Beragam Lafaz Adzan Menurut Empat Mazhab
Adzan adalah isyarat dan tanda untuk memanggil umat Islam melaksanakan sholat.
IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Adzan adalah isyarat dan tanda untuk memanggil umat Islam melaksanakan sholat. Adzan sudah ada sejak zaman Rasulullah.
Ustadz Ahmad Hilmi menjelaskan dalam bukunya Adzan Hanya Sebagai Penanda Waktu Sholat?
Ada berbagai riwayat yang menyebutkan bentuk lafaz adzan.
1.Mazhab Hanafi dan Hanbali
Mazhab Hanafi dan Hanbali menggunakan lafaz adzan seperti salah satu hadits Rasulullah dari Abdullah bin Zaid.
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ/ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ/ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ/ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ/ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ/ حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ/ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ/ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ
Rincian lafaz di atas adalah lafaz takbir dengan lafaz Allahu Akbar di awal sebanyak empat kali. Setiap dua takbir disebut dalam satu suara, Allahu Akbar Allahu Akbar lalu jeda. Kemudian dilanjutkan dengan dua takbur seperti yang pertama Allahu Akbar Allahu Akbar.
Lafaz syahadat ilahiyah Asyhadu allah ilaha illa Allah sebanyak dua kali. Sementara lafaz syahadat risalah Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah sebanyak dua kali. Untuk lafaz hayya ‘ala ash-shalah sebanyak dua kali, lafaz hayya ‘ala al-falah sebanyak dua kali, dan lafaz takbir Allahu Akbar di akhir sebanyak dua kali. Adzan ditutup dengan lafaz La ilaha illa Allah satu kali.
2.Mazhab Syafi’i
Mazhab Syafi’i menggunakan lafaz adzan dari riwayat Abu Mahdzurah. Lafaz adzan dari riwayat ini tidak berbeda dengan lafaz adzan dari Abdullah bin Zaid, hanya ada tambahan tarji’. Sabda Rasulullah kepada Abu Mahdzurag adalah “Ulang sekali lagi dan panjangkan suaramu dengan dua kalimat syahadat,” (Alauddin al-Kasani al-Hanafi, al-Badai’ ash-Shan’i fi Tartibi asy-Syara’i, Kutub al-Ilmiyah 1986).
Tarji’ adalah pengulangan lafaz dua kalimat syahadat sebanyak empat kali. Dua yang pertama dengan suara pelan dan dua lafaz terakhir dibaca keras seperti lafaz adzan yang lain. Rinciannya adalah, pertama membaca lafadz asyhadu alla ilaha illa Allah sebanyak dua kali secara lirih. Kemudian membaca lafaz asyhadu anna Muhammadan Rasulullah sebanyak dua kali secara lirih.
Setelah itu, diulang kembali lafaz asyhadu alla ilaha illa Allah sebanyak dua kali secara keras seperti lafaz adzan yang lain. Lalu diulang kembali lafaz asyhadu anna Muhammadan Rasulullah sebanyak dua kali secara keras seperti lafaz adzan yang lain. Selebihnya, sama seperti lafaz adzan pada riwayat Abdullah bin Zaid.
3.Mazhab Maliki
Mazhab Maliki dan Abu Yusuf dan Muhammad bin al-Hasan yang keduanya termasuk ulama Hanafiyah berpendapat lafaz takbir di awal hanya dua kali bukan empat kali. Dalilnya adalah perbuatan para salaf di Madinah. Sementara dalil kedua adalah riwayat lain dari Abdullah bin Zaid yang menyatakan takbir di awal hanya dua kali.