Kaligraf Kiswah dan Sejarawan Terima Kewarganegaraan Saudi

Budayawan juga termasuk dalam orang yang diberi kewarganegaraan.

AP/Amr Nabil
Kaligraf Kiswah dan Sejarawan Terima Kewarganegaraan Saudi. Seorang pria Saudi menyulam kaligrafi Islam, baik menggunakan benang perak murni atau benang perak berlapis emas, selama tahap akhir dalam persiapan tirai, atau Kiswah, yang menutupi Ka
Rep: Mimi Kartika Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi memberikan kewarganegaraan Arab Saudi kepada sejumlah tokoh di bidang agama, sejarah, budaya, medis, investasi, pendidikan, investasi, digital, dan olahraga. Dilansir surat kabar Asharq Al-Awsat, Jumat (12/11), penerima kewarganegaraan itu antara lain kaligraf kiswah (penutup Ka'bah) Mukhtar Alim, sejarawan terkemuka Amin Seido dan Abdul Karim Al-Sammak, peneliti terkenal Muhammad Al-Baqai, serta seniman teater terkenal Samaan Al-Ani.

Baca Juga

Mukhtar Alim

Mukhtar Alim saat ini bekerja sebagai kepala kaligraf kiswah Ka'bah di pabrik kiswah di Makkah. Dia memamerkan karya kaligrafi utamanya di pameran dan forum internasional.

Mukhtar Alim juga memberikan pelajaran dan kursus dalam pelatihan keterampilan kaligrafi. Karyanya tentang kaligrafi sedang diajarkan di Institut Masjidil Haram di Makkah.

Dia juga pernah bekerja sebagai kaligraf untuk pemegang ijazah diploma, magister dan PhD di Universitas Umm Al-Quran. Berbagai penghargaan dan piagam penghargaan telah diraihnya dari berbagai instansi.

Amin Seido

Amin Seido telah menulis lebih dari 30 publikasi yang berfokus pada gerakan budaya lokal, pemikiran, dan sastra di Kerajaan. Seido menguasai studi bibliografi dan mempresentasikan karyanya.

Dia bekerja di Perpustakaan Nasional Raja Fahd sebagai pemimpin redaksi majalahnya. Dia mempresentasikan studi bibliometrik dan inventaris bibliografi dengan topik Saudis and library and information science.

 

 

Muhammad Al-Beqai

Al-Beqai adalah peneliti, sejarawan, dan penerjemah terkemuka. Dia menulis sekitar 40 buku dalam berbagai seni, terutama studi sejarah dan kritis serta terjemahan.

Dia juga merupakan profesor studi linguistik dan sastra kritis di sejumlah institusi akademik, termasuk Universitas King Saud di Riyadh. Saat ini, Al-Beqai bekerja di King Salman Center for the Historical and Civilization Studies of the Arabian Peninsula. Pada 2018, ia dianugerahi Penghargaan Internasional Raja Abdullah untuk Penerjemahan.

Abdul Karim Al-Sammak

Sejarawan terkenal Abdul Karim Al-Sammak adalah pemegang gelar doktor dalam sejarah modern dan kontemporer. Dia telah menghabiskan hampir setengah abad dalam layanan khusus menerbitkan terjemahan sejumlah negarawan selama periode pendirian Kerajaan, terutama tentang orang-orang Arab yang bekerja dengan Raja Abdul Aziz.

Dia berperan penting dalam menerbitkan beberapa buku seorang jurnalis dan sejarawan terkemuka Amin Saeed yang berfokus pada negara Saudi. Arsip majalahnya yang berjudul “The Far East” dianggap sebagai bahan sumber dalam sejarah Kerajaan Hijaz dan Najd serta pencaplokannya.

Samaan Al-Ani

Al-Ani adalah salah satu pelopor seni teater di Arab Saudi. Dia adalah salah satu yang pertama bergabung dengan teater Saudi sebagai sutradara sejak 1970-an, setelah lulus dari departemen teater di Baghdad.

 

Drama "The Train of Fortune" yang  disutradarai olehnya dianggap sebagai karya teater Saudi pertama. Dia mempersembahkan banyak karya teater dan berpartisipasi dalam banyak festival teater internasional. Banyak aktor Saudi telah belajar seni akting darinya.

 
Berita Terpopuler