Habib Ja'far: DNA Santri Adalah Toleransi

Habib Ja'far menegaskan bahwa DNA santri sejatinya adalah toleransi.

Thoudy Badai_Republika
Ilustrasi Santri
Rep: Muhyiddin Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Pendakwah milenial, Habib Husein Ja'far Al Hadar menjadi salah satu pembicara dalam acara Webinar Semarak Hari Santri Nasional 2021 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (21/10). Kegiatan bertema "Santri Mandiri Damai Untuk Negeri, Santri Pelopor Toleransi" ini diselenggarakan FunIslam bekerjasama dengan Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadist Indonesia (FKMTHI). 

Baca Juga

Dalam webinar tersebut, Habib Ja'far menegaskan bahwa DNA santri sejatinya adalah toleransi. Karena itu, menurut dia, kaum santri harus terus menumbuhkan nilai-nilai toleransi dalam masyarakat. 

"DNA-nya santri adalah toleransi. Nilai-nilai yang di pelajari setiap hari memiliki nilai tasamuh. Maka sudah selayaknya bagi para santri untuk tetap dan terus menumbuhkan nilai-nilai toleransi di masyarakat," ujar Habib Ja'far dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (21/10).

Dalam forum yang sama, hal senada juga disampaikan Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud RI, M Hasan Chabibie. Menurut dia, kondisi masyarakat yang semakin dekat dengan teknologi informasi menjadi amunisi bagi santri untuk mengawal nilai-nilai toleransi di masyarakat. 

Pria yang akrab dipanggil Gus Hasan ini mengatakan, santri memang harus dekat dengan perubahan, tapi tidak boleh meninggalkan nilai-nilai keagamaan. "Santri jangan terlalu heroik dengan romantisme masa lalu. Tapi, juga fokus pada perubahan peradaban yang signifikan. Romantisme sejarah di jadikan sebagai motivasi namun kita tetap fokus pada gerakan perubahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," kata Ketua PP MATAN ini.  

 

 

Sebagai informasi, webinar tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2021. Hari kedua pelaksanaan kegiatan peringatan Hari Santri Nasional ini terdiri dari dua sesi yaitu toleransi dan pendidikan. 

 

Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan luring. Peserta yang hadir secara daring kurang lebih ada sekitar 150 orang. Sedangkan peserta yang hadir secara luring di Masjid Istiqlal kurang dari 50 orang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

 
Berita Terpopuler