Semua Toilet SPBU Pertamina Wajib Gratis Seusai Protes Erick

Pertamina mengakui ada beberapa SPBU yang memang dibangun oleh swasta.

Republika/Prayogi
Petugas mebersihkan toilet di SPBU 44 521 08 jalur Pantura, Tegal, Jateng. Pertamina menjamin fasilitas yang ada di SPBU tidak dipungut biaya alias gratis. (ilustrasi)
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Intan Pratiwi, M Nursyamsi, Antara

Menteri BUMN Erick Thohir sempat mengunggah kritik di akun media sosialnya soal toilet di SPBU yang masih dipungut bayaran. Merespons Erick, PT Pertamina (Persero) memastikan semua fasilitas di SPBU gratis.

Baca Juga

Corporate Secretary Subholding Commercial And Trading PT Pertamina (Persero), Irto Ginting menjelaskan selama ini fasilitas baik itu toilet, mushola maupun fasilitas publik lainnya di SPBU milik Pertamina memang diperuntukan pelanggan. Hanya saja, beberapa SPBU yang memang dibangun oleh swasta yang bekerja sama dengan Pertamina masih ada yang dipungut bayaran.

"Kami sosialisasikan kembali kepada seluruh pemilik SPBU untuk bisa meningkatkan pelayanan bagi pelanggan. Salah satunya untuk menyediakan toilet gratis dan memastikan kebersihannya untuk semua pelanggan," ujar Irto kepada Republika, Rabu (24/11).

Irto juga mengatakan khusus untuk di SPBU Coco yang dioperasikan langsung oleh Pertamina, semua fasilitas publik diberikan secara gratis dan dapat dipergunakan oleh semua masyarakat. Untuk memastikan kebijakan ini juga berlaku bagi semua SPBU, Pertamina akan melakukan sosialisasi dan pengecekan secara berkala.

"Kami akan sosialisasikan lebih lagi kepada para swasta yang pemilik SPBU dan secara berkala kami lakukan pengecekan," ujar Irto.

Pada Senin (22/11), unggahan Erick soal pungutan biaya di toilet SPBU milik Pertamina viral. Dalam unggahan berupa video itu menggambarkan saat Erick berada di SPBU Pertamina di Kecamatan Malasan, Probolinggo, Jawa Timur.

Erick sempat berbincang dengan seorang penjaga toilet di SPBU tersebut. Erick mempertanyakan adanya pungutan biaya bagi pengunjung yang ingin menggunakan toilet dengan tarif sebesar Rp 2 ribu hingga Rp 4 ribu.

"Ini kan fasilitas umum?" tanya Erick dalam video yang ia unggah di akun Instagram, @erickthohir pada Senin (22/11).

Erick meminta direksi Pertamina untuk memperbaiki hal ini. Erick menilai Pertamina tak perlu menarik biaya dari fasilitas toilet lantaran sudah mendapat keuntungan dari penjualan bensin hingga toko di dalam SPBU.

Erick menilai sudah sepantasnya masyarakat sebagai pelanggan mendapatkan fasilitas tambahan berupaya toilet gratis.

"Saya minta direksi Pertamina harus perbaiki dan saya minta nanti seluruh kerja sama dengan pom bensin swasta yang di bawah Pertamina, toilet enggak boleh bayar, harus gratis," kata Erick.

Perminaan Erick kepada Pertamina agar menggratiskan fasilitas toilet menuai dukungan. Salah seorang warga Jakarta Selatan, Suharjo, mengatakan, langkah itu sangat positif bagi para konsumen SPBU. Karena, toilet di SPBU meskipun dipasang tarif Rp 2.000, tapi kalau sedang tidak ada uang receh, jadi serba salah.

"Saya setuju toilet di SPBU digratiskan, kata Suharjo, Selasa (23/11).

Salah seorang pengendara sepeda motor, Putra Yusamudra, juga menyatakan, mendukung langkah Erick Thohir agar toilet di SPBU Pertamina digratiskan. "Kalau SPBU memasang tarif untuk toiletnya, maka toilet itu harus selalu dalam keadaan bersih dan penjaga mendapat honorarium yang jelas," katanya.

Pengamat transportasi Djoko Setidjowarno dari Masyarakat Transportasi Indonesia mendukung instruksi Menteri BUMN Erick Thohir yang meminta toilet-toilet di semua SPBU Pertamina tidak berbayar atau gratis. "Itu bagus, tapi harus bersih dan terawat toiletnya," ujar Djoko, Selasa.

Djoko sendiri mengaku tidak keberatan jika harus membayar saat menggunakan toilet umum di SPBU Pertamina asalkan toilet itu bersih, bagus dan dalam kondisi terawat dengan baik. Namun, dirinya terkadang mendapati adanya toilet SPBU yang masih melakukan pungutan bayaran kepada masyarakat kendati kondisi toilet itu dalam kondisi kotor, rusak dan kurang terawat.

"Sebetulnya toilet umum di SPBU Pertamina berbayar pun tidak apa-apa, asalkan toiletnya harus bersih, dalam kondisi bagus dan terawat baik. Kadang-kadang ada kotak berbayar tapi ternyata toiletnya tidak bersih, rusak dan kurang terawat," kata pengamat transportasi tersebut.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai instruksi Menteri BUMN Erick Thohir yang meminta agar toilet di semua SPBU Pertamina digratiskan, sebagai kebijakan yang tepat. Sebab, dapat menarik minat publik untuk lebih menggunakan SPBU milik BUMN.

"Secara umum itu kebijakan yang bagus kalau memang toilet dan fasilitas umum lainnya di SPBU-SPBU milik BUMN baik yang berlokasi di rest area maupun non-rest area akan lebih bagus jika digratiskan, sehingga mungkin juga akan lebih menarik minat masyarakat untuk lebih menggunakan SPBU-SPBU dari pemerintah," ujar Eko, Selasa.

Menurut dia, penggratisan fasilitas toilet di SPBU-SPBU tentunya akan sangat diapresiasi oleh masyarakat, karena salah satu kebutuhan ketika masyarakat melakukan perjalanan selain mengisi bensin juga menggunakan fasilitas umum seperti toilet dan musholla. Eko menambahkan, jika toilet-toilet di SPBU Pertamina tersebut digratiskan maka perlu dipastikan pula aspek kebersihan dan perawatannya agar tetap terjaga.

"Bagaimanapun yang namanya fasilitas publik rentan terhadap kerusakan, sehingga biaya pemeliharaan dan kebersihannya juga perlu diperhitungkan seandainya toilet-toilet di SPBU akan digratiskan," kata Eko.

Menteri BUMN Erick Thohir merampingkan jumlah klaster BUMN. - (Tim infografis Republika)

 
Berita Terpopuler