Depati Amir, Patriot Muslim dari Bangka (II)

Sejak diasingkan ke Kupang, hubungan Depati Amir dengan Bangka terputus.

tanggapan layar/ istimewa
Depati Amir
Rep: Muhyiddin Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, Sejak diasingkan ke Kupang, hubungan Depati Amir dengan tokoh-tokoh dan rakyat Pulau Bangka pun terputus. Namun, hal itu tidak membuatnya frustrasi. Ia memilih untuk mendedikasikan seluruh sisa usianya di jalan dakwah.

Baca Juga

Bila semasa di Bangka dirinya lebih aktif dalam perjuangan bersenjata, kini sudah waktunya untuk berkiprah mensyiarkan Islam kepada penduduk lokal.

Depati Amir gemar bergaul dengan orang lain. Kebiasaannya itu membuatnya lebih mudah diterima masyarakat meskipun berbeda suku dan budaya.Apalagi, di Kupang pun tak sedikit tahanan politik yang diasingkan Belanda dengan metode serupa.

Amir pun segera melibatkan diri dan melakukan pembangunan di kampung tempat pembuangannya, yakni Desa Mata Air. Di Kupang, Depati Amir juga terus membina hubungan baik dengan suku- suku bangsa pribumi yang kebanyakan beragama Katolik.

 

Ia menunjukkan bahwa dirinya adalah Muslim dengan prinsip rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil 'alamin). Dirinya mampu berinteraksi dengan antarsuku maupun ras sehingga memberi jalan lapang bagi dakwah Islam di tanah pengasingan.

Mengutip buku Masa Internir Depati Amir di Kupang 1851-1869, dai asal Bangka itu menerapkan prinsip toleransi dalam berdakwah di Kupang. Dengan begitu, komunitas Muslim setempat pun dapat hidup dengan tenteram meskipun di kanan dan kirinya mayoritas memeluk agama berbeda.

Hubungan antarumat beragama terjalin dengan baiknya di daerah yang kini kota terbesar seantero Pulau Timor (Indonesia) itu.

Pembangunan Masjid Air Mata menjadi salah satu bukti kemajuan Muslimin setempat. Berdirinya rumah ibadah itu mendapatkan persetujuan dari tetua-tetua lokal. Usai beberapa tahun berdakwah di pengasingan, ia berpulang ke rahmatullah pada 28 September 1869. Jenazahnya dimakamkan di kompleks kuburan Muslim Batukadera Kampung Air Mata, Kupang, NTT.

"Komunitas Muslim setempat dapat hidup dengan tenteram meskipun di kanan dan kirinya mayoritas memeluk agama berbeda.

 

 

 
Berita Terpopuler