Dulu Sempat Dilarang, Kini TikTok Kian Populer di Amerika

Di AS, TikTok bermitra dengan VDC menghadirkan pengiriman makanan viral.

Pixabay
(Foto: ilustrasi aplikasi TikTok). TikTok kini menjadi platform media sosial paling populer di dunia. Beberapa media sosial lain bahkan membuat fitur mirip TikTok.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/Meiliza Laveda Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setiap beberapa tahun, keberadaan aplikasi baru mengubah cara orang menggunakan media sosial. Tahun ini, TikTok menjadi platform media sosial paling populer di dunia. Beberapa media sosial lain bahkan membuat fitur mirip TikTok.

Baca Juga

TikTok merupakan media sosial yang berisi video singkat yang terdiri dari campuran musik, komedi, dan konten mikro blog. Pada Februari 2021, TikTok sudah memiliki sekitar 1,1 miliar pengguna di seluruh dunia.

Hampir 50 persen pengguna global TikTok berusia di bawah 34 tahun. Saking populernya, rata-rata pengguna bahkan menghabiskan 52 menit per hari di aplikasi TikTok.

Bytedance, perusahaan yang memiliki TikTok bernilai 140 miliar dolar Amerika. Pencapaian tersebut menjadikan Bytedance perusahaan rintisan paling berhaga di dunia.

Terbaru, di Amerika, TikTok bermitra dengan Virtual Dining Concepts (VDC) untuk meluncurkan TikTok Kitchens. Ini adalah layanan pengiriman yang akan memasak beberapa resep paling tren di di aplikasi TikTok. Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg.

TikTok dan VDC dilaporkan akan membuka sekitar 300 lokasi di seluruh Amerika Serikat sebagai permulaan. Namun, keduanya berencana untuk memperluas hingga sekitar 1.000 pada akhir 2022.

TikTok Kitchens akan beroperasi dari restoran yang ada, termasuk rantai yang dimiliki oleh salah satu pendiri VDC Robert Earl, seperti Buca di Beppo dan Bertucci’s.

Dilansir dari The Verge, Selasa (21/12), layanan ini pada dasarnya adalah layanan dapur bayangan. Tetapi tidak seperti beberapa perusahaan di bagian ini, dapur  VDC tampaknya tidak beroperasi secara terpisah, karavan yang diubah menjadi dapur di tempat parkir.

 

TikTok Kitchens akan menggunakan dapur dan karyawan restoran yang ada tetapi akan memberikan pelatihan, pengemas makanan, dan resep yang bersumber dari TikTok.

Untuk menjaga semuanya tetap segar, menu akan berputar setiap tiga bulan, mengingat seberapa cepat konten viral datang dan pergi di platform. Bloomberg mengatakan pembuat resep akan menerima imbal hasil dari penjualan ini.

“Kreator akan menerima kredit untuk hidangan dalam menu dan akan ditampilkan secara menonjol selama promosi,” kata juru bicara TikTok Elena Saavdra dalam sebuah pernyataan kepada The Verge.

“Untuk lebih jelasnya, ini adalah kampanye untuk membawa makanan TikTok ke penggemar, bukan usaha ke bisnis restoran,” ujarnya lagi.

VDC telah melihat kesuksesan dengan MrBeast Burger, dapur virtual yang pertama kali diluncurkan oleh YouTuber ultra-populer, MrBeast menjelang akhir tahun 2020.

Bloomberg mencatat bahwa MrBeast menjual satu juga burger hanya dalam tiga bulan dan sekarang ada 1.500 dapur di seluruh Amerika Serikat (AS), United Kingdom (UK), dan Kanada.

Sepak terjang TikTok

Pada tahun 2014, aplikasi media sosial bernama Musical.ly sangat populer di kalangan masyarakat yang berusia 13-18 tahun. Tujuan utama Musical.ly adalah video buatan pengguna yang menggabungkan lagu-lagu populer dengan video dari pengguna. Pengguna bisa melakukan sinkronisasi bibir dan menari.

Pada pertengahan 2017, aplikasi Musical.ly memiliki lebih dari 200 juta pengguna. Namun, akhir tahun 2017, ByteDance mengakuisisi Musical.ly dengan biaya 800 juta dolar Amerika. Setahun kemudian, Bytedance menggabungkan aplikasi Musical.ly dan Douyin yang saat itu sangain Musical.ly menjadi satu dengan nama TikTok.

 

Dengan perpaduan ini, TikTok mulai meningkatkan popularitasnya sangat cepat. Awal tahun 2018, TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di Appstore melampaui Instagram, WhatsApp, dan Youtube. Pada Juli 2019, TikTok memiliki lebih dari 500 juta total pemasangan di Playstore.

 

Saat ini, TikTok memiliki pengguna lebih dari 250 juta dengan 40 persen pengguna berada di luar China. India menyumbang sekitar 25 persen dari unduhan aplikasi. Di Amerika Serikat, TikTok juga semakin populer dengan data pada Maret 2019 pengguna TikTok mencapai 14 juta.

Sempat dilarang di AS

TikTok adalah aplikasi China pertama yang mendapatkan popularitas besar-besaran di Amerika Serikat. Pertumbuhan popularitas yang besar ini menimbulkan kekhawatiran bahwa data yang dikumpulkan oleh ByteDance disimpan oleh pemerintah China.

Pada Januari 2020, militer AS melarang TikTok digunakan di ponsel milik pemerintahan, Pada Agustus 2020, ada kekhawatiran yang berkembang dari Presiden AS Donald Trump bahwa Pemerintah China mengumpulkan data pengguna yang berpotensi mengancam keamanan nasional Amerika Serikat.

Presiden kemudian menandatangani perintah eksekutif yang berpotensi melarang TikTok jika aplikasi China tidak dijual oleh ByteDance ke perusahaan AS dalam waktu 45 hari. Trump pun kemudian menandatangani perintah serupa terhadap aplikasi WeChat milik perusahaan China Tencent.

 

Pada Juni 2021, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, membatalkan surat perintah Donald Trump, yang melarang pengunduhan aplikasi asal China, TikTok dan WeChat.

 
Berita Terpopuler