Anak Dapat Menjadi Reservoir Varian Baru SARS-CoV-2

Anak dapat membawa SARS-CoV-2 dan menginfeksi orang lain.

EPA
Anak menjalani tes Covid-19. Muatan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, pada anak tak berbeda dengan pasien dewasa.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bayi, anak kecil, dan remaja memiliki kemampuan yang setara dalam membawa SARS-CoV-2 yang tinggi pada sekresi pernapasan mereka. Berdasarkan temuan terbaru, peneliti menilai anak dapat menjadi "reservoir" dari evolusi varian baru virus penyebab Covid-19 itu.

"Anak dapat membawa virus dan menginfeksi orang lain," jelas ahli paru anak dari Massachusetts General Hospital (MGH) Lael Yonker, dikutip dari Times Now News, Senin.

Studi yang dipimpin oleh MGH, Brigham and Women's Hospital, Ragon Institute, MIT, dan Harvard ini melibatkan 110 anak berusia dua pekan sampai 21 tahun. Seluruh anak yang terlibat dinyatakan positif Covid-19 di MGH atau klinik pelayanan darurat lain.

Hasil studi menunjukkan tak adanya hubungan antara usia anak dengan jumlah muatan virus yang bisa mereka miliki. Peneliti juga mendapati bahwa muatan virus tak berkaitan dengan tingkat keparahan Covid-19 yang dialami oleh anak ketika terkena Covid-19.

Berdasarkan data, muatan virus tertinggi didapati pada hari-hari awal terjadinya Covid-19 pada anak. Hal ini berlaku baik pada kasus Covid-19 yang bergejala maupun tanpa gejala.

Peneliti juga menemukan bahwa muatan virus SARS-CoV-2 pada pasien Covid-19 anak yang dirawat di rumah sakit tak berbeda dengan pasien dewasa yang dirawat di rumah sakit. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat juga sebelumnya pernah memprediksi bahwa anak akan memiliki muatan virus pada nasofaring, tingkat infeksi sekunder, serta potensi penularan yang sama seperti orang dewasa ketika terkena Covid-19.

"Kami dapat memberikan jawaban pasti bahwa muatan virus yang tinggi (pada anak) ini menular," ujar Yonker.

Baca Juga

Seiring dengan terus bermunculannya varian-varian SARS-CoV-2, peneliti menilai anak dapat menjadi reservoir yang potensial bagi evolusi varian baru. Selain itu, anak juga berpotensi menjadi penyebar aneka aneka varian yang ada saat ini.

"Anak-anak dengan Covid-19, meski tanpa gejala, bisa menular dan menaungi varian-varian SARS-CoV-2," jelas Yonker.

Gejala Covid-19 paling umum pada anak. - (Republika)

Menurut Yonker, varian-varian baru SARS-CoV-2 berpotensi dapat memengaruhi tingkat keparahan Covid-19 dan juga efikasi vaksin, seperti yang terjadi pada varian delta. Ketika mengkultur virus hidup, peneliti menemukan ada beragam varian genetik yang luas.

"Varian-varian baru memiliki potensi untuk lebih menular dan membuat anak lebih sakit," kata Yonker.

Berdasarkan temuan terbaru ini, peneliti mendorong ditingkatkannya kesadaran akan kasus Covid-19 pada anak. Mereka juga menyoroti pentingnya tes Covid-19 yang lebih luas pada anak mengingat anak merupakan komponen esensial dalam melawan Covid-19.

 
Berita Terpopuler