Cara Mengetahui Kapan Melanjutkan Kembali Sholat Seusai Haid

Ada banyak tanda-tanda dari akhir periode haid.

Mgrol101
Cara Mengetahui Kapan Melanjutkan Kembali Sholat Usai Haid. Ilustrasi Haid
Rep: Kiki Sakinah Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menstruasi adalah siklus bulanan yang dialami wanita yang ditandai dengan keluarnya darah dari rahim melalui vagina. Setiap wanita umumnya mengalami masa lama haid berbeda tergantung siklus masing-masing.

Baca Juga

Ketika mengalami menstruasi, Islam mengatur seorang wanita Muslim tidak boleh melaksanakan sholat. Muslimah bisa melanjutkan kembali sholat ketika darah haidnya sudah berhenti keluar.

Akan tetapi, tidak jarang hal ini menimbulkan kebingungan di antara kaum hawa, mengenai kapan harus berhenti sholat karena haid dan melanjutkan sholat kembali. Apakah seorang wanita tidak boleh melaksanakan sholat ketika melihat ada bekas darah atau apakah harus tetap sholat hingga benar-benar terlihat tidak ada darah.

Di samping itu, yang menjadi pertanyaan juga apakah harus berhenti dari sholat selama tujuh hari penuh atau hingga merasa yakin ia telah bersih dari haid. Menjawab pertanyaan ini, Profesor Fikih di Universitas Al-Azhar Mesir Su'aad Salih mengatakan wanita yang sedang haid harus berhenti melaksanakan sholat begitu mereka melihat darah haid. Selanjutnya, wanita tersebut dapat menjalani hari-hari normal dari siklus haid mereka.

Pada artikel di laman About Islam, Su'aad menjelaskan terkait berbagai fase siklus menstruasi yang berbeda dari setiap wanita. Ia menjelaskan menstruasi yang dialami wanita dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori.

 

Pertama, menstruasi yang teratur. Fase siklus ini adalah kasus ketika seorang wanita memiliki periode normal. Dalam hal ini, tidak ada yang namanya ketidakteraturan waktu datangnya haid dan memiliki lamanya haid yang biasanya berlangsung selama 5 atau 6 hari.

Kedua, siklus yang mengalami perpanjangan periode haid. Ini adalah kasus ketika periode haid seorang wanita melebihi waktu normal. Dalam hal ini, dia telah pindah ke tahap istihadah (keluarnya darah yang terus-menerus).

Ketiga, fase membingungkan dari menstruasi dengan keluarnya darah yang terus-menerus. Keempat, fase kebingungan selama periode menstruasi. Hal ini adalah kasus ketika seorang wanita tidak menyadari waktu dan lamanya periode menstruasinya. Dia disebut sebagai 'yang bingung'.

Su'ad menjelaskan menstruasi dimulai di awalnya dari salah satu tanda-tandanya yang mungkin muncul dalam warna apa pun selama itu adalah waktu yang tepat untuk datangnya siklus haid. Dalam hal ini, wanita yang tengah mengalami menstruasi harus berhenti puasa dan tidak melaksanakan sholat hanya untuk jumlah hari yang sama dengan hari-hari biasa mereka mengalami menstruasi.

Menstruasi berakhir pada saat kesucian tercapai. Setelah periode haid terlewati dan sudah suci atau bersih dari haid, mereka harus mandi wajib (ghusl) dan melanjutkan sholat, puasa, dan ibadah lainnya.

Infografis Mengenal Ragam Penutup Kepala Muslimah - (Republika.co.id)

 

Bagaimana tanda berakhirnya siklus mentruasi?

Su'ad mengatakan ada banyak tanda-tanda dari akhir periode haid. Di antara tanda-tanda itu adalah munculnya cairan putih yang keluar setelah pendarahan.

Tanda lainnya adalah ketika sudah kering di mana handuk atau kapas yang dioleskan pada vagina menjadi kering dan tidak ada lagi darah yang keluar selama sehari semalam. Setelah dua tanda ini terjadi, seorang wanita harus mandi besar (ghusla) dan bisa melaksanakan sholat kembali.

 

Sementara itu, menurutnya, keluarnya darah yang muncul dari fase haid yang normal dianggap sebagai darah istihadah. Dalam keadaan ini, seorang wanita tetap harus melaksanakan sholat meski masih menggunakan pembalut.

 
Berita Terpopuler