Perhatikan Adab Membaca Alquran, Apa Saja?

Umat Islam perlu memperhatikan adab saat membaca Alquran.

Republika/Agung Supriyanto
Alquran
Rep: Imas Damayanti Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA – Umat Islam perlu memperhatikan adab saat membaca Alquran. Apa saja?

Baca Juga

Adapun adab membaca Alquran dalam Mushaf Tajwid Terlengkap dan Hafalan terbitan Darus Sunnah Penerbit sebagai berikut:

Pertama, mengikhlaskan niat hanya karena Allah SWT. Membersihkan diri dari keinginan hawa nafsu dan motivasi duniawi.

Kedua, menutup aurat dan berpenampilan baik.

Ketiga, menghadap kiblat. Yakni menghadapkan wajah dan tubuh ke arah kiblat sebagai bentuk penghormatan.

Keempat, tidak menyentuh mushaf Alquran kecuali dalam keadaan suci. Baik suci dari hadas besar maupun hadas kecil.

Kelima, dalam keadaan bersih dan suci dari najis. Baik itu badan, pakaian, maupun tempat membaca Alquran harus terbebas dari najis.

 

 

Keenam, membersihkan mulut dengan menggosok gigi atau bersiwak.

Ketujuh, dengan duduk. Bila membaca Alquran dengan berdiri atau berbaring tetap mendapatkan pahala, namun hanya yang lebih utama adalah dengan duduk.

Kedelapan, mengawali membaca dengan taawudz.

Kesembilan, membaca basmalah pada awal setiap surat kecuali Surah At-Taubah.

Kesepuluh, tenang. Tumaninah dan khsuyuk.

Kesebelas, menghayati dan merenungi makna Alquran (larangan, perintah, ibrah, janji, ancaman, dan lain-lain).

Keduabelas, merasakan diri seolah menghadap kepada Allah.

Ketigabelas, menghadirkan dalam hati akan keagungan dan kemuliaan Alquran.

Keempatbelas, menghindari tertawa. Menghindari gaduh, berbicara, makan, mengunyah permen, dan sebagainya di sela-sela tilawah.

Kelimabelas, tidak menoleh ke kanan ke kiri atau melihat sesuatu yang bisa memalingkan hati dari mentadaburi kandungan Alquran.

 

 

Keenambelas, tidak bermain-main dengan tangan, menggoyang kepala atau berdendang saat tilawah.

Ketujuhbelas, berusaha membaca dengan suara yang baik sesuai dengan kemampuan. 

Kedelapanbelas, memperhatikan tajwid dan makharijul huruf.

Kesembilanbelas, memperhatikan waqf, washal, dan ibtida.

Keduapuluh, melakukan sujud tilawah bila melewati ayat sajdah. Baik ketika di dalam shalat maupun di luar shalat. Kecuali seorang makmum maka ia wajib mengikuti imamnya; karena itu, ia tidak boleh melakukan sujud tilawah sendiri sekiranya imam tidak melakukannya.

Keduapuluhsatu, menahan bacaan (atau jangan sambil membaca) ketika keluar angin, menguap, bersin, batuk, berdehem, sendawa, dan sebagainya.

Keduapuluhdua, ketika melewati ayat rahmat, berhenti sejenak dan berdoa memohon kepada Allah dan ketika melewati ayat azab maka berhenti sejenak dan berlindung kepada Allah SWT. 

 

Keduapuluhtiga, berhenti membaca ayat pada tempatnya guna menjawab salam, menjawab adzan, menjawab orang yang bertanya, mendoakan orang yang bersin, dan sebagainya.

 
Berita Terpopuler