Tokoh Agama Diminta Ingatkan Pentingnya Protokol Kesehatan

Menegakkan dan mengingatkan pentingnya protokol kesehatan harus terus dilakukan.

istimewa
Sosialisasi himbauan protokol kesehatan (ilustrasi)
Rep: S Bowo Pribadi, Lilis Sri Handayani, Dessy Suciati Saputri Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, Oleh: S Bowo Pribadi, Lilis Sri Handayani, Dessy Suciati Saputri

Baca Juga

JAKARTA –  Pandemi Covid-19 belumlah berakhir meski sejumlah daerah melaporkan penurunan kasus. Menegakkan dan mengingatkan pentingnya protokol kesehatan harus terus dilakukan. Salah satunya melibatkan peran tokoh agama dan masyarakat. 

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen meminta masyarakat Jawa Tengah juga diingatkan untuk tetap waspada terhadap penularan Covid-19. Oleh karena itu, ia ingin agar masyarakat di Jawa Tengah senantiasa menjaga kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan.

Khusus bagi lingkungan pondok pesantren, wagub juga meminta agar program ‘Jogo Santri’ dan ‘Jogo Kiai’ dioptimalkan di semua pondok pesantren untuk melindungi segenap warga pesantren, dalam hal ini para kiai, pengajar, pengurus maupun para santri.

Dengan begitu kegiatan belajar di pesantren, penerangan ilmu- ilmu agama di daerah- daerah akan terus menyala karena seluruh warga pesantren akan terlindungi dari risiko penularan Covid-19.

Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan protokol kesehatan bagi pesantren pada masa pandemi virus corona atau Covid-19. - (Pusat Data Republika, Kemenag, )

“Kalau penerang- penerang (red; para kiai) tidak ada, kita bakal kepaten obor (red; putus jaringan). Bagaimana kita mengenal Kanjeng Nabi (Rasulullah) dan siapa lagi yang akan mengenalkan kita kepada nabi,” tegas Taj Yasin.

Pada kesempatan ini, wagub juga mengajak masyarakat untuk ikut menganalisa pandemi yang sudah hampir dua tahun ini melanda dunia, termasuk di Indonesia.

Menurutnya, --sejak Covid-19 kali pertama diumumkan Presiden RI, Joko Widodo pada bulan Februari 2020, ada beberapa momentum tertentu yang mengakibatkan kasus Covid-19 selalu melonjak.

Belajar dari pengalaman tersebut, masyarakat diminta untuk selalu mawas diri dan menganalisa bagaimana situasi pendemi Covid-19 yang belum kunjung berakhir. 

“Kalau kita bicara Covid-19, ya kita mengikuti Satgas Covid. Di Indonesia (kasus Covid-19) belum selesai. Kita punya pengalaman artinya, sejak 2020 kita analisa, meningkatnya di bulan apa dan apa yang harus kita lakukan agar persoalan yang sama tidak terulang,” tandas wagub.

 

 

Di Cirebon, Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi  mengingatkan potensi peningkatan kasus dapat tetap terjadi walaupun kecil.

‘’Kewaspadaan masyarakat terhadap penyebaran Covid-19 jangan sampai diturunkan,’’ kata Agus, usai menghadiri Forum Silaturahim  Kamtibmas (FSK) Polda Jabar dengan toga, toma dan forum masyarakat, dengan Instansi/Pemda Kota Cirebon, Jumat (5/11). 

Untuk itu, dibutuhkan keterlibatan tokoh agama dan tokoh masyarakat bersama-sama pemerintah daerah mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Hal itu dikarenakan pandemi Covid-19 masih terjadi.

Agus menambahkan, pihaknya pun saat ini tengah berupaya keras untuk terus melakukan testing, tracing dan treatment. Ketiganya merupakan bagian penting dalam pengendalian Covid-19 di Kota Cirebon.

 

‘’Tanpa testing, kita tidak memiliki data dan gambaran situasi yang terjadi saat ini,’’ tutur Agus.

Jangan Lengah

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta seluruh pemimpin daerah agar tak lengah dalam mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 di tengah kondisi yang terkendali saat ini. Para pemimpin daerah baik gubernur, wali kota, dan juga bupati diminta agar membaca data serta memahami situasi di wilayahnya masing-masing.

“Membaca data dan memahami situasi wilayahnya masing-masing penting untuk terus dilakukan secara konsisten, tidak hanya pada saat kasus mengalami lonjakan, namun juga saat kasus melandai. Terlebih pula sebentar lagi Indonesia akan memasuki periode libur Natal dan tahun baru,” ujar Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Jumat (5/11).

Tips memakan bekal di sekolah saat pandemi Covid-19. - (Republika.co.id)

Wiku menegaskan, melandainya kasus Covid-19 di Indonesia saat ini harus terus dipertahankan. Salah satunya yakni dengan memperbaiki kondisi pada provinsi yang telah mengalami peningkatan kasus maupun dengan tetap mempertahankan situasi yang sudah baik di daerah lainnya.

“Dengan membaca data, maka perubahan sekecil apapun dapat terdeteksi dan persiapannya dapat dilakukan dengan baik sebelum kasus dapat kembali meningkat,” tambah dia.

Selain berupaya untuk menekan penularan kasus, Wiku juga meminta daerah agar fokus pada upaya penurunan kasus aktif baik di rumah sakit maupun yang tengah melakukan isolasi mandiri. “Agar seluruhnya dapat sembuh dan tidak ada yang meninggal,” ucap Wiku.

 

 

 
Berita Terpopuler