Titik Temu Moderasi Beragama Arab Saudi-Indonesia

Indonesia dan Arab Saudi mempunyai agenda sama moderasi beragama

Dok Istimewa
Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas bertemu dengan Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi Syekh Abdullatif bin Abdulaziz.
Red: Nashih Nashrullah

Oleh : Dr Thobib Al-Asyhar, Sekretaris Menteri Agama, dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, —Hari kedua di tanah suci, Delegasi RI (Delri) mendapat jadwal bertemu dengan Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi Syekh Abdullatif bin Abdulaziz di Makkah, Arab Saudi. 

Baca Juga

Pertemuan tersebut merupakan agenda sangat penting karena yang mengundang Delri ke Makkah sejak awal adalah Kementerian Urusan Agama Islam. Banyak poin penting yang menjadi pembicaraan antara Delri yang dipimpin Menag, Yaqut Cholil Qoumas, dengan Kementerian yang membawahi urusan keislaman Arab Saudi tersebut.

Dimulai dari Wisma Indonesia di Makkah menuju kantor Menteri Abdul Aziz, tempat pertemuan. Sekitar 1.15 jam kami tiba di kantor tempat pertemuan akan dilangsungkan. Kantor kementerian yang menjulang tinggi, mewah, dan berwibawa. 

Sesaat tiba di depan kantor yang dituju, delegasi dipersilakan protokol Menteri dengan sambutan sangat hangat. Mengenakan jubah khas Arab warna merah, mereka sangat ramah dan sigap melayani tamu. "Marhaban bikum, tafadhal." Begitu mereka menyapa kami dengan penuh kelembutan. 

Selama pertemuan berlangsung terjadi diskusi yang sangat hangat. Sekitar satu jam diskusi terkait dengan kebijakan Arab Saudi dan gerakan Islam moderat yang tengah diperjuangkan Arab Saudi.

Menag mengapresiasi hubungan bilateral dan kerja sama di berbagai bidang antara kedua negara yang selama ini berjalan dengan baik. Kedua pihak kemudian membahas sejumlah rencana optimalisasi kerja sama Indonesia dan Arab Saudi, khususnya promosi moderasi beragama di dunia Islam.

Kedua menteri berdiskusi tentang rencana peningkatan kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang, khususnya bidang dakwah dan penyuluhan Islam serta promosi terhadap moderasi beragama. (20/11/2021).

Sejumlah rencana kerja sama juga dibahas antara lain pertukaran dai/mubaligh/pelatihan muballig, pengelolaan percetakan Alquran/pelatihan manajemen percetakan Alquran, serta pentingnya pengelolaan wakaf. "Kami juga mendiskusikan program wasathiyatul Islam, penguatan moderasi beragama," kata Menag Yaqut.

Baca: Sempat Kembali Ateis, Mualaf Adam Takjub Pembuktian Alquran

Menag menegaskan, rencana kerja sama ini sebenarnya sudah disepakati bersama sebelumnya. Namun, implementasinya terkendala pandemi Covid-19. Menag berharap rencana kerja sama ini bisa segera diwujudkan pada tahun2022 mendatang. 

 

 

Menag juga mengatakan bahwa tahun depan, Indonesia menjadi pemimpin G20. Dia berharap Arab Saudi bisa hadir untuk menjelaskan tentang Islam wasathiyah dan toleransi antarumat beragama.

Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi Syekh Abdullatif bin Abdulaziz menyambut baik rencana kerja sama dalam penguatan moderasi beragama. 

Menurutnya, Kerajaan Arab Saudi sejak dulu terus berupaya menyebarkan prinsip-prinsip Islam yang moderat. Bahkan pihaknya akan menyelenggarakan muktamar toleransi yang akan melibatkan banyak negara tahun depan.

Menurutnya, Arab Saudi ingin mewujudkan keadilan dan perdamaian dengan sungguh-sungguh demi lestarinya kebaikan. Kebijakan pemerintah Arab Saudi sangat jelas, yaitu menghentikan dai atau imam yang sering menebar kebencian dan ancaman terhadap kedamaian.

Syeikh Abdullatif memberikan pujian kepada masyarakat Indonesia sebagai orang-orang yang senang kedamaian, keadilan, dan nilai-nilai kemanusiaan. Pihaknya mengajak Indonesia untuk bersama memerangi terorisme yang mengancam perdamaian. 

Tak kalah penting dari itu, dia menekankan pentingnya memerangi penggunaan agama untuk kepentingan politik. "Kami juga mengajak melawan dakwah yang penuh dengan ujaran kebencian, dan mengajak pada perpecahan dan permusuhan. Dakwah harus mengajak pada kebaikan, rahmah dan nilai-nilai toleransi," katanya. 

Kepada Menag, Syeikh Abdullatif mengusulkan pembangunan Islamic Center di Indonesia yang akan menjadi markas Islam Wasathiyah. Menurutnya, Islamic Center akan dapat memberi manfaat untuk Islam Indonesia, khususnya untuk mengembangkan Islam moderat. 

 

Baca: Kian Dalami Islam, Mualaf Thenny Makin Yakin Kebenarannya

Kerajaan  Arab Saudi saat ini sudah mengelola delapan Islamic Center, dan banyak program yang telah diwujudkan. "Jika program ini terwujud, ke depan, di Indonesia akan memperoleh manfaat yang besar. Ini jadi program andalan yang dibutuhkan umat Islam. Jika Menag setuju, kami segera realisasikan sebagai wujud kontribusi kami dalam menyebarkan nilai-nilai kebaikan," kata dia.  

 
Berita Terpopuler