanfaatkan cuaca yang indah dan minum-minum di taman No.10 malam ini. Silakan bergabung dengan kami mulai pukul 6 sore dan bawa minuman Anda sendiri," tulis Reynolds dalam undangan yang disebar melalui email tersebut.

Pada Mei 2020, pemerintah Inggris memberlakukan pembatasan sosial cukup ketat. Sekolah, pub, dan restoran ditutup. Sementara dua orang dari rumah tangga yang berbeda diizinkan untuk bertemu di luar ruangan, tetapi harus menjaga jarak 2 meter.

Johnson telah menyampaikan permintaan maaf di parlemen karena menghadiri pesta kebun di Downing Street selama penguncian pertama virus korona. Johnson menyadari bahwa tindakannya telah membuat publik Inggris marah dan kecewa.

"Saya meminta maaf. Saya telah cukup belajar untuk mengetahui bahwa ada hal-hal yang tidak kami lakukan dengan benar, dan saya harus bertanggung jawab," kata Johnson.

Johnson kemudian menjelaskan tentang pesta yang digelar di Downing Street pada 20 Maret 2020. Dia mengatakan, taman di Downing Street terus digunakan karena merupakan sumber udara segar untuk membantu menghentikan virus.

Pemimpin Konservatif Skotlandia Douglas Ross meminta Boris Johnson untuk mengundurkan diri. Seruan kepada Johnson untuk mengundurkan diri juga datang dari partai oposisi lainnya.

"Perdana Menteri menghadiri pertemuan pesta di Downing Street pada 20 Mei, maka dia tidak dapat melanjutkan sebagai perdana menteri. Jadi, saya harus mengatakan bahwa posisinya tidak dapat lagi dipertahankan," ujar Ross, dilansir Anadolu Agency, Kamis (13/1/2022).

 

Pemimpin Partai Buruh, Sir Keir Starmer, mengatakan, permintaan maaf Johnson tidak dapat mengobati kekecewaan masyarakat. Starmer bersikeras bahwa pemimpin Partai Konservatif itu harus segera mundur.

 
Berita Terpopuler