Antisipasi Banjir Sampang, Khofifah Cek Stasiun Pompa

Kondisi lima stasiun Pompa, empat di antaranya telah dilakukan perawatan rutin.

Antara/Saiful Bahri
Warga melintasi gang yang digenangi banjir (ilustrasi)
Rep: Dadang Kurnia Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau Rumah Pompa aliran Sungai Kemuning, Sampang, Madura, sebagai upaya mencegah terjadinya banjir. Pada Desember 2020, beberapa daerah di Sampang sempat direndam banjir selama dua pekan akibat rusaknya beberapa rumah pompa yang mengatur aliran Sungai Kemuning.

Baca Juga

Saat ini, kata Khofifah, kondisi lima stasiun Pompa di Sungai Kemuning, empat di antaranya telah dilakukan pemeliharaan rutin. Sedangkan satu unit pompa sedang dilakukan pemeliharaan berat.

Akan tetapi, fungsi stasiun pompa tersebut masih dapat beroperasi karena untuk sementara disiapkan genset dan pompa mobile. Sedangkan pekerjaan yang ditanggung APBN, tengah dikerjakan perkuatan tebing dengan beton pancang sepanjang 2.350 meter, serta rehabilitasi dan pemasangan pintu air sebanyak delapan buah. 

"Peninjauan ini sebagai salah satu langkah mitigasi guna mengantisipasi banjir luapan Kali Kemuning yang hampir setiap tahun melanda Kabupaten Sampang," kata Khofifah, Ahad (14/11).

Khofifah mengaku telah memerintahkan Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Prov. Jatim beserta jajarannya untuk melakukan pemeriksaan di semua sektor dalam upaya mengantisipasi bencana, memasuki musim penghujan. Khofifah tidak ingin peristowa banjir Sampang terulang, yang disebabkan sejumlah persoalan. Di antaranya pintu air yang tidak terbuka karena fiber optiknya hilang, hingga genset dan aki yang tidak berfungsi.

"Saya minta untuk memastikan agar rumah pompa bisa berjalan dengan baik. Walau masih ada genset yang harus dilengkapi di sini, mudah-mudahan bisa membantu proses percepatan sirkulasi air," ujarnya.

 

 

Keberadaan Rumah Pompa, kata Khofifah, menjadi  sangat vital. Tak hanya sebagai pusat pengatur sirkulasi air untuk mencegah banjir, namun juga sirkulasi air pertanian. Apalagi, lanjut Khofifah, BMKG memprediksi fenomena La Nina akan melanda pada penghujung tahun. Khofifah meminta kewaspadaan dari semua pihak untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Warning semacam itu harus tetap menjadi catatan tersendiri untuk tetap waspada. Utamanya untuk check and recheck proses-proses yang bisa membantu sirkulasi air," ujarnya.

 

 

 
Berita Terpopuler