Jelang Ulang Tahun Jimin, Weibo Tangguhkan Akun Fans BTS

Dianggap bikin penggalangan dana ilegal, akun Weibo penggemar BTS ditangguhkan.

EPA
Weibo, media sosial populer di China. Akun Weibo penggemar BTS ditangguhkan sementara akibat menggalang dana untuk memperingati ulang tahun Jimin BTS.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Platform media sosial China, Weibo, menangguhkan sejumlah akun yang diduga melakukan kegiatan "irasional". Akun basis penggemar band K-pop populer Korea Selatan BTS termasuk yang kena pembekuan.

Akun Weibo mereka dilarang mengunggah apa pun selama 60 hari. Para penggemar BTS diduga telah melakukan pengumpulan dana secara ilegal.

Baca Juga

Akun fan club tersebut memiliki lebih dari 1,1 juta pengikut di Weibo. Pembatasan pada akun tersebut dilakukan seiring kampanye China untuk membersihkan industri hiburan dan menekan "perilaku irasional" yang ditunjukkan oleh penggemar.

Weibo melakukan penangguhan akun setelah foto-foto pesawat khusus dari Jeju Air dengan gambar Jimin di atasnya beredar luas di media sosial. Kabarnya, foto itu adalah bagian dari rencana klub untuk merayakan ulang tahun sang idola yang ke-26 pada bulan Oktober.

Pemblokiran akun menuai kritik cepat secara daring. Menyusul reaksi tersebut, Weibo pun mengeluarkan pernyataan yang mendesak penggemar untuk menjadi "rasional" ketika mengejar selebritas demi "lingkungan internet yang harmonis dan sehat."

Weibo menyatakan bahwa kelompok itu telah dilarang mem-posting apapun selama 60 hari setelah ditemukan adanya pengumpulan dana secara ilegal.

"Weibo dengan tegas menentang perilaku mengejar bintang yang tidak rasional dan akan menanganinya dengan serius," tegas pernyataan itu, dilansir AP, Selasa (07/09).

Klub penggemar mulai mengumpulkan uang pada bulan April untuk mempersiapkan perayaan ulang tahun Jimin, menurut media milik pemerintah Global Times. Lebih dari 1 juta yuan, sekitar Rp 2,1 miliar dikumpulkan dalam tiga menit pertama dari kegiatan penggalangan dana. Dana terkumpul 2,3 juta yuan, sekitar Rp 5,1 miliar, di jam pertama.

Klub juga berencana untuk memasang iklan merayakan ulang tahun Jimin di surat kabar seperti The New York Times. Bukan hal yang aneh bagi penggemar K-pop di seluruh dunia untuk merayakan ulang tahun selebritas favorit mereka dengan memasang iklan di surat kabar dan papan reklame atau membayar agar foto idolanya terpasang di kendaraan angkutan umum.

Banyak penggemar juga menggalang dana untuk disumbangkan sebagai tujuan amal seperti mendanai pendidikan bagi mereka yang kurang mampu atau mensponsori hewan liar dengan nama bintang sebagai bagian dari perayaan tersebut. Dalam pernyataan terpisah, Weibo juga telah melarang 21 akun penggemar lainnya selama 30 hari karena mengunggah konten "mengidolakan bintang yang tidak rasional".

Akun penggemar yang diblokir sebagian besar berpusat di sekitar selebritas K-pop, seperti anggota boy band Korea Selatan NCT dan EXO, dan girl grup Blackpink. Sebelumnya, Presiden Cina Xi Jinping telah menyerukan “peremajaan nasional” dengan kontrol Partai Komunis yang lebih ketat terhadap bisnis, pendidikan, budaya, dan agama.

Sejak saat itu, partai tersebut telah mengurangi akses anak-anak terhadap game daring dan berusaha untuk mencegah apa yang dianggap sebagai perhatian yang tidak sehat terhadap selebritas.  Pekan lalu, pemerintah melarang laki-laki yang tampil menyerupai perempuan  di TV dan melarang acara mengorbitkan idola dengan "nilai moral rendah" karena dinilai bisa menjadi pengaruh buruk bagi kaum muda.

Selebritas di China sering diminta untuk menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang dianut oleh pemerintah kalau tak mau menghadapi akibatnya. Selebritas seperti Fan Bingbing dan Zheng Shuang telah didenda berat karena menghindari pajak, dan nama aktris populer Zhao Wei pekan lalu dihapus dari kredit film dan acara TV yang dia bintangi tanpa penjelasan.

Penyanyi dan aktor China Lu Han, mantan anggota grup K-pop populer EXO, akan memutuskan hubungan dengan merek jam tangan mewah Swiss Audemars Piguet setelah CEO jenama menyebut Taiwan sebagai "negara ultra yang modern dan berteknologi tinggi.”

China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, menolak referensi apa pun untuk mengakui area tersebut sebagai sebuah negara. Di bawah kebijakan satu negara, negara lain memiliki hubungan diplomatik dengan China atau Taiwan, tetapi tidak keduanya.

 
Berita Terpopuler