Polisi: Pelanggar Ganjil-Genap Puncak Sulit Siasati Petugas

Rata-rata masyarakat mengira bisa mencari celah kekosongan petugas saat ganjil-genap.

Republika/Shabrina Zakaria
Pelaksanaan uji coba ganjil-genap kendaraan bermotor di kawasan Puncak, pada pekan ke-dua, di check point Simpang Gadog, Jumat (10/9).
Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA --  Pelanggar aturan ganjil genap kendaraan di Puncak yang sempat dicegat dan diperiksa, mengira bisa menyiasati petugas untuk bisa melintas atau berlibur akhir pekan di kawasan sejuk itu."Rata-rata masyarakat mengira bisa mencari celah kekosongan petugas dalam penerapan ganjil genap terpadu akhir pekan ini," kata Kepala Bagian Operasional Polres Bogor Iptu Ketut Lasswarjana saat ditemui di Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/9).

Baca Juga

Polres Bogor bersama Polresta Bogor Kota, Polres Sukabumi, Polresta Sukabumi Kota, dan Polres Cianjur dalam koordinasi Polda Jabar memberlakukan ganjil genap di berbagai akses masuk Puncak 10-12 September 2021 untuk mengatasi kepadatan lalu lintas dan mencegah kerumunan pada masa PPKM level 3 guna mencegah penyebaran COVID-19.

Ketut mengatakan banyak orang mengira penurunan PPKM dari level 4 ke level 3 berarti telah bebas beraktivitas termasuk berlibur akhir pekan di Puncak.Meskipun pengendara kendaraan yang bernomor polisi tidak sesuai dengan tanggal kalender, ganjil atau genap, tetap mengira bisa menyiasati kekosongan petugas yang berjaga, ungkapnya.

Padahal, menurut Ketut, petugas gabungan Polri TNI, Dishub, Satpol PP, bahkan melibatkan Pramuka, ada yang berpencar untuk berpatroli ke berbagai lokasi penyekatan Puncak."Petugas berpatroli di waktu tertentu, dan jangan salah, setelah berhasil melewati pemeriksaan petugas gabungan, masih ada pemeriksaan protokol kesehatan di lokasi tujuan melalui aplikasi pedulilindungi maupun surat vaksin," tuturnya.

 

Ia mengatakan dari pemeriksaan atas pengendara yang terjaring penyekatan, pada umumnya beralasan ingin berlibur akhir pekan di Puncak sebagai lokasi yang familiar."Sampai yang melanggar pun begitu, ingin berlibur, termasuk yang menggunakan pelat nomor palsu tadi pagi," katanya.

 

Iptu Ketut menyebutkan penurunan level PPKM di wilayah Bogor mengundang masyarakat asal Jakarta dan sekitarnya ingin berlibur ke Puncak.Masyarakat berasumsi bahwa penurunan level PPKM berarti telah bebas beraktivitas termasuk berwisata. "Karena mereka juga menyebut tempat liburan terdekat dan famiilar, ya, Puncak," ujarnya.

 
Berita Terpopuler