Ancaman Kepunahan Flora di Malaysia 

Ancaman kepunahan terjadi pada sejumlah flora di Malaysia.

kementan
Flora (ilustrasi).
Rep: Puti Almas Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Ancaman kepunahan terjadi pada sejumlah flora di Malaysia.  Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Botanic Gardens Conservation International, hampir sepertiga spesies pohon dunia berada di ambang kepunahan.

Baca Juga

Malaysia menjadi satu negara dengan keanekaragaman hayati paling tinggi di Bumi, namun juga menghadapi permasalahan di mana sejumlah spesies pohon berada dalam risiko tersebut. 

Pusat Penelitian dan Konservasi Hutan Hujan Tropis Malaysia (TRCRC) berusaha untuk menghentikan dan membalikkan tren itu. Sekitar 15 spesies terancam punah dan sekitar 35 lainnya terancam punah. 

"Misi kami pada dasarnya adalah untuk melindungi spesies pohon kami yang terancam punah di Malaysia, dengan fokus pada satu keluarga pohon yang mendominasi kanopi di hutan utuh, dipterocarpaceae, kata Dzaeman Dzulkifli, direktur eksekutif TRCRC, dilansir CGTN, Ahad (3/9). 

 

 

TRCRC bertujuan untuk melacak populasi pohon yang terancam punah, mengumpulkan benihnya, dan menyebarkannya. Selain itu, organisasi ini juga memperkenalkannya kembali ke alam liar untuk merehabilitasi lokasi, memperluas keragaman hutan sekunder dan membuat koridor untuk menghubungkan petak-petak hutan yang terfragmentasi.

“Ini adalah tugas yang menantang dan memakan waktu. Kami memiliki beberapa spesies yang berbunga setiap tahun, tetapi mayoritas berbuah dan berbunga setiap lima hingga tujuh tahun,” jelas Dzaeman.

Sebagian besar hilangnya keanekaragaman hayati pohon di Malaysia disebabkan oleh penebangan spesies dipterokarpa, yang dihargai karena kayunya, dengan mengubah lahan menjadi perkebunan kayu dan kelapa sawit, serta pembangunan perumahan dan komersial. Meski demikian, perubahan iklim juga berperan sebagai salah satu faktor yang mengganggu siklus kekeringan dan mempengaruhi pembungaan dan pembuahan pohon.

TRCRC telah mendirikan tiga koleksi hidup, pembibitan di mana mereka memelihara bibit dan anakan sampai mereka siap untuk ditanam. Ketiganya berada di Selangor dan Sabah di yang berada di Pulau Kalimantan dan dikenal sebagai rumah bagi Orang Utan.

“Tidaklah cukup untuk melestarikan hutan hujan tropis. Yang penting adalah menciptakan habitat yang berfungsi sehingga satwa liar dan mamalia besar dapat hidup. Semakin beragam flora Anda, semakin beragam kehidupan terestrial Anda," kata Dzaeman menambahkan

 
Berita Terpopuler