Ketika Baca Alquran Hindari Tiga Niat ini

Membutuhkan niat dan kemurnian tujuan ketika membaca Alquran.

Republika/Agung Supriyanto
Alquran
Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, Dilansir di aboutislam.net, Senin (29/11), Alquran memang dapat membimbing namun seseorang akan tersesat jika memiliki niat yang salah. Sebagaimana  firman Allah surat Albaqarah ayat 26 disebutkan, 

Baca Juga

إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ

Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, "Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?" Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik,

Alquran adalah kalam Allah, oleh karena itu, membutuhkan niat dan kemurnian tujuan seperti halnya melaksanakan sholat. Jadi, ketika membaca Al-Qur'an harus menghindari niat berikut: 

 

Pertama, Jangan membacanya hanya untuk pengejaran dan kesenangan intelektual

Meskipun  harus menggunakan  kecerdasan sepenuhnya untuk memahami Alquran. Namun sebaiknya tidak membaca Alquran untuk memenuhi kesenangan intelektual semata.

Begitu banyak orang menghabiskan seumur hidup untuk mempelajari bahasa, gaya bahasa, sejarah, geografi, hukum dan etika Alquran, namun hidup mereka tetap tidak tersentuh oleh pesannya. Alquran sering mengacu pada orang-orang yang memiliki pengetahuan tetapi tidak memperoleh manfaat darinya.

Kedua, Tidak boleh berniat untuk menjadikan Alquran pendukung pendapat sendiri

Menggunakan Alquran semata-mata hanya  untuk mencari dukungan bagi pandangan, gagasan, dan doktrin sendiri tidak lah boleh dilakukan. 

Karena jika melakukannya, mungkin akan mendengar gema dari suara  sendiri di dalamnya, dan bukan suara Allah. Pendekatan untuk memahami dan menafsirkan Alquran inilah yang dikutuk oleh Nabi,

“ Barangsiapa yang menafsirkan Alquran dengan pendapat pribadinya, maka tempatnya di neraka ” (At-Tirmidzi).

 

Ketiga, tidak boleh digunakan untuk hal duniawi

Tidak ada yang lebih disayangkan daripada menggunakan Alquran untuk mengamankan, bagi diri Anda sendiri, hal-hal duniawi seperti nama, harga diri, status, ketenaran atau uang. Tetapi mungkin seseorang bisa mendapatkannya, tetapi pasti akan menukar harta yang tak ternilai dengan gratis, bahkan menimbulkan kerugian dan kehancuran abadi.

Nabi (damai dan berkah besertanya) mengatakan bahwa orang yang belajar, membaca dan mengajarkan Aqur'an untuk pengakuan duniawi akan dilemparkan ke dalam Neraka (Muslim).

Jangan pernah lupa bahwa dengan memahami, menyerap, dan mengikuti Alquran, kita telah dijanjikan pahala yang jauh lebih besar, di dunia ini dan di akhirat. Inilah yang harus kita tuju.

Sebagaimana dalam firman Allah surat Albaqarah ayat 207,

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَاد 

Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.n Ratna Ajeng Tejomukti

 

 

 

 
Berita Terpopuler