AS Atur Strategi Baru Hadapi Varian Omicron

Sejauh ini 3 negara bagian AS mengonfirmasi kasus yang terkait dengan varian Omicron

AP/Paul White
Sejauh ini 3 negara bagian AS mengonfirmasi kasus yang terkait dengan varian Omicron. Ilustrasi.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis (2/12) memaparkan strategi baru untuk memerangi virus corona di tengah menyebarnya varian baru Omicron. Biden mengumumkan strategi tersebut beberapa jam setelah AS melaporkan kasus pertama yang terkait dengan Omicron.

“Kami akan melawan varian ini dengan sains dan kecepatan, bukan kekacauan dan kebingungan,” kata Biden yang berbicara di fasilitas penelitian medis National Institutes of Health di Maryland.

Berdasarkan strategi baru Biden, Amerika Serikat akan mewajibkan penumpang internasional untuk melakukan tes Covid-19 satu hari sebelum keberangkatan. Tes ini berlaku bagi semua penumpang internasional yang sudah divaksin maupun belum divaksin.
Selain itu, pemerintah AS akan memperpanjang aturan wajib menggunakan masker di pesawat, kereta api, dan kendaraan umum hingga 18 Maret.

Pemerintah AS akan mewajibkan perusahaan asuransi kesehatan swasta untuk mengganti biaya tes Covid-19 sepenuhnya terhadap 150 juta klien mereka. Perusahaan asuransi kesehatan swasta diharapkan menyediakan 50 juta tes Covid-19 gratis melalui klinik di perdesaan dan pusat kesehatan yang tidak diasuransikan.

Sejauh ini, kurang dari 60 persen populasi AS atau 196 juta orang telah menerima vaksinasi lengkap. Tingkat vaksinasi AS merupakan salah satu yang terendah di antara negara-negara kaya.

Sejauh ini tiga negara bagian AS yaitu Kalifornia, Colorado, dan Minnesota telah mengonfirmasi kasus yang terkait dengan varian Omicron. Pasien yang tertular varian Omicron telah menerima vaksinasi lengkap dan mengalami gejala ringan.  

Di Kalifornia dan Colorado, pasien baru saja kembali dari perjalanan ke Afrika wilayah selatan dan belum mendapatkan dosis booster. Sementara, pasien di Minnesota belum lama ini melakukan perjalanan ke New York City untuk menghadiri konvensi anime. Hal ini mendorong kota tersebut untuk meluncurkan pelacakan kontak.

Baca Juga

"Kami mengetahui kasus varian Omicron yang diidentifikasi di Minnesota yang terkait dengan perjalanan ke konferensi di New York City. Kami harus berasumsi ada penyebaran komunitas dari varian di kota kami,” ujar Walikota New York City Bill de Blasio.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan setidaknya 23 negara telah melaporkan kasus Covid-19 yang terkait dengan varian Omicron. Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus memperkirakan jumlah negara yang melaporkan kasus varian baru tersebut akan bertambah.

“Munculnya varian Omicron dapat dipahami telah menarik perhatian global. WHO menanggapi perkembangan ini dengan sangat serius, begitu pula setiap negara. Namun itu seharusnya tidak mengejutkan kita karena inilah yang dilakukan virus (terus bermutasi)," ujar Tedros dilansir Anadolu Agency.

Tedros mengatakan para ilmuwan saat ini masih terus mempelajari tentang varian Omicron mulai dari cara penularan, tingkat keparahan penyakit, efektivitas tes, dan vaksin. Menurut Tedros, dunia tidak boleh lupa bahwa sebelumnya mereka sudah berurusan dengan varian yang sangat menular dan berbahaya yaitu varian Delta. Saat ini varian Delta menyumbang hampir semua kasus secara global.

"Kita perlu menggunakan alat yang sudah kita miliki untuk mencegah penularan dan menyelamatkan nyawa dari delta. Jika kita melakukan itu, kita juga akan mencegah penularan dan menyelamatkan nyawa dari Omicron,” ujar Tedros.

Ia memperingatkan jika negara dan individu tidak melakukan sesuatu yang perlu mereka lakukan untuk menghentikan penularan strain Delta, maka mereka juga tidak akan menghentikan varian Omicron. Beberapa kelompok penasihat WHO telah bertemu untuk mengevaluasi bukti dan memprioritaskan studi yang diperlukan untuk mempelajari varian Omicron.

Tedros meminta semua negara untuk mengambil langkah-langkah pengurangan risiko yang rasional dan proporsional sesuai dengan Peraturan Kesehatan Internasional. Termasuk langkah-langkah untuk menunda atau mengurangi penyebaran varian baru, seperti penyaringan penumpang sebelum bepergian dan pada saat kedatangan atau penerapan karantina untuk pelancong internasional.

Tedros menjelaskan larangan perjalanan secara menyeluruh tidak akan mencegah penyebaran Omicron secara internasional. Larangan perjalanan justru akan membebani kehidupan dan mata pencaharian.

 
Berita Terpopuler