Intimidasi Terhadap Komunitas Muslim Chicago Meningkat

Komunitas Muslim Chicago kerap menjadi korban intimidasi.

AP/Shafkat Anowar
Sejumlah umat Muslim usai melaksanakan shalat tarawih di Pusat Komunitas Muslim Chicago, Senin (12/4). Umat Muslim di AS tergolong multietnis dan nasionalitas. Tercatat jumlah umat Muslim Chicago mencapai angka 350 ribu jiwa atau lima persen dari populasi. Terdapat pula penganut Islam yang merupakan warga kulit putih AS dan Hispanik (keturunan latin). Namun, sejak lama Chicago terkenal sebagai wilayah konsentrasi kaum Muslim Afro-Amerika. Meski berbeda bahasa, adat maupun budaya, akan tetapi dalam beberapa kesempatan, terutama pada ibadah shalat serta aktivitas Ramadhan, satu sama lain akan menanggalkan perbedaan untuk bersatu di bawah panji kitab suci Alquran dan sunnah Nabi. Umat Muslim Chicago benar-benar menikmati perbedaan yang ada dan mempererat tali ukhuwah di saat bersamaan. (AP Photo/Shafkat Anowar)
Rep: Imas Damayanti Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, CHICAGO  -- Komunitas Muslim Chicago kerap menjadi korban intimidasi. Hal tersebut diungkap dalam laporan komunitas Muslim setempat. 

Baca Juga

 

Dilansir di Chicago Sun Times, Jumat (29/10), intimidasi terjadi, misalnya, seorang siswa dengan ciri-ciri Timur Tengah ditanya apakah dia seorang "teroris" dengan nada tendensius. Seorang lagi bahkan diperintahkan untuk kembali ke Arab Saudi. Seorang wanita muda yang mengenakan jilbab diberitahu oleh kepala sekolahnya bahwa prasangka adalah sesuatu yang harus dia pelajari untuk dihadapi.

Lonjakan intimidasi tersebut baru-baru dirasakan terhadap siswa keturunan Timur Tengah di sekolah-sekolah pinggiran kota Chicago. Dewan Hubungan Islam Amerika memberikan pernyataan resmi bahwa permasalahan ini perlu segera ditangani agar tidak melebar.

“Setiap hari kami mendapat telepon dari anggota keluarga yang berbeda, distrik sekolah yang berbeda di seluruh pinggiran Chicago tentang intimidasi yang mereka alami. Biasanya, intimidasi datang secara bertahap sepanjang tahun ajaran. Tapi kali ini datang hanya dalam periode satu bulan dan (intimidasi) ini benar-benar mengkhawatirkan kami,” kata Pengacara Kelompok Islam di Chicago, Emma Melton.

Berdasarkan kelompok Islam di Chicago, pihaknya tidak dapat menunjukkan alasan spesifik untuk adanya lonjakan intimidasi tersebut. Mereka mengatakan belum melihat lonjakan serupa di dalam kota itu sendiri. Mereka mengatakan beberapa insiden termasuk keterlibatan langsung guru atau guru yang menutup mata terhadap insiden intimidasi pun kerap terjadi.

 

 

Untuk membantu memerangi intimidasi, kelompok tersebut meluncurkan inisiatif baru pada hari Kamis dengan meluncurkan situs Healsters.org. Situs ini menawarkan sekolah kesempatan untuk pelatihan "kesadaran budaya" dan "intervensi pengamat", serta mencantumkan hotline bagi siswa untuk menelepon jika mereka diganggu.

Direktur Eksekutif CAIR Chicago, Ahmed Rehab, menceritakan kisah seorang anak laki-laki berusia 16 tahun meninggal awal tahun ini. Anak laki-laki itu meninggal akibat diintimidasi tanpa henti di sekolah. Rehab menggambarkan luka remaja itu sebagai "akibat yang ditimbulkan sendiri," dengan mengatakan keluarga sedang menunggu laporan akhir polisi dan koroner.

 

"Kami tahu bahwa intimidasi itulah yang mendorongnya ke lemari tempat senjata itu berada, terlepas dari apa yang terjadi setelahnya," kata Rehab.

 
Berita Terpopuler