10 Museum Makkah Dibuka Kembali untuk Wisatawan

Museum menyimpan beberapa koleksi paling langka dari perjalanan pengalaman manusia.

ihram.co.id
10 Museum Makkah Dibuka Kembali untuk Wisatawan. Koleksi di museum Imarat Al-Haramain Asy-Syarifain, Makkah.
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi telah membuka kembali 10 museum di Makkah untuk wisatawan. Museum-museum tersebut menyimpan beberapa artefak, ilustrasi, dan koleksi paling langka dari perjalanan pengalaman manusia.

Baca Juga

Misalnya artefak yang menunjukkan bagaimana penduduk Makkah berhasil membentuk kekayaan pengetahuan manusia melalui berbagai zaman dan kemajuan yang dicapai setelah nubuatan dan ajaran mulia. Museum juga berkontribusi meningkatkan kesadaran budaya dan kemanusiaan dengan semua pesan kognitif dan elaborasi kehidupan ayah dan kakek moyang mereka.

Komisi Museum Kementerian Kebudayaan mengatakan mereka memberikan perhatian khusus kepada Museum Istana Al-Zaher, dengan harapan dapat membuka kembali museum untuk pengunjung sesegera mungkin setelah ditutup karena pandemi. Direktur Pusat Sejarah Makkah Fawwaz Al-Dahhas mengatakan museum telah melakukan upaya luar biasa untuk memajukan warisan Islam, peradaban, dan budaya kota.

"Yang terbaik adalah upaya disatukan di bawah naungan satu museum nasional yang disebut 'Makkah sepanjang sejarah,' di mana pengunjung dapat memperluas apa yang perlu mereka ketahui tentang Makkah," kata Al-Dahhas dilansir dari Arab News, Selasa (28/9).

Al-Dahhas mengatakan mengembangkan Istana Al-Saqaf di lingkungan Maabad akan menggabungkan warisan dan budaya melalui restorasi. Setelah selesai, itu akan menjadi museum Islam.

Dalam bukunya The Presidential Palace in Maabad, Al-Dahhas menggambarkan luas permukaan istana dan kamar-kamarnya masih memiliki perabotan dan desain aslinya.

Seorang peneliti dalam sejarah Makkah, Saad Al-Sharif mengatakan museum sangat penting untuk mendidik masyarakat dan memajukan ilmu pengetahuan dan evolusi. Contohnya saja ketika siswa memasuki musium, dan mereka akan meninggalkannya musium dengan sebuah mimpi yakni ingin menjadi ilmuwan, pemimpin, musisi, atau penulis.

 

"Pengetahuan masyarakat kita harus dikonsolidasikan dan dipresentasikan melalui museum untuk membentuk struktur budaya yang harmonis. Beberapa museum mengajarkan apa yang tidak diajarkan oleh siswa di kelas,” tambah Al-Sharif.

Menurut Al-Sharif koleksi kuno di museum-museum tersebut merupakan sumber penting bagi masyarakat, serta dukungan ekonomi, sosial dan budaya, karena memberikan pengalaman yang kaya dan berbeda bagi pengunjung, dan mengekspresikan identitas, keberadaan, kedalaman, dan keaslian budaya seseorang.

Al-Sharif mengatakan bahwa museum Saudi menginspirasi kegembiraan dan bahwa mereka menggambarkan sejarah yang hanya bisa mereka pelajari melalui museum dan bukti, alat, tempat, dan nama mereka.

Majdouh Al-Ghamdi, pemilik Museum Warisan Manusia, mengatakan bahwa museum Makkah saling melengkapi dan memamerkan artefak warisan langka untuk semua pengunjung. Pameran meliputi peralatan rumah tangga yang digunakan di Makkah sebelum adanya listrik, suku-suku Saudi, dan pameran tentang peran penduduk kota dalam melayani peziarah dan sejarah Madrasah Al-Sawlatiyah kuno, yang merupakan sekolah tertua di Semenanjung Arab.

Kemudian dipamerkam juga koin dari era Bizantium dan Romawi dan semua jenis dan dinar Islam, perak, dan emas yang digunakan selama era Umayyah. Wisatawan juga akan menemukan senjata seperti meriam, pisau, belati, pedang dan senjata api.

Al-Ghamdi mengatakan museum menawarkan semua pengetahuan untuk menjawab rasa ingin tahu pengunjung tentang warisan. Khususnya, wisatawan akan merasa puas dengan kedalaman sejarah dan kekayaan Makkah.  

 

"Semua museum itu sesekali berusaha mengembangkan pameran mereka dengan membeli perangko langka, koran, peta, koin, senapan, pedang, barang-barang rumah tangga tua, tombak, dan pakaian tradisional," kata Al-Ghamdi.

 
Berita Terpopuler