Al-Washliyah Minta Masyarakat Taati Aturan saat Nataru

Masyarakat perlu mengikuti anjuran pemerintah selama liburan Nataru.

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Tim Satgas penanganan COVID-19 sosialisasi protokol kesehatan (prokes) (ilustrasi).
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PB Al Washliyah, KH Masyhuril Khamis mengatakan, masyarakat perlu mengikuti anjuran pemerintah selama liburan natal dan tahun baru (nataru). Pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 untuk seluruh wilayah di Indonesia.

Baca Juga

"Pada intinya apa yang dilakukan oleh pemerintah dimaksudkan kita lebih cepat kembali pada masa-masa yang new normal. Setiap apa pun kebijakan dilakukan tujuannya jelas, agar masyarakat saling mendukung stabilitas kesehatan atau new normal," kata KH Masyhuril yang juga Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Rabu (24/11).

Dia mengatakan, himbauan seperti ini juga berlaku pada perayaan Idul Fitri lalu. Rekomendasinya yakni tetap memakai masker, tidak berkumpul, dan menjauhi keramaian. KH Masyhuril mengatakan, pada prinsipnya selama untuk kebaikan bersama masyarakat perlu mendukung kebijakan ini. 

Sementara, bagi masyarakat yang ingin pergi keluar rumah saat nataru diusahakan mencari tempat yang tidak ramai, seperti mal atau tempat rekreasi lainnya. Masyhuril optimis masyarakat dapat menahan diri, hal ini karena aturan seperti ini sudah pernah diterapkan sebelumnya. 

"Ini dilema sekali kita sudah alami berkali-kali. Khusus umat islam pada ramadhan harusnya dapat menghidupkan masjid tapi kita bisa menahan diri. Tahun baru yang paling kaitan dengan agama tertentu dari agama kristiani. Tapi kita sepaham upaya kita terhindar dari covid," kata dia.

 

 

KH Masyhuril mengungkapkan, pemerintah juga perlu menjelaskan dengan detil alasan pemberlakuan PPKM level 3. Menurut dia, saat ini masyarakat semakin cerdas, penjelasan perlu dilakukan agar menghindari berbagai asumsi dari masyarakat. 

"Pemerintah perlu memberikan penjelasan, komunikasi secara baik dan benar. Kalau misalnya nanti di lapangan terjadi keramaian (saat nataru) maka selesaikan dengan cara yang tidak arogan," kata KH Masyhuril.

 

 

 
Berita Terpopuler