Mengintip Dunia Muslim Igbo di Tenggara Nigeria

Igbo adalah salah satu dari tiga kelompok etnis utama di Nigeria.

google.com
Muslim Nigeria.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,   ABUJA -- Isa Okonkwo selaku Direktur Administrasi Dewan Tertinggi Nigeria untuk Urusan Islam (NSCIA), mengenang masa ia memutuskan membangun sebuah masjid di komunitas Apu-Ugo. Wilayah ini mayoritasnya beragama Kristen di Negara Bagian Enugu.

Baca Juga

"Saya mendapat tanah dari ayah ketika masih hidup di desa saya, di Apu-Ugo. Tanah itu diberikan kepada saya dan saudara-saudara," ujarnya dikutip di Premium Times Nigeria, Jumat (24/9).

Okonkwo pun memutuskan menggunakan sebagian tanah untuk membangun masjid pertama di daerah itu. Mendengar keputusan ini, anggota keluarga memberontak. Mereka berpendapat masjid itu adalah cara halus untuk menarik Boko Haram

Akibat dari penolakan yang ia dapat, ia menyebut rasa trauma yang ia rasakan lebih baik dibayangkan daripada dialami. Okonkwo merupakan Sirektur Sekolah Studi Arab dan Islam, Negara Bagian Ebonyi, yang berafiliasi dengan Liga Dunia Islam di Arab Saudi. Meski demikian, status tersebut tidak menghalangi oposisi dari anggota komunitas terhadap keputusannya.

Insiden itu terjadi pada puncak pemberontakan Boko Haram di bagian utara Nigeria. Boko Haram, yang secara resmi dikenal sebagai Jamā'at Ahl as-Sunnah lid-Dakwah wa'l-Jihād, adalah organisasi teroris dengan kehadiran signifikan di timur laut Nigeria.

 

 

Kelompok ini juga aktif di Chad, Niger, dan Kamerun utara. Pada 2016, kelompok tersebut terpecah menjadi dua faksi, dengan faksi lain dikenal sebagai ISIS Provinsi Afrika Barat.

Boko Haram menentang cara hidup barat dan berusaha mendirikan negara Islam di Nigeria dengan kekuatan senjata dan teror. Sebagai akibat dari serangan Boko Haram, banyak orang di selatan terutama di Igboland yang mayoritas beragama Kristen, menjadi khawatir terhadap Islam dan Muslim.

Ia menyebut masjid yang ingin ia bangun bukanlah yang berukuran besar. Hanya bangunan kecil yang bisa menampung, kurang lebih 50 orang. Ia membayangkan rumah ibadah itu bisa menjadi tempat ia berdoa bersama keluarga.

“Di tingkat masyarakat, penolakan lebih serius dari itu. Butuh tekad dari seseorang yang yakin akan agamanya agar masjid itu bisa berdiri sampai hari ini. Saya tidak membeli tanah, itu adalah tanah leluhur saya yang diberikan ayah kepada saya," lanjutnya.

Zubair Ugwu juga memiliki pengalaman mengerikan, seiring identifikasi dirinya dengan agama Islam di tenggara Nigeria. Ugwu berasal dari Alor-agu di Wilayah Pemerintah Daerah Igbo-Eze Selatan, Negara Bagian Enugu. 

Namun, ia sempat bersekolah di luar Tenggara, tempat ia masuk Islam. Ketika dia kembali ke daerah itu, dia dikejutkan oleh penyambutan yang ada.

 

 

“Pertama kali saya kembali ke Timur, di Awka, saya disebut ‘sabo’ (sabotase) karena saya diidentifikasi sebagai seorang Muslim,” kata Ugwu. Pengalaman yang dirasakan Okonkwo dan Ugwu merupakan gambaran rata-rata pengalaman Muslim Igbo di Tenggara Nigeria.

Igbo adalah salah satu dari tiga kelompok etnis utama di Nigeria. Menurut 'CIA World Factbook' pada 2017, dengan perkiraan 33 juta orang berdomisili di Nigeria, Igbo menyumbang 19 persen dari populasi negara itu. Mereka pada dasarnya ditemukan di bagian tenggara Nigeria, yang dianggap sebagai tanah air mereka.

Dalam studi berjudul 'Tahapan-tahapan Konversi Igbo ke Islam: Sebuah Studi Empiris', menunjukkan Igbo Muslim lebih banyak ditemukan di Enugu. Terutama di Nsukka, Owerri, Enohia di Afikpo Utara, Nakano di Afikpo, kota Afikpo, Obollo Afor, Imilike Enu, Imilike Ani, Ibagwa dan Okija.

“Banyak Igbo percaya, seorang Igbo tidak akan pernah bisa menjadi Muslim. Namun Islam datang ke desa saya lebih dari satu abad yang lalu. Itulah mengapa kita memiliki jumlah umat Islam yang cukup banyak. Nenek moyang kita telah hidup sebagai Muslim selama lebih dari satu abad,” kata Ugwu.

Dalam hal penyebaran Islam di Igboland, ia mencatat negara bagian Ebonyi dan Enugu memiliki populasi Muslim yang cukup besar. Menurutnya, Islam tersebar luas di Nsukka, Negara Bagian Enugu, dan poros Afikpo Ebonyi, di mana terdapat Sekolah Islam. Dia menambahkan, daerah seperti Onu-eke di Ebonyi memiliki populasi Muslim yang kecil.

 

 

Seorang spesialis hukum Syariah dan Imam Kepala Negara Bagian Imo, Suleiman Njoku, melukiskan gambaran suram ketika berbicara tentang mengidentifikasi diri sebagai seorang Muslim di wilayah Tenggara Nigeria.

"Ada banyak rasa frustrasi. Segera orang-orang kami menyadari bahwa Anda adalah seorang Muslim, tidak ada yang akan memberi Anda pekerjaan di sini. Itu pasti," kata Njoku. Beberapa orang bahkan disebut dikucilkan dan diusir oleh keluarga maupun masyarakat.

Sebagai Muslim Igbo, pihaknya disebut berada di sudut yang menantang dan tidak mudah. Tetapi, jika seseorang bisa menggunakan kebijaksanaan, maka akan ada hasil yang didapat.

Banyak orang tidak mempercayai Muslim karena faktor Boko Haram, serta temperamen beberapa Muslim di sana. Sebagian orang ini digambarkan sebagai ekstremis.

Ketika orang melihat hal-hal yang tidak berhubungan dengan agama, mereka akan tetap menghubungkannya dengan agama. Salah satunya, keyakinan jika melakukan pembunuhan, akan memiliki 70 istri di surga.

"Ketika saya datang ke sini sebagai imam kepala pada 2019, saya bisa menjembatani celah yang ada. Saya berbicara di radio, televisi, Facebook, semua. Banyak yang mulai memiliki pemahaman tentang apa arti Islam yang sebenarnya. Sayangnya, beberapa saudara Muslim kita di sini juga berperilaku bermusuhan. Dua api tidak bisa ada di satu tempat," lanjutnya.

 

 

November lalu, massa yang marah menyerang komunitas Muslim di beberapa bagian kota universitas Nsukka, Negara Bagian Enugu, menyusul perselisihan di antara penduduk.

Pertengkaran itu diyakini dimulai setelah seorang wanita Muslim yang menjual tomat naik sepeda roda tiga komersial dari pasar desa ke tokonya. Tak lama, terjadi pertengkaran antara dia dan sopirnya mengenai ongkos.

Hal ini menyebabkan perusakan dan pembakaran properti milik Muslim di daerah tersebut oleh beberapa penduduk dari komunitas tuan rumah, dan selanjutnya pembakaran dua masjid di kota tersebut.

Gubernur Negara Bagian Enugu, Ifeanyi Ugwuanyi, segera meminta warga yang bertikai untuk menahan diri. Dia mengunjungi situs dan berjanji untuk membangun kembali masjid.

“Gubernur adalah orang yang cinta damai. Dia mempresentasikan dua masjid yang didesain ulang dan dibangun kembali, kepada komunitas Muslim baru-baru ini,” kata Ugwu. 

Tiga tahun lalu, markas Pemerintah Daerah Utara Igbo-Eze dibakar oleh pelaku tak dikenal. Gubernur yang sama lantas membangunnya kembali.

Meski demikian, Ugwu menyebut ada seorang gubernur sebelumnya yang tidak pernah berpikir ke arah itu. Hal ini pula yang membuat ia berpikir upaya rekonsiliasi sangat tergantung pada kondisi yang ada.

Mengomentari stereotip yang ada, ia mengatakan orang-orang dari keyakinan agama yang berbeda bereaksi dengan cara yang berbeda. Tindakan mereka tidak boleh dilihat sebagai perwakilan dari agama mereka.

Di sisi lain, Njoku mengatakan tanggung jawab Muslim Igbo lah untuk mengubah persepsi negatif yang dimiliki non-Muslim di wilayah tersebut tentang Islam.

Ia juga optimis tentang masa depan. Dia menyerukan adanya dialog dan saling menghormati di antara warga, terlepas dari keyakinan agama masing-masing. Dalam beberapa waktu terakhir, semuanya dirasa menjadi lebih baik. Ia beberapa kali berbicara dan berhubungan dengan pendeta, bahkan keduanya saling mengunjungi.

“Islam memberi tahu, jika Anda menyelamatkan satu nyawa saja, itu seperti menyelamatkan umat manusia. Jika Anda membunuh satu orang secara tidak adil, itu seolah-olah Anda telah membunuh seluruh umat manusia. Inilah ajaran Alquran. Jadi itulah yang saya ajarkan kepada mereka, bahwa Islam adalah damai, cinta dan kebenaran,” kata dia.

 

 

Seorang ahli perdamaian dan resolusi konflik, James Igwe, mengatakan kepemimpinan memainkan peran penting dalam mencegah krisis dan mempromosikan perdamaian maupun ketenangan di antara para penganut agama yang berbeda di Tenggara dan di tempat lain.

 

Dia meminta para pemimpin di seluruh wilayah untuk memastikan integrasi kelompok agama untuk memberi mereka rasa memiliki dan mempromosikan perdamaian. 

 
Berita Terpopuler