Perintis Rumah Hijau Denassa Raih Kalpataru 2021

Penghargaan Kalpataru merupakan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup.

Andi Nur Aminah/Republika
Darmawan Denassa, pendiri Rumah Hijau Denassa, memegang piala Kalpataru 2021 yang diperolehnya untuk kategori Perintis Lingkungan.
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 10 orang atau kelompok menerima penghargaan Kalpataru 2021 atas kepeloporan dalam memelihara dan melestarikan lingkungan hidup dan kehutanan (LHK) di Indonesia. Salah satunya merupakan pendiri dan pengelola Rumah Hijau Denassa (RHD), Darmawan Denassa, yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Baca Juga

“Penghargaan Kalpataru merupakan amanah bagi penerimanya, untuk tetap menjaga dan meningkatkan kepeloporan, serta upaya-upaya pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan," tutur Menteri LHK, Siti Nurbaya, dikutip dari laman resmi Kementerian LHK, Ahad (17/10).

Penghargaan Kalpataru merupakan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang telah dianugerahkan sejak 41 tahun lalu, tepatnya dimulai pada tahun 1980. Pemberian penghargaan itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, membuka peluang bagi berkembangnya inovasi, kreativitas, dan prakarsa masyarakat .

Penghargaan Kalpataru juga diberikan sebagai bentuk apresiasi dan motivasi kepada individu maupun kelompok yang telah berpartisipasi aktif dalam upaya perlindungan dan pengelolaan LHK. Siti mengatakan, tahun ini pemerintah memberikan penghargaan Kalpataru kepada 10 orang atau kelompok yang terbagi dalam empat kategori.

Kategori pertama, yakni Perintis Lingkungan, terdiri dari empat orang. Keempat orang tersebut ialah Denassa, Purwo Harsono asal Bantul, DIY; Damianus Nadu asal Bengkayang, Kalimantan Barat; dan Muh Yusri asal Mandar, Sulawesi Barat.

Sementara satu orang dari kategori Pengabdi Lingkungan, yaitu Suswaningsih asal Gunung Kidul, DIY. Lalu, ada dua orang dari kategori Pembina Lingkungan, yaitu KH Zarkasyi Hasbi asal Banjar, Kalimantan Selatan; dan Suhadak asal Lampung Timur, Lampung.

Selanjutnya, ada tiga kelompok masyarakat dari kategori Penyelamat Lingkungan, yaitu Lembaga Pengelola Hutan Desa Pasar Rawa asal Kabupaten Langkat, Sumatera Utara; Forum Pemuda Peduli Karst Citatah asal Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat; dan Sombori Dive Conservation dadi Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. “Penerima penghargaan Kalpataru adalah tokoh penting dalam bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Mereka bukanlah orang sembarangan, mereka adalah champion, sosok yang khusus baik perseorangan maupun kelompok," kata Siti.

Mereka terpilih secara selektif dan ketat, mulai dari seleksi dan rekomendasi di tingkat daerah, verifikasi administrasi dan teknis oleh tim khusus yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu, serta disidangkan oleh sembilan orang Dewan Pertimbangan Penghargaan Kalpataru yang memilki pengetahuan dan pengalaman di bidang LHK.

Siti Mengungkapkan, tahun ini pemerintah memberikan penghargaan khusus kepada Ali Topan dari Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, sebagai Pemuda Inspiratif untuk Advokasi Lingkungan. Penghargaan khusus ini sebagai bentuk perhatian Pemerintah kepada generasi muda.

 

Rumah Hijau Denassa

Sejak 2016, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan program Gerakan Literasi Nasional (GLN). Program tersebut dijalankan berdasarkan hasil forum di Swiss pada 2015, di mana negara-negara yang mengikutinya menyepakati adanya enam literasi dasar.

Literasi dasar tersebut terdiri atas literasi baca tulis, literasi numerik, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi kewargaan. Untuk meningkatkan semua itu, Kemendikbud juga membuat kegiatan atau program residensi.

Salah satu kegiatan residensi tersebut dilaksanakan di Rumah Hijau Denassa (RDH), Gowa, Sulawesi Selatan. RDH merupakan taman baca masyarakat (TBM) yang berawal dari upaya Darmawan Denessa menyelamatkan kekayaan hayati.

"Pada 2007 lalu didirikan sebagai usaha kami menyelamatkan kekayaan hayati sebagai tempat konservasi dan edukasi," ujar Denassa.

Selain koleksi buku, RHD juga memiliki koleksi tumbuhan berbagai jenis. Setidaknya ada sekitar 500 koleksi jenis tumbuhan lokal, endemik, hingga langka. Ada pula puluhan fauna yang hidup di RHD.

"Tidak ditangkar, kita hanya menyediakan tempat yang nyaman bagi mereka untuk tinggal. Mereka memberikan dampak yang luar biasa pada kami dan lingkungan di sekitar kami," tutur Denassa.

Banyak tanaman yang sudah hampir punah dan hanya bisa ditemukan di RHD. TBM RHD ini diakui Denassa tidak hanya untuk warga lokal saja, tetapi juga orang-orang dari luar bisa masuk untuk membaca, belajar, dan bermain.

Denassa dan RHD-nya memang dijadikan tempat belajar oleh anak-anak di sekitar rumah dan desanya. Tak sedikit dari mereka yang menjadi siswa Kelas Komunitas di sana, mulai dari anak-anak tingkat prasekolah hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Dari asalnya sedikit, sekarang sudah hampir 10 desa, ada 14 desa dan kelurahan di sini, itu sudah menjadi bagian dari Kelas Komunitas," jelas Denassa.

Dia menjelaskan, Kelas Komunitas ingin membuat anak didiknya merasa senang ketika belajar di RHD. Kelas di sana pun tidak spesifik diatur berdasarkan usia. Kelas Komunitas menggunakan kelas-kelas tematik dalam belajar.

"Ada kelas membaca, maka usia anak prasekolah sampai SMA bisa bergabung, kesempatan berinteraksi ada di sana dan wajib berinteraksi," ujar dia.

 

Denassa dan RHD-nya memang dijadikan tempat belajar oleh anak-anak di sekitar rumah dan desanya. Tak sedikit dari mereka yang menjadi siswa Kelas Komunitas di sana, mulai dari anak-anak tingkat prasekolah hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Dari asalnya sedikit, sekarang sudah hampir 10 desa, ada 14 desa dan kelurahan di sini, itu sudah menjadi bagian dari Kelas Komunitas," jelas Denassa.

Dia menjelaskan, Kelas Komunitas ingin membuat anak didiknya merasa senang ketika belajar di RHD. Kelas di sana pun tidak spesifik diatur berdasarkan usia. Kelas Komunitas menggunakan kelas-kelas tematik dalam belajar.

"Ada kelas membaca, maka usia anak prasekolah sampai SMA bisa bergabung, kesempatan berinteraksi ada di sana dan wajib berinteraksi," ujar dia.

 

 
Berita Terpopuler