5 Manfaat Jalan Kaki Secara Teratur untuk Kesehatan

Hal terbaik dari jalan kaki selain menyehatkan juga dilakukan dimana saja dan gratis

www.piqsels.com
Jalan Kaki (ilustrasi). Hal terbaik dari jalan kaki selain menyehatkan juga dilakukan dimana saja dan gratis
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ingin mengurangi stres, tidur lebih nyenyak dan mungkin hidup lebih lama?  berjalan kakilah setiap hari selama 20 menit. Dijamin badan lebih enak dan berat badan seimbang.

Dilansir dari eatthis.com pada Kamis (30/12), manfaat jalan kaki bagi kesehatan mental dan fisik tidak terbatas. Bagian terbaiknya adalah gratis untuk dilakukan, tidak memerlukan keterampilan atau peralatan khusus dan mudah menjadi rutinitas sehari-hari.

Berikut lima manfaat jalan kaki untuk kesehatan:

1. Dapat Membantu Pertahankan Berat Badan 

Berjalan membakar kalori dan dapat membantu menjaga massa otot. Jadi, masuk akal jika itu bisa berperan dalam manajemen berat badan.  Satu studi International Journal of Obesity menemukan bahwa mereka yang mengambil 15.000 langkah atau lebih per hari cenderung memiliki lingkar pinggang yang lebih kecil dan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang lebih banyak duduk.

Dibutuhkan rata-rata orang sekitar 2 jam untuk mencapai angka itu.  Untuk mewujudkannya, pertimbangkan untuk menyebarkan langkah Anda sepanjang hari.  Mungkin Anda berjalan-jalan selama satu jam sebelum bekerja dan kemudian melanjutkan saat pulang kantor.

2. Dapat Membantu Mengelola Kondisi Kronis

Jika dokter Anda telah memberi tahu bahwa Anda memiliki peningkatan risiko untuk kondisi kronis seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi atau diabetes, pertimbangkan untuk menjadikan jalan-jalan sebagai bagian dari rutinitas harian Anda.  Menggunakan data dari studi National Walkers' Health, para peneliti menemukan bahwa berjalan-jalan secara teratur mengurangi risiko kondisi ini masing-masing sebesar 7,7 persen, 7 persen dan 12,3 persen. 

 

3. Dapat Menghilangkan Stres

Berjalan-jalan juga dapat membantu Anda masuk ke mode relaksasi dan jauh lebih baik untuk kesehatan Anda.  Karena meningkatkan aliran darah dan sirkulasi darah ke tubuh dan otak. Faktanya, hanya 10 menit berjalan kaki dapat meningkatkan mood.

Sesekali, pergilah ke jalan setapak di hutan atau taman. Penelitian menunjukkan bahwa berjalan di alam dapat meningkatkan kondisi mental Anda.

Ajak teman atau hewan peliharaan untuk ikut juga dapat membantu Anda mendapatkan lebih banyak manfaat penghilang stres dari jalan-jalan Anda. Memiliki sedikit interaksi sosial dapat membuat Anda merasa terhubung dengan orang lain, yang dapat membuat Anda merasa lebih bahagia.  

4. Menambah Sistem Kekebalan Tubuh 

Mempertahankan sistem kekebalan yang sehat adalah hal yang paling penting bagi semua orang akhir-akhir ini dan berjalan tampaknya sedikit membantu. Satu studi menemukan bahwa berjalan kaki selama 30 menit menyebabkan peningkatan sementara sel darah putih yang menyerang virus.  

Penelitian tambahan mendukung temuan ini.  Sebuah studi British Journal of Sports Medicine melacak 1.000 orang dewasa selama musim flu dan menemukan bahwa mereka yang berjalan selama 30 hingga 45 menit sehari memiliki hari sakit 43 persen lebih sedikit daripada rekan-rekan mereka yang tidak banyak bergerak.  Mereka juga cenderung memiliki gejala yang relatif ringan jika mereka sakit.

5. Dapat Memperpanjang Hidup

Stres kronis dan kondisi kesehatan kronis semuanya dapat meningkatkan risiko kematian dini Anda, seharusnya tidak mengherankan bahwa mengendalikan faktor-faktor ini dapat membantu memperpanjang hidup Anda.

Satu tinjauan dari 14 studi berjalan termasuk data dari 280.000 orang menemukan bahwa berjalan sekitar tiga jam per minggu dikaitkan dengan 11 persen pengurangan risiko kematian dari semua penyebab dibandingkan dengan mereka yang melakukan sedikit atau tidak ada aktivitas.

 

Sebuah studi British Journal of Sports Medicine menemukan bahwa mereka yang hanya melakukan 10 hingga 59 menit olahraga sedang (seperti jalan cepat) per pekan memiliki risiko kematian 18 persen lebih rendah selama masa studi lanjutan dibandingkan mereka yang tidak aktif.

 
Berita Terpopuler