Tangani Isu ISIS, Taliban Tolak Kerja Sama dengan AS

. ISIS bertanggung jawab atas sejumlah serangan di Afghanistan baru-baru ini.

AP/Felipe Dana
Seorang pejuang Taliban berjalan di sisi jalan ketika Humvee yang membawa pejuang lainnya lewat di Kabul, Afghanistan, Selasa, 21 September 2021.
Rep: Lintar Satria Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, ISLAMABAD -- Kantor berita Associated Press melaporkan juru bicara politik Taliban Suhail Shaheen mengatakan kelompok itu tidak akan bekerja sama dengan AS dalam menahan meningkatnya aktivitas ISIS di Afghanistan. ISIS bertanggung jawab atas sejumlah serangan di negara itu baru-baru ini. 

Baca Juga

Salah satunya bom bunuh diri Jumat (8/10) lalu yang menewaskan 46 warga muslim syiah dan melukai puluhan lainnya. Serangan yang dilakukan saat warga sedang sholat itu terjadi di sebelah utara Kota Kunduz.

"Kami dapat mengatasi Daesh (ISIS) dengan independen," kata Shaheen, Sabtu (9/10) kemarin.

 Hal ini ia sampaikan saat ditanya apakah Taliban akan bekerja sama dengan AS untuk mengatasi ISIS dan kelompok-kelompok afiliasinya di Afghanistan. Sejak tumbuh pesat di Afghanistan pada tahun 2014 lalu ISIS kerap menggelar serangan terhadap masyarakat minoritas syiah.

AS juga menilai kelompok tersebut salah satu ancaman terbesar sebab berpotensi menggelar serangan terhadap warga atau pasukan mereka. Pertemuan AS dan Taliban di Doha pekan ini menjadi pertemuan pertama sejak AS menarik pasukannya.

 

 

 

Pertemuan di Doha pertemuan pertama AS-Taliban sejak Washington mengakhiri perang selama 20 tahun yang mendorong Taliban kembali berkuasa. AS dengan tegas mengatakan pertemuan itu tidak membuka kemungkinan mereka mengakui pemerintahan Taliban.

Pertemuan itu juga digelar dua hari setelah pejabat Pakistan bertemu dengan Deputi Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman di Islamabad. Pertemuan tersebut fokus membahas Afghanistan.

Pemerintah Pakistan mendesak AS terlibat dengan pemerintah Afghanistan yang baru. Serta melepaskan miliaran dolar AS dana internasional untuk mencegah kehancuran ekonomi.

Pakistan juga mengirimkan pesan ke Taliban agar lebih inklusif dan memperhatikan hak asasi manusia dan kelompok keagamaan serta etnis minoritas. Aljazirah melaporkan pertemuan itu digelar pada Sabtu kemarin.

Media yang berbasis di Doha itu mengutip menteri luar negeri Afghanistan yang ditunjuk Taliban Ameer Khan Muttaqi. Ia meminta Taliban meminta AS mencabut larangan di  bank sentral Afghanistan. AS belum memberikan komentar mengenai pertemuan tersebut. 

 
Berita Terpopuler