Wapres: Ekonomi Syariah Mesin Pertumbuhan Baru Perekonomian

Sektor ekonomi syariah harus dioptimalkan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi.

Dok. BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Ma
Rep: Fauziah Mursid Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan ekonomi dan keuangan syariah saat ini menjadi potensi besar bagi perekonomian nasional. Menurut Wapres, pangsa muslim yang besar membuat Indonesia memiliki kekuatan besar untuk perkembangan ekonomi dan keuangan syariah hingga di dunia, bukan hanya sebagai konsumen tetapi juga sebagai produsen.

Baca Juga

"Terlebih setelah pandemi Covid-19 menghantam ekonomi dunia, kita makin menyadari bahwa sektor ekonomi syariah harus kita optimalkan sebagai mesin pertumbuhan baru yang mendukung perekonomian nasional," ujar Wapres saat memberikan Keynote Speech di acara The 2021 Sebelas Maret International Conference On Islamic Economics.

Wapres mengutip Presiden Joko Widodo yang menyebut potensi Indonesia di bidang ekonomi dan keuangan syariah bagaikan “raksasa tidur” yang sudah saatnya untuk dibangunkan. Hal ini untuk berkontribusi dalam upaya kita mewujudkan cita-cita menjadi negara maju tahun 2045.

Selain itu, Wapres menilai peluang di tingkat global juga mendukung untuk membangkitkan ekonomi dan keuangan syariah nasional.

"Dengan pasar muslim di seluruh dunia mencakup lebih dari 2 miliar populasi dan diprediksi akan terus bertumbuh," katanya.

 

 

Wapres mengungkap, laporan State of the Global Islamic Economy Report 2020/2021 yang memperkirakan belanja muslim di dunia pada sektor ekonomi syariah mencapai USD 2,02 triliun pada 2019. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan 3,2 persen dari tahun 2018, meskipun mengalami penurunan pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19. 

Selain itu, pada tahun 2024, belanja muslim di dunia diperkirakan akan mencapai USD 2,4 triliun.

"Menyadari potensi yang dimiliki, didukung data-data terkait peluang, pemerintah berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci di bidang ekonomi dan keuangan syariah dunia, bukan hanya sebagai konsumen melainkan juga sebagai produsen," kata Wapres.

Karena itu, berbagai aksi nyata dilakukan, antara lain dengan membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), penggabungan 3 bank syariah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI), hingga pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia yang difokuskan pada empat bidang. Yaitu pengembangan industri produk halal; pengembangan ekonomi dan keuangan syariah; pengembangan dana sosial syariah; dan pengembangan kegiatan usaha syariah atau bisnis syariah.

Namun demikian, Wapres menilai perlunya peran perguruan tinggi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, khususnya perbankan syariah. Perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam bentuk pemikiran, inovasi, penyiapan SDM dan mendorong literasi dalam memajukan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.

"Saya mengharapkan UNS, sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, untuk mengambil peran dalam rangka mencetak generasi muda yang unggul di bidang ekonomi dan keuangan syariah dalam rangka mempercepat tumbuhnya ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," katanya.

 
Berita Terpopuler