Promosikan Wisata, Lebanon Luncurkan Slogan 'Crazy Love'

'Crazy Love' merupakan bagian dari lirik lagu oleh penyanyi bintang Lebanon, Fairuz

google.com
Suasana Beirut yang tenang di hari-hari biasa.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, BEIRUT -- Menteri Pariwisata Lebanon meluncurkan slogan baru untuk negara yang dilanda krisis ini, Kamis (4/11). Slogan ini dibuat dengan bertujuan menggambarkan kerawanan kehidupan di sana sebagai titik kebanggaan, yang secara kasar diterjemahkan menjadi "Aku mencintaimu dalam kegilaanmu".

Baca Juga

Lebanon diketahui mengalami krisis keuangan dan ekonomi. Oleh Bank Dunia, kondisi ini disebut sebagai salah satu depresi terdalam dalam sejarah modern.

Serangkaian kondisi menyerang negara ini, mulai dari pandemi Covid-19 dan ledakan besar di pelabuhan Beirut yang menghancurkan sebagian besar kota dan menewaskan lebih dari 215 orang.

"Ini akan menjadi identitas wisata yang akan dilihat dunia," kata Menteri Pariwisata Walid Nassar dalam konferensi pers dikutip di Middle East Monitor, Jumat (5/11).

Nassar menyebut slogan ini dikembangkan untuk Lebanon secara gratis, oleh perusahaan periklanan TBWA yang berbasis di Dubai. Chief Creative Officer TBWA, Walid Kanaan, mengatakan hampir tidak mungkin menemukan cara memasarkan sebuah negara dalam cengkeraman krisis ekonomi dan politik yang berlapis-lapis. Namun, ia menemukan sebuah inspirasi dari masyarakat Lebanon.

"Ini adalah negara kami, negara gila, gila dalam kehidupan malamnya, gila dalam makanan dan kemurahan hatinya. Tidak peduli seberapa gila situasi di Lebanon, kami hanya bisa mengatakan, 'kami mencintaimu dalam kegilaanmu'," kata Kanaan.

 

 

'Crazy Love' merupakan bagian dari lirik lagu oleh penyanyi bintang Lebanon, Fairuz, yang dirilis sebelum pecahnya perang saudara Lebanon 1975-90. Slogan ini baru akan ditampilkan di pesawat maskapai nasional Lebanon, Middle East Airlines, dan digunakan dalam kampanye media sosial.

Terjemahan resmi bahasa Inggris dari lirik tersebut menjadi "A crazy love". Pariwisata, yang secara historis merupakan komponen utama ekonomi Lebanon, telah menurun secara dramatis sejak akhir 2019. 

Menurut mantan menteri pariwisata, sekitar 2 juta turis mengunjungi negara itu pada 2018. Sementara laporan media yang mengutip angka resmi menunjukkan jumlahnya turun menjadi beberapa ratus ribu pada 2020.

Ribuan karyawan di industri makanan, minuman dan hotel di negara itu telah diberhentikan, sementara ratusan hotel dan restoran telah ditutup.

Adapun slogan tersebut mendapat penolakan langsung dari Perdana Menteri Najib Mikati. "Jika para menteri mengizinkan, 'dalam kegilaan Anda, kami mencintaimu'. Lebanon tidak gila, mungkin cara pengelolaannya, mengarah ke sana," kata Perdana Menteri tiga kali itu.

Menanggapi komentar Mikati, Nassar mengatakan slogan itu mengandung unsur berani, mengingat orang Lebanon sering bertindak ekstrem."Kami ekstrem dalam segala hal. Dalam cinta, dalam kebencian, dalam patriotisme. Kami melakukan segalanya secara ekstrem," ucapnya. 

 
Berita Terpopuler