Kapolri Wujudkan Atlet Emas PON Papua Jadi Anggota Polisi

Kapolri mengabulkan keinginan peraih emas PON Papua untuk bisa menjadi anggota polisi

Humas Mabes Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Rep: Bambang Noroyono Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, memuluskan langkah atlet lompat galah, Teuku Tegar Abadi untuk menjadi anggota Polri. Lewat sambungan video telefon Jenderal Sigit dengan Tegar, Sabtu (13/11) pemimpin kepolisian itu menyampaikan langsung wildcard kepada atlet 23 tahun tersebut, untuk dapat bergabung menjadi anggota Korps Bhayangkara.

Baca Juga

Tegar, adalah atlet pelompat galah yang baru pulang dari gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Dari ajang pesta olahraga nasional itu, atlet kelahiran September 1998 tersebut, sukses meraih medali emas. Raihannya itu, bukan cuma membawanya ke podium utama di nomor lompat tinggi, cabang atletik. Tetapi, lompatannya yang setinggi 5,15 meter tersebut, juga mencatatkan rekor nasional yang sejak PON 2000 tak terpecahkan di ketinggin 5,10 meter.

Raihan medali emas, dan catatan rekor tersebut yang membuat Kapolri Sigit, membuka pintu prestasi untuk Tegar, masuk menjadi anggota Polri. Menjadi anggota kepolisian itu pula, yang Tegar ungkapkan sebagai cita-citanya selama ini. "Apa benar, Tegar mau masuk Polisi?," kata Jenderal Sigit dalam video telefon dengan Tegar yang dikutip Republika.co.id, dari akun resmi Kapolri, Sabtu (13/11). 

"Benar Pak, itu Pak," kata Tegar. 

Sigit, pun menanyakan apa yang melatarbelakangi Tegas untuk bergabung dengan kepolisian. "Kenapa kok ingin jadi Polisi?," tanya Sigit. 

Tegar menjawab, menjadi bagian dari Korps Bhayangkara, adalah keinginannya sejak lama. Karena ia pun mengaku, kakeknya, yang juga pernah menjadi anggota Polri. "Dulu kan kakek saya juga polisi kan Pak, ya. Ingin meneruskan saja jadi Polisi," kata Tegas kepada Sigit.

Mendengar keinginan Tegar untuk bergabung menjadi anggota Polri tersebut, Jenderal Sigit, pun 'mengabulkan' permintaan itu. “Ya sudah. Nanti Tegar, akan didatangi oleh anggota saya untuk bisa masuk Polisi,” ujar Sigit kepada Tegar. 

Kata Sigit, Polri menyediakan tempat bagi atlet-atlet berprestasi seperti Tegar. "Nanti menggunakan jalur Rekrutmen Proaktif. Karena memang Polri sangat butuh orang-orang (anak-anak muda) yang punya prestasi," ucap Sigit. 

Jenderal polisi bintang empat itu pun mengaku Polri bakal bangga untuk menerima Tegar sebagai anggota dari jalur atlet yang berprestasi emas. "Dan tentunya, kita (Polri), akan senang kalau Tegar bisa ikut bergabung di kita (kepolisian). Kita (Polri) ingin Tegar bisa menjadi polisi, tetapi juga sekaligus mewakili polisi untuk membawa nama institusi ke kancah prestasi nasional, dan juga di internasional. Tentunya itu harus didukung," ujar Sigit kepada Tegar. 

 

Namun, jaminan menjadi anggota Polri dari Jenderal Sigit itu, tak serta-merta Tegar yakini bakal mulus-mulus saja. Utamanya soal uang. Karena Tegar, sempat menyinggung soal biaya masuk untuk bisa resmi berseragam polisi. Sebab itu, Tegar, pun menanyakan langsung kepada Kapolri, soal kabar tentang adanya biaya-biaya tambahan untuk bisa menjadi anggota Polri.  

"Ini nanti, maaf ya Pak ya, ada kayak biaya tambahan begitu nggak Pak? Soalnya kan biasanya masuk polisi itu bayar. Itu bagaimana nanti Pak," tanya Tegar kepada Kapolri.

Menjawab itu, Kapolri Sigit yang tampak dalam video sempat membenarkan posisi duduk, dan gestur tubuhnya, sambil meyakinkan Tegar, bahwa untuk menjadi anggota Polri, apalagi dari jalur atlet prestasi, tak ada pengeluaran uang, alias gratis. Sigit pun meyakinkan Tegar, bahwa kabar di luaran tentang adanya sogok-menyogok, atau uang tetek-bengek lainnya untuk menjadi anggota Polri, adalah tidak benar. 

"Waduh, itu yang ngomong begitu bohong itu. Saya pastikan masuk polisi itu tidak ada yang bayar-bayar. Semua gratis," kata Sigit.

Sigit menegaskan, jika ada yang meminta-minta uang dalam perekrutan menjadi anggota Polri. Maupun yang meminta bayar-membayar untuk dapat lolos sebagai anggota kepolisian, agar melaporkan itu kepadanya untuk diproses hukum. Kata dia, ada Propam Polri yang menjadi tempat para calon anggota Polri untuk mengadukan jika ada aksi-aksi pemungutan biaya dalam proses rekrutmen menjadi anggota kepolisian itu. 

"Nanti kalau ada informasi yang seperti itu, bisa dilaporkan di Propam. Nanti saya akan proses. Itu oknum. Yang jelas untuk masuk polisi, semuanya gratis," tegas Sigit. 

Meskipun gratis, namun kata Sigit, hanya orang-orang yang cakap, dan punya prestasi yang bisa lolos untuk menjadi anggota Polri. "Untuk masuk menjadi anggota Polri itu, semua gratis. Yang penting punya kemampuan, dan punya prestasi," kata Sigit.

Sigit pun menambahkan untuk Tegar, setelah menjadi anggota Polri kelak, agar tak meninggalkan profesi keolahragaannya. Pesan Sigit kepada Tegar, agar setelah resmi berseragam Korps Bhyangkara, untuk tetap berlatih segiat mungkin di bidang olahraga, untuk mencapai prestasi atletik yang lebih tinggi lagi. 

"Bahwa kegiatan Tegar (sebagai atlet), agar terus dilanjutkan, dan dikembangkan. Kita ingin Tegar menjadi polisi, tetapi juga tetap berprestasi di kancah nasional, dan juga internasional," ujar Sigit. Tak lupa juga Sigit berpesan kepada Tegar, agar tak juga melupakan tanggungjawab dan baktinya sebagai putra kebanggaan orang tua. 

 

 
Berita Terpopuler