Megawati: Ada Kelompok Manfaatkan Pandemi untuk Deskreditkan Pemerintah

Megawati mengatakan masih ada kelompok politik yang memancing di air keruh

istimewa
Megawati Soekarnoputri
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menyoroti soal penanganan pandemi covid-19 yang dilakukan pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Megawati mengaku heran masih adanya segelintir pihak yang memanfaatkan pandemi untuk kepentingan politik. 

Baca Juga

"Saya juga melihat masih saja ada kelompok politik mencoba memancing di air keruh. Mereka memanfaatkan pandemi untuk mendeskreditkan pemerintah," kata Megawati dalam pidato politiknya yang disampaikan secara daring, Senin (10/1). 

Megawati menceritakan kembali ketika dirinya menghadiri upacara penurunan bendera merah putih di Istana. Ketika itu kepada Presiden Jokowi, secara spontan Megawati mengaku heran dengan adanya pihak yang menyebut Jokowi 'kodok'.  

"Saya ingat waktu di Istana penutupan paskibraka, saya kan ngomong spontan  saja, bayangkan presiden kita lho, presiden kita lho, dibilang Pak Jokowi kodok lah apa lah, tapi saya bilang sama beliau, udah bapak nggak perlu masuk ke hati, saya berada di belakangmu beserta seluruh yang namanya anak-anak dari PDIP," ujar Megawati diikuti tepuk tangan undangan yang hadir.

Menurut Mega, dalam menghadapi pandemi maka sikap paling bijak yang seharusnya dikedepankan adalah mengobarkan energi positif. Kemudian memperkuat semangat persatuan gotong royong juga perlu dikedepankan dalam menghadapi pandemi.

"Pancasila itu pelaksanaan lapangannya gotong royong lho. Jangan lupa lho," tegasnya. 

Selain itu Megawati juga menyinggung adanya pihak yang mengambil keuntungan di tengah pandemi covid-19. Ia juga mengkritisi adanya kelompok  kepentingan yang bertindak seperti benalu yang menginduk pada inangnya.

"Atas nama pandemi mereka masih saja mencari keuntungan materi," ungkapnya.

"Berbagai hal ini lah yang menjadi kritik dan otokritik bangsa. termasuk seluruh kader partai agar pandemi membawa persatuan erat antara pemimpin dan rakyat, rakyat dan pemimpinnya," ucap Presiden kelima RI tersebut.

 

 
Berita Terpopuler