Menuju Masjid Ramah Lingkungan

Masjid di dunia Islam mulai menerapkan ramah lingkungan.

Wihdan Hidayat / Republika
Jamaah menunaikan shalat di Masjid Al Akbar, komplek Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (6/10). Masjid dengan desain unik ini mendukung pengoperasian bandara baru di Yogyakarta. Dengan mengusung konsep ramah lingkungan, masjid ini dibuat terbuka tanpa pintu dan jendela. Sehingga desain masjid dengan daya tampung 600 jamaah ini berbeda dengan bangunan masjid pada umumnya. Dan bisa menjadi ikon bandara internasional Yogyakarta.
Rep: Umar Mukhar/Fuji Eka Permana Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  DUBAI  -- Isu perubahan iklim menjadi salah satu perhatian penting di Timur Tengah. Merespons isu tersebut, Negara-negara di Timur Tengah meneken deklarasi Islam untuk Perubahan Iklim yang dibuat di Istanbul, Turki, pada 2015 lalu. 

Baca Juga

Pada deklarasi tersebut, negraa-negara Timur Tengah komit  membangun masa depan emisi gas rumah kaca yang rendah, dan mengambil langkah-langkah yang jelas menuju strategi energi terbarukan.

Maroko, yang menjadi tuan rumah COP22 pada 2016, memiliki sekitar 50.000 masjid di seluruh negeri. Menjelang acara pada tahun 2014, berjanji untuk memasukkan desain ramah lingkungan, seperti panel surya dan pencahayaan LED ke dalam masjid yang ada dimulai dengan 600 di bawah proyek Masjid Hijau. Inisiatif ini merupakan kerja sama antara Kementerian Agama negara tersebut dan pemerintah Jerman.

Masjid Hassan II, Maroko - (Travel.com)

Sejauh ini lebih dari 890 masjid telah dimodifikasi menjadi lebih hemat energi, dan satu masjid ramah lingkungan yang dibangun sangat efisien, menjadi masjid energi-plus, yang berarti telah menciptakan lebih banyak energi daripada yang dikonsumsi. Mereka termasuk Jami'a al-Kutubiyya abad ke-12 yang bersejarah di Marrakesh, yang memiliki panel surya yang ditambahkan ke strukturnya pada tahun 2017.

Satu jam ke selatan Marrakech di desa kecil Tadmamet adalah masjid ramah lingkungan pertama di Maroko dengan panel tenaga surya fotovoltaik di atapnya. Dibangun pada tahun 2017, masjid ini sekarang menghasilkan lebih banyak energi daripada yang dikonsumsi dan juga menyediakan listrik ke bagian lain desa yang berpenduduk 400 orang.

Negara ini mengimpor sekitar 90 persen energinya dari berbagai negara termasuk AS dan Arab Saudi, tetapi sedang berupaya untuk memproduksi 52 persen energinya menggunakan sumber terbarukan pada tahun 2030.

 

Seperti Maroko, Yordania berharap dapat menggunakan iklim cerahnya untuk membantu mengarahkan energi terbarukan. Masjid Abu Ghuweileh di lingkungan Tla al-Ali barat laut Amman adalah salah satu yang pertama menggunakan panel surya pada tahun 2018.

Setahun kemudian sekitar 500 masjid menggunakan tenaga surya. Tujuannya adalah untuk memastikan sebagian besar masjid dan gereja di negara itu bergerak menuju metode konsumsi energi yang lebih berkelanjutan, dan merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk menjadi netral karbon pada tahun 2050.

Masjid hijau atau masjid ramah lingkungan pertama terletak di Hatta, Dubai, Uni Emirat Arab. - (Gulf News)

Di Turki, pohon-pohon berlimpah di halaman masjid, terutama pohon cinar, yang ditanam untuk menambah ketenangan pengalaman beribadah. Masjid Cambridge di Inggris telah merancang tamannya dengan cermat untuk mencerminkan penghormatan Islam terhadap semua makhluk hidup.

Ini adalah masjid ramah lingkungan pertama yang dibangun khusus di Eropa, dan telah memenangkan penghargaan untuk arsitektur yang luar biasa. Desainnya dimaksudkan untuk menghubungkan umat dengan alam sebagai balok kayu yang membentuk struktur masjid tumpah ke halaman depan di mana pohon apel kepiting berjajar di jalan.

Atap masjid ditanami sedum, tanaman tahunan berbunga, yang meningkatkan keanekaragaman hayati dan meningkatkan isolasi. Masjid ini juga memiliki panel fotovoltaik di atapnya, yang bekerja untuk menghasilkan sepertiga dari kebutuhan energinya.

Masjid pertama di Eropa yang dirancang dengan fokus khusus pada keberlanjutan, memiliki daftar fitur sadar lingkungan yang mengesankan. Panas bawah tanah memompa suhu sedang di dalam masjid, sehingga suhu internal selalu diatur. Lampu LED hemat energi digunakan di malam hari dan bekerja menggunakan sensor gerak, sehingga tidak pernah menghabiskan energi secara sia-sia.

Parkir mobil bawah tanah dilengkapi dengan titik pengisian untuk kendaraan listrik dan ada rak sepeda besar hingga 300 sepeda. Dibuka pada 2014 dan disebut-sebut sebagai masjid ramah lingkungan pertama di dunia Islam, Masjid Khalifa Al Tajer Dubai menggunakan sistem untuk mengurangi limbah air.

Rata-rata orang menggunakan enam hingga sembilan liter air saat berwudhu, atau wudhu, yang merupakan ritual wajib sebelum shalat lima waktu. Nabi Muhammad SAW berpesan untuk berhati-hati dalam menggunakan air, terutama saat mencuci untuk sholat.

Pada 2012 sekelompok mahasiswa dari UEA memenangkan penghargaan untuk merancang cara mendaur ulang air wudhu. Metode mereka mengarahkan air yang digunakan oleh jamaah selama wudhu ke tangki air, yang kemudian digunakan untuk menyuburkan tanaman dan lanskap di sekitar tempat ibadah.

Masjid juga menggunakan teknik pembatasan air di keran untuk mengurangi jumlah air yang terbuang selama wudhu. Selain panel surya, beberapa arsitek sedang mencari cara untuk memasukkan turbin angin ke dalam menara masjid.

 

Merintis

Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup (PLH) dan Sumber Daya Alam (SDA) Majelis Ulama Indonesia (MUI) terus mengkampanyekan eco-masjid di Indonesia. Supaya semakin banyak masjid yang hemat energi dan ramah lingkungan.

Ketua PLH dan SDA MUI, Hayu Susilo Prabowo, mengatakan salah satu konsep ecomasjid adalah konservasi air. Ada tiga konsep konservasi air di antaranya simpan air, hemat air, dan jaga air. 

"Simpan air itu misalnya simpan air hujan, (membuat) sumur resapan, biopori, (membuat) embung desa dan menanam pohon," kata Hayu belum lama ini.

Dia menerangkan, hemat air contohnya tidak boros menggunakan air wudhu dan melakukan daur ulang air wudhu. Contoh menjaga air berupaya agar sumber air yang ada tidak tercemar. Seperti menjaga air sungai dan danau dari limbah-limbah padat dan cair. Oleh karena itu sampah juga harus dikelola agar limbah ini tidak mencemari sumber air. 

Menurut dia, ada tiga jenis sampah di antaranya sampah non organik, residu dan organik. Sampah non organik seperti botol dan plastik. Bisanya jenis sampah ini disedekahkan kepada pengumpul sampah. Contoh mengelola sampah organik dibuat untuk pakan ikan dan ayam serta pupuk organik.

Contoh sampah residu adalah bungkus-bungkus sebuah produk dan potongan kertas yang tidak bisa diolah lagi.

"Sampah residu ini kita gunakan untuk (bahan bakar) tungku refuse derived fuel (RDF) atau tungku bakar sampah tanpa asap untuk pengganti liquefied petroleum gas (LPG)," ujarnya.

Hayu menyampaikan sudah ada beberapa eco-masjid di Tanah Air. Di antaranya Masjid Az Zikra di Sentul dan Pesantren Nurul Iman di Parung, Bogor. PLH dan SDA MUI terus mengajak masjid dan organisasi keagamaan membuat ecomasjid semakin banyak.

 

Sementara, Pimpinan Pusat Muhammadiyah meresmikan masjid At-Tanwir di kompleks Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat pada Kamis (11/3). Masjid ini menggunakan teknologi ramah lingkungan dan bangunannya didesain tidak hanya untuk melaksanakan sholat. 

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti menyampaikan, masjid At-Tanwir menggunakan tenaga surya. Jadi di lantai atas ada panel surya bertenaga matahari, kebetulan Muhammadiyah juga simbolnya matahari.

Menteri BUMN Erick Thohir saat menghadiri peresmian Masjid At-Tanwir di Kompleks Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat pada Kamis (11/3). - (Kementerian BUMN)

"Jadi ini adalah masjid yang ramah lingkungan dan sejalan dengan komitmen kita bersama-sama untuk mengatasi berbagai masalah lingkungan," jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa bekas air wudhu di lantai satu didaur ulang untuk kegiatan yang bersifat kebersihan. Itu bagian dari upaya Muhammadiyah untuk menghemat air dan melestarikan lingkungan.

"Karena itu kami sangat berharap model-model masjid Muhammadiyah yang belum dibangun atau direnovasi, saya kira dapat mereplikasi apa yang mulai kita lakukan di masjid kita ini sebagai masjid yang ramah lingkungan dan masjid yang memang kegiatannya kita persiapkan dan kita orientasikan untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat," jelasnya.

 

 

 

 

 
Berita Terpopuler